To Eradicate Hoax Around Us (Bilingual)

in #indonesia7 years ago

Hoax become very familiar words to us in recent years. In Indonesia, tricks begin to develop in the presidential and presidential elections. The hoax is more often used for political purposes, in addition to the economy. In smaller levels, a hoax can also be used for love, for example in the Idol competition of the heart. For any purpose, the hoax is just as cruel as "killing" certain people or parties.

In recent weeks, Indonesian police have dismantled a number of organizations that produce hoax for political purposes. They work in a neat way, even can be called professional. The hoax manufacturer consists of several people, of whom there are women. They use a lot of sim cards, a number of fake identities for blocked account recovery.

They submitted proposals worth tens of millions of dollars to generate hoax to buyers. In the proposal also listed costs used for journalists. Of course, the police must prove the truth of the proposal.

In addition to creating a fake site as a hocking spot, performers also create various memes that are distributed across various social media groups. Well, for Steemians who often get shipment meme that smells SARA (Bahasa: tribe, religion, race, and between groups), do not rush to spread memes to friends, let alone to other social media become viruses. The perpetrator's strategy does make those who are easily affected as "distributors" of memes and other misleading information.

At first glance, it's fun and fun to get memes that offend a particular religion, likes, or person. However, in a funny meme that contains contempt for certain people. When we should receive the meme, we should be angry instead of laughing. Sharing memes into groups means being part of the hoax news network.

One way to break the hoax news chain is to delete it after receiving. Indeed there are still many who do the opposite so that our voice is almost inaudible. At a minimum, there's still that in the flow of common sense in the middle of many people losing common sense.

In addition to breaking the chain by removing any deceptive information, concrete steps to root out fake news is to remind all parties of the dangers of deceit. Defamation, mutual dropping, horizontal conflicts, public anxiety, mutual suspicion, are the effects of deceit. It is no exaggeration to say that deceitful news has the same adverse effects as drugs and pornography. Hence, hoax news must be a joint responsibility to be destroyed.

Police who are investigating the case is expected to work professionals not only arrest the perpetrators, but also the order-giver. Produce and consumers alike should be dealt with.

In addition, hoax will not grow in the middle of the intelligence community and always clarify the information received. We as Steemians can encourage the dissemination of correct information through the post, instead of spreading the hoax. Beware, in Indonesia Law, Number 11 the Year 2008 About Information and Electronic Transactions lurk.***

Image source: 1, 2, 3, 4, 5

*INDONESIA*

Membasmi Hoaks di Sekitar Kita

Hoaks (dibaca hoks, dari frasa hoax atau pemberitaan palsu) menjadi kata yang sangat akrab dengan kita dalam beberapa tahun terakhir ini. Di Indonesia, hoaks mulai tumbuh subur di musim pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah. Hoaks memang lebih sering digunakan untuk kepentingan politik, selain ekonomi. Dalam derajat yang lebih kecil, hoaks barangkali juga digunakan untuk kepentingan cinta, misalnya dalam persaingan merebut pujaan hati. Untuk kepentingan apa pun, hoaks sama kejamnya dalam “membunuh” orang atau pihak tertentu.  

Dalam beberapa pekan terakhir, polisi Indonesia membongkar sejumlah organisasi yang memproduksi hoaks untuk kepentingan politik. Mereka bekerja secara terorganisir rapi, bahkan bisa disebut professional. Para produsen hoaks tersebut