Makam Prof. Mr. M. Yamin - Pahlawan Nasional Indonesia
Siapa M. Yamin?
Mungkin kita sering mendengar dan melihat nama beliau di setiap jalan utama pada kota-kota tempat tinggal kita.
M. Yamin adalah pahlawan Nasional sangat banyak karyanya dibidang kesusastraan dan peran politiknya.
Saat ini saya mencoba pergi ke kampung beliau di Talawi Kota Sawahlunto Sumatera Barat, dimana disitu pula beliau dimakamkan.
Perjalanan saya dari Kota Padang melalui kota Padang Panjang (76,8 km)
Dari Padang Panjang saya tempuh ke Kota Batusangkar (30,1 km) dan kemudian dari kota Batusangkar saya menuju Kampung Talawi Kota Sawahlunto (34,5 km)
Setelah perjalanan yang cukup jauh, akhirnya sampai di Talawi dan mengambil foto di kawasan makam Prof. M. Yamin
Kemudian saya mencoba mencari informasi tentang siapa M. Yamin tersebut.
Yamin dan Pendidikannya
- Pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang
- Pendidikan lanjutannya di Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta. Di AMS Yogyakarta, ia mempelajari tentang ilmu sejarah purbakala dan bahasa Yunani, Latin, dan Kaei.
- Dia kuliah di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Batavia, yang menjadi cikal bakal Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan berhasil memperoleh gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum) pada tahun 1932.
M. Yamin dan Karir
Setelah mendapatkan Sarjana Hukum tahun 1932 beliau bekerja di bidang hukum. Beliau tercatat sebagai anggota Partindo.
Setelah Partindo bubar, bersama Adenan Kapau Gani dan Amir Sjarifoeddin, ia mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).
Tahun 1939, ia terpilih sebagai anggota Volksraad.
Di zaman penjajahan Jepang dari tahun 1942 sampai dengan 1945, M. Yamin bertugas pada Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), sebuah organisasi nasionalis yang di backing oleh pemerintah Jepang.
Pada tahun 1945, ia terpilih sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dalam sidang BPUPKI, Yamin banyak memainkan peran. Ia berpendapat agar hak asasi manusia dimasukkan ke dalam konstitusi negara.
Ia juga mengusulkan agar wilayah Indonesia pasca-kemerdekaan, mencakup Sarawak, Sabah, Semenanjung Malaya, Timor Portugis (Timor Timur), serta semua wilayah Hindia Belanda.
Pada saat itu Soekarno yang juga merupakan anggota BPUPKI mendukung ide Yamin.
Setelah kemerdekaan, Soekarno menjadi Presiden Republik Indonesia yang pertama, dan Yamin dilantik untuk jabatan-jabatan yang penting dalam pemerintahannya.
Setelah kemerdekaan, jabatan-jabatan yang pernah diamanahkan ke Yamin antara lain:
- Anggota DPR tahun 1950,
- Menteri Kehakiman (1951-1952), 3. Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953–1955),
- Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959-1960),
- Ketua Dewan Perancang Nasional (1962),
- Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962) dan
- Menteri Penerangan (1962-1963).
Pada saat beliau menjabat Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, Yamin banyak mendorong pendirian univesitas-universitas negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Di antaraperguruan tinggi yang ia dirikan adalah Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat.
Pada tanggal 17 Oktober 1962 beliau wafat dan dimakamkan di Talawi, kota Sawahlunto Sumatera Barat.
Oke steemian demikian dulu tulisan hari ini. Semoga bisa bermanfaat.
Warm Regard
@andikaprajana
Beberapa sumber:
http://biografi-pahlawan-nasional-indonesia.blogspot.co.id/2016/01/prof-mohammad-yamin-sh.html?m=1
Wikipedia
Amazing post! I love it. Hey UPVOTE my post: https://steemit.com/life/@cryptopaparazzi/chapter-one-let-there-be-the-man-and-there-was-a-man-let-there-be-a-woman-and-there-was-sex and FOLLOW ME and I ll do the same :)