Kekuatan Suara Generasi Millenials
Kaum Millenials di Indonesia saat ini sudah menjadi perhatian khusus bagi para perusahaan atau partai politik. Hal ini tidak lain karena jumlah mereka yang semakin banyak dan berpengaruh di berbagai bidang. Banyak kelompok generasi ini yang memiliki posisi berpengaruh baik di tempat kerja mereka, universitas atau bahkan komunitas mereka.
Mereka yang lahir di era 1980an-1990an kini menghadapi "momen emas" karena di saat mereka sedang produktif-produktifnya, generasi yang lebih tua sudah banyak yang pensiun atau tidak banyak lagi beraktifitas. Hal ini menimbulkan peralihan tongkat kekuatan yang "lebih cepat" dari dekade sebelumnya. Kali ini lebih muda bukan berarti lebih bodoh, tapi justru lebih muda artinya lebih pintar dan lebih energik. Yang seperti ini akan menjadi pilihan berbagai perusahaan untuk merekrut mereka.
Kaum millenials juga lebih dipercaya untuk menggiring trend dan gaya hidup kebanyakan. Apa yang sedang menjadi "kesukaan" anak muda maka itu akan viral secara nasional dan dikonsumsi, mau tidak mau, oleh generasi lain yang lebih tua. Istilahnya nanti takut ketinggalan jaman.
Terkait pemilu, yang sudah semakin dekat, kaum milenial kini jauh lebih kritis dan lebih vokal terkait masalah ini. Dulunya mungkin mereka cuek, tapi setelah sadar bahwa pemilu sangat mempengaruhi lingkungan, pekerjaan dan kehidupan mereka maka mau tidak mau mereka harus terlibat.
Lihat saja pemilu legislatif 2018 di Amerika, partisipasi kaum milenial menjadi terbesar tahun ini. Artinya mereka ingin agar pemilu bisa memberikan sesuatu yang berdampak bagi kehidupan mereka, dalam arti yang positif. Kaum ini "ogah" membiarkan mereka yang tidak pantas dan tidak tulus untuk mengendalikan negara atau kota dimana mereka tinggal.
Kekuatan suara generasi milenial memang semakin nyata. So, be ready!