Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ... (Bagian 6) : Sugesti Satu - Anda Tidak Butuh Rokok
Intro
Sebagaimana tersirat dalam judulnya, tulisan ini adalah bagian ke enam dalam seri Berhenti Merokok. Tautan kepada kelima tulisan sebelumnya bisa didapat di bagian bawah tulisan ini. Saya mendasarkan tulisan ini terutama atas pengalaman pribadi saya sejak mulai merokok pada pertengahan 1996 dan beberapa usaha berhenti merokok yang telah saya lakukan sejak itu. Mungkin saya akan menghighlite beberapa pengalaman dalam usaha saya untuk berhenti merokok yang menurut saya menarik untuk saya bagi, meskipun sebenarnya ada lebih banyak usaha saya untuk berhenti merokok tetapi bisa diabaikan karena hanya berjalan dalam hitungan hari saja sebelum saya merokok kembali. Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi atau menambah motivasi kepada rekan-rekan perokok yang ingin berhenti. Percayalah, berhenti merokok memang "mustahil" jika bla bla bla dan bukan tidak mungkin jika bla bla bla. Masalah utama dan pertama adalah seberapa besar niat dan tekad untuk itu, dari sana kita memulai langkah menuju hidup tanpa rokok.
Perhatikan Saya
Dalam tulisan saya sebelumnya Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ... (Bagian 5) : Mencari-Cari Sugesti Bisa Dari Ujung Jari, telah saya sebutkan bahwa setelah memantapkan niat dan tekad, kita bisa menarik pelajaran-pelajaran untuk mengevaluasi kegagalan-kegagalan (yang mungkin kita telah lalui) sebelumnya dan menghindari dari mengulanginya di masa depan, lalu kita bisa mulai mencari bantuan-bantuan dari luar untuk semakin mensugesti kita dalam upaya kita meninggalkan rokok. Dan dalam tulisan kali ini, saya akan menulis beberapa hal yang saya harap mampu mensugesti pembaca (baca: perokok yang ingin berhenti) untuk semakin mantap dalam niat dan tekadnya berhenti merokok.
Anda Tidak Membutuhkan Rokok
Salah satu hal yang akan sangat membantu Anda untuk meninggalkan rokok adalah menanamkan keyakinan di dalam diri bahwa Anda tidak membutuhkannya. Karena, sikap dan cara hidup kita sedikit banyak bermula dari pikiran. Memulai dari menanamkan kesadaran bahwa Anda tidak butuh rokok setelah menetapkan keinginan untuk berhenti adalah suatu langkah strategis yang jitu. Anda bisa terus hidup setelah gagal mendapatkan gadis atau pria pujaan Anda atau ditinggalkannya, saya yakin Anda juga akan baik-baik saja setelah meninggalkan rokok.
Salah satu hal utama yang membuat kebanyakan perokok tidak mampu meninggalkan rokok adalah kuatnya sugesti bawah sadar bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa rokok. Ketika melakukan kegiatan apapun mereka merasa tidak sempurna tanpa rokok. Saya bicara dari pengalaman. Saat masih menjalani hidup sebagai 'ahli hisap', saya selalu merasa tak berdaya jika tidak menghisap rokok dalam kegiatan-kegiatan saya, baik itu membaca atau bermain game atau bekerja di depan komputer. Saya bisa tahan tidak makan siang tapi 'tidak bisa' melewatkan hari tanpa rokok. Jadi, jika saya hanya memiliki duit pas-pasan dan hanya bisa memilih salah satunya, saya akan memilih membeli rokok. Saya tidak menyebutkan semua perokok berada pada 'level' tersebut, tetapi jika belum, mereka besar kemungkinan akan sampai ke sana jika tidak segera berhenti.
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 4.0 Internasional (CC BY-NC-ND 4.0)) |
---|
Jadi jika Anda sudah memiliki niat untuk meninggalkan rokok, maka semai dan pupuklah keyakinan di dalam diri Anda bahwa Anda tidak memerlukan rokok, lalu siramlah pohon keyakinan Anda tadi itu setiap saat Anda merasa ingin merokok. Anda memang tidak akan langsung bisa berhenti merokok pada kesempatan-kesempatan pertama, jangan patah semangat, sama seperti menanam pohon mangga, butuh proses dari pemilihan biji sampai datangnya masa panen. Yang perlu Anda lakukan saat ini -setelah menyemai bibit keyakinan- adalah -sekali lagi- terus memupuk setiap saat diperlukan. Tanamkan pada pikiran Anda "Saya tidak butuh rokok ini" di saat Anda akan atau sedang merokok, itu adalah sebuah kemajuan yang sangat besar, saya katakan bahwa Anda sedang meniti jalan keberhasilan.
