Siapa yang berani jatuh cinta
Ya, judul dari tulisan ini adalah tentang siapa yang berani jatuh cinta, sama halnya ketika salah satu acara distasiun televisi "Mata Najwa" mengangkat tema pembicaraan "siapa yang berani jadi presiden". Di sini kita tidak berfokus membicarakan tentang acara televisi itu, tapi di sini penulis akan mencoba mengkisahkan, kisah dari seorang pemuda yang memberanikan dirinya untuk jatuh cinta...?
Gambar: tungklop
Jatuh cinta, sebagaimana hal yang normal. Pemuda itu bercerita banyak hal kepada ku, dari kondisi yang sedang ia hadapi, cinta itu banyak merubah kehidupannya, katanya sih, seperti orang orang katakan, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, selalu terpikirkan si doi.
Ahhrg sudahlah -ujar aku padanya, "cinta itu mah banyak hal yang tidak bisa kujelaskan, hal itu karena aku sendiri belum pernah jatuh cinta, rasa cinta ku ini terlalu mahal untuk jatuh sembarangan".
Pemuda itu bersikeras untuk mendapatkan cinta dari seorang wanita itu, sebut saja nama wanita itu boidah. Sebelumnya pemuda itu sama sekali susah untuk merasakan kehadiran sebuah perasaan yang rumit itu, hingga boidah hadir di kehidupan nyata pemuda itu.
Mungkin pemuda itu baru saja selesai membaca buku-buku, seperti "jatuh cinta diam diam karya : Dwitasari", atau buku "cinta tidak datang tepat waktu", hehe, saya sih sudah membacanya.
Mulailah kami berjalan menuju warung kopi terdekat, duduk dan memesan kopi, sembari menyeruput secangkir kopi asap rokok terhembus pasrah.
Pemuda itu mulai mengkisahkan ceritanya pada ku.
"Bro, dengan melempari senyuman kecewa"
Apa itu sebenarnya cinta ? Apakah seperti di film film itu, kenalan,ngobrol, tertawa, jalan, jadian..?
Atau seperti juga di film India, nyanyian dan nyanyian terus jadian ?
"Bro, ia melihat ke arah ku dengan wajah kecewa"
Apa itu jadian? Apakah hanya sekedar menyatakan "aku mencintaimu lebih dari apapun", apakah itu yang disebut jadian, aku tidak bisa mengerti apa sebenarnya cinta,wanita, dan bahkan aku tidak mengerti akan diri ku sendiri, mengapa wanita sangat rumit dipahami.
Lalu ia bertanya kepada aku, atau mungkinkah kau tidak pernah jatuh cinta? aku hanya menjawab, cinta ku terlalu mahal untuk jatuh sembarangan, dengan melihatnya seperti itu aku merasa kasihan padanya, aku mencoba menghiburnya.
"Bro" sambil ku tunjuk mbak mbak pelayan itu, aku merasa gemetar bro, aku kira ini cinta ternya aku lapar (hehe), ku panggil mbaknya dan memesan semangkuk soto, tak lama kemudian ayunan tangan "prakk" tepat di pundak ku.
Kata pemuda itu " aku lagi jatuh cinta bro, bukan jatuh sakit jangan kau mencoba menghibur ku dengan kata kata bodoh mu". Ia melanjutkan kisahnya kepada ku.
"Bro, masih dengan tatapan yang sama" aku pernah mendengar kata orang "jangan membuat ia cinta padamu sedangkan kau hanyalah berpura pura saja".
Aku masih bingung dengan sikap ku sendiri, bagaimana tidak, aku bahkan hampir setiap hari bertemu dengan wanita itu, hampir setiap hari ya, setiap hari. Kenapa tidak aku nyatakan saja rasa ku padanya, atau jika saja aku langsung datang tepat berdiri di hadapannya sembari ku pegang tangannya ku ucapkan cinta padanya, haaaarg aku takut ia tak mengerti maksud dari cinta ku ini, kenapa cinta haruslah serumit ini.
Atau mungkin ia sudah mempunyai kekasih yang selalu ada dan membuat ia bahagia, aku tidak bisa mendeteksi siapa kekasih, ia pun tak pernah mengaku pada ku soal keberadaan kekasihnya itu, "pada akhirnya pemuda ini diam dengan kepala merunduk".
Singkat cerita, panasnya kopi tak dapat ia rasakan lagi, aku mengerti bagaimana perasaannya sekarang, hanya saja, aku tak bisa membuat banyak soal cinta.
Aku cuma bisa berkata "sabar saja teman itu semua adalah hal yang istimewa nan lagi rumit".
Dia langsung membuat aku terkejut dengan sikapnya itu, ia berdiri dan ingin pulang sekarang juga, ia hanya bilang padaku, "bro besok aku nyatakan bagaimana perasaan ku pada wanita itu, aku tidak butuh waktu lama untuk memastikan apakah dia mencintai ku juga atau tidak, hanya saja aku mengambil keputusan ini untuk mengetahui apa yang akan terjadi".
Ia pun langsung berjalan pulang dan meninggalkan sisa sisa kopinya itu, dan meninggalkan aku sendirian di warung tersebut.
Hingga ia lupa untuk membayar kopi yang telah ia habiskan.
Ya.. namanya juga lagi jantung cinta, that geupap kupegah.
"Mungkin saja cerita ini akan berlanjut ke part ll"
filosofi cinta
berani jatuh cinta berani pula jatuh tangga hehe
Jatuh cinta sambil jatuh tangga hehe
Seperti kisah-kisah di telenovela aja, aihh
Harus nunggu satu tahun dulu dong, baru berakhirnya cerita wkwk