RE: Omong Kosong Steemit dan Kekonyolan para Kuratornya
Tulisan yang sangat bagus bang. Memahami Steemit hanya sebagai media sosial yang sama seperti media sosial lain, perbedaannya hanya terletak pada reward uang digital sepertinya terlalu sempit. Apalagi merujuk kurator hanya untuk beberapa orang saja, katakanlah @levycore, @aiqabrago, @mariska.lubis, dsb.
Di Steemit ada banyak tawaran untuk mengasah kemampuan apa saja, biasa dikatakan kontes (ini pasti semua orang tau). Ada juga komunitas incubator seperti @sndbox yang sekarang sedang membuka kesempatan untuk Steemian kreatif agar bisa menawarkan program kreatif di daerahnya. Bagaimana kemudian Steemian itu dibantu? Tentu saja pemberian reward atas postingannya (dengan tanpa menjilat).
Steemian juga membuat program seperti Dsound untuk pemusik, Dlive untuk pegiat video, dan kedepan akan ada Dsong untuk yang suka menyanyi. Siapa yang memberikan reward mereka? Tentu saja sesama Steemian dan Platform open source itu sendiri.
Soal penyembahan, dan berhala baru, saya rasa hanya pada mental Steemian itu sendiri.
Terima kasih, saya rasa diskusi ini akan sangat menarik.
@akbarrafs memang saya mencoba memahami steemit dari suatu sudut pandang yang sempit. Dari bagian terkecil dari semesta steemit itu sendiri. Saya hanya membatasi diri dari bagaimana steemit ini "dijual" agar orang-orang mau hijrah ke sini. Bagaimana orang-orang diiming-imingi dengan penghasilan. Nah pada saat yg sama, orang-orang juga mengatakan, ini media paling mulia, paling menyunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, sangat mengapresiasi hasil karya orang. Namun toh dalam perjalanannya, orang-orang hanya mengejar vote. Seberapa berkualitas suatu karya menjadi tidak penting, sebab yg lebih penting adalah vote. Orang tidak menjadikan steemit sebagai medium bersilaturrahmi dan saling mengenal satu sama lain. Semuanya mengejar vote. Sebab, steemit memang berbasis materi. Dan ini khas sekali dengan ciri manusia supraprimitif, dimana basis kehidupannya adalah materi. Padahal kita (harusnya) sekarang berada pada fase estetika. Intinya, saya menyukai gaya baru yang ditawarkan steemit. Namun saya tidak menyukai sistem kasta steemit, atau seseorang yang memiliki power/level luar biasa, sehingga ia begitu mendominasi dan menguasai. Ini menihilkan nilai-nilai sosial. Jadi saya ingin katakan, kalau mau "jual" steemit "jual" saja, nggak usah bawa-bawa klaim seolah media ini paling mulia. Klaim seperti ini sering terdengar dari beberapa orang terduga kurator yang nampak menikmati kepopulerannya sebagai kurator steemit.
Ini sangat luar biasa bang, tapi sayangnya kita baru buka mata untuk steemit. Seandainya kita yang duluan disini saya rasa kitalah yang akan memegang power tertinggi, tidak ada yang patut disalahkan. Ini sangat luar biasa. Salam
Steemit ini tujuan positif untuk belajar menulis, tapi dari sisi negatif melalaikan waktu ibadah dgn penggrik, yg seharusnya wkt bisa di gunakan untuk mencari peng mirah
Benar sekali. Semoga komen ini dibaca dengan pikiran yang tenang 😺
Jadi tau "bagaimana seharusnya" menggunakan platform ini.
Sungguh sangat tercerahkan komentar ini..
Juga membayangkan orang y memberi komentarnya bro. Sungguh cerah. Hehe
hahahahhahhah benar sekali :D
Mantaap bg @akbarrafs