Sekarang, saya yakin banyak orang sadar bahwa mereka tidak membutuhkan rokok, tetapi kenapa banyak dari mereka tidak berhasil meninggalkannya? Oke, kita tidak lagi mau bicara tentang kuat tidaknya tekad mereka, bisa saja cengkeraman ketergantungan (adiksi) jauh lebih kuat dan mampu menyelubungi niat dan tekad itu. Saya tidak butuh rokok, tapi saya juga tidak bisa meninggalkannya. Di sinilah upaya-upaya mensugesti diri bisa menjadi semacam game changer. Lalu, apa yang mungkin bisa dilakukan untuk mensugesti dirinya bahwa seseorang perokok tidak membutuhkan rokok? Berikut beberapa hal yang bisa saya sarankan:
- Selalu katakan dengan mantap kepada diri Anda, "Saya tidak perlu rokok" atau "Saya akan baik-baik saja tanpa rokok". Anda bisa saja meyakininya di dalam hati, tetapi akan sangat membantu jika mencetak atau menuliskan kata-kata itu di selembar kertas dan menempelkannya di tempat-tempat yang Anda sering menghabiskan waktu terutama yang melibatkan kegiatan merokok. Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu di depan komputer, jadikan kata-kata itu sebagai jendela log on dan wallpaper juga screen saver. Jika Anda sedang membaca sebuah buku tertentu, jadikan kertas bertuliskan kata-kata "Saya bisa membaca buku ini tanpa merokok" sebagai pembatas.
- Ajukan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti berikut ini kepada diri Anda terutama saat keinginan merokok datang:
- "Bisakah saya bertahan lima menit saja lagi?"
- "Apakah saya harus mengisap rokok ini?"
- "Apakah saya akan menderita tanpa menghisap rokok?"
- "Apakah saya akan gagal menuntaskan kerja-kerja saya tanpa merokok?"
Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukan selalu bisa terus ditambah sesuai dengan kreatifitas Anda. Intinya: mengajukan pertanyaan kritis yang menggugat ketergantungan Anda kepada rokok. Karena, diakui atau tidak, sebenarnya rasa adiksi itu yang mengontrol pikiran bahwa seorang perokok tidak bisa meninggalkan rokok. Jadi, jika Anda ingin berhasil dalam upaya meninggalkan 'kebiasaan' merokok, Anda harus pertama sekali menjadi Tuan bagi diri sendiri dan bukan hamba yang dikontrol oleh rokok.
- Yakinlah pada usaha Anda. Yakinlah bahwa Anda sedang melakukan sesuatu yang penting. Yakinlah Anda sedang menuju keberhasilan, selangkah demi selangkah. Saat ini adalah saat yang tepat untuk mulai mengambil alih kontrol terhadap diri sendiri. Percayalah pada saya, Anda mampu, sebab Anda sebenarnya sama sekali tidak butuh rokok itu. Jangan biarkan pikiran-pikiran negatif seperti "Saya tidak akan bisa meninggalkan rokok" menjadi hal yang meremehkan dan merendahkan niat dan tekad Anda. Yakinlah kepada kemampuan diri Anda, sebagaimana saya percaya Anda mampu, kalau bisa malah lebih dari itu. Sebab, orang yang mampu menolong atau menyebabkan Anda gagal, pada akhirnya adalah Anda sendiri.
Bersambung ...
Seri Berhenti Merokok
Tulisan-tulisan saya sebelumnya dalam topik berhenti merokok:
- Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ....
- Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ... (Bagian 2) : Gagal Itu Indah.
- Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ... (Bagian 3) : Terlalu Dini?
- Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ... (Bagian 4) : Berharganya Bantuan-Bantuan
- Berhenti Merokok Itu Memang Mustahil ... (Bagian 5) : Mencari-Cari Sugesti Bisa Dari Ujung Jari.
Terimakasih
Terimakasih telah membaca. Semoga ini bermanfaat.
Tulisan ini belum "mati", jadi, jangan sungkan mengomentari (membantah, mengkritik, menambah info, mempertanyakan, dan sebagainya). Dan saya TIDAK ANTI KOMENTAR PANJANG, ukuran bagi saya bukan hal utama, namun isinya lah yang penting. Tetapi jika itu layak dijadikan artikel, saran saya buat saja itu sebagai artikel Anda dan lekatkan tautannya di bilah komentar dan / atau mention saya di artikel tersebut (perhatikan untuk menulis nick dengan benar), ini tentu membawa manfaat lain kepada Anda pada gilirannya. Segala masukan akan menjadi pelajaran berharga bagi saya dan saya harap mampu menambah isi kepada cangkir saya.
@aneukpineung78 | Telegram Saya
Artikel yang bagus