Matahari terakhir dari ujung pasië (ujung serangga)

Liburan telah usai. Aku harus kembali melaut seperti hari-hari yang ku jalani sebelumnya. Untungnya liburan ini sedikit lebih panjang (lama) dari liburan sebelumnya. manteng cit untong, cina ka rugöe!

Althaf anak ku harus menerima kenyataan bahwa untuk beberapa bulan kedepan tak ada lagi yang menunggunya bangun pagi hingga pukul 11 siang. Atau menyiapkan dua sendok susu bubuk di dalam dot nya dengan takaran 150cc yang di ajari mommy nya ke saya untuk menyambut pagi. Juga bagi istri menolongnya menjemur pakaian di gantungan agak sedikit tinggi. Andalkan kursi ya mommy.

Matahari sore kemarin cukup terik. Sekitar pukul lima petang kami duduk dan bermain di pasir putih ujung serangga. Mercusuar tua berdiri gagah di ujung tanggul batu gajah yang tak jadi-jadi untuk melindungi bot nelayan dari amukan ombak musim barat. Di temani dua kelapa muda cukup membasahi kerongkongan kering, dari haris pantai ujung serangga, kami menikmati sore terakhir memamdang jauh matahari pelan terbenam di fatamorgana.

Matahari terakhir, temani mereka hingga aku tiba membawa mereka kembali dimana engkau menemani kami di pasir putih ini. Ujung serangga.

Ujung serangga, 05 agust 2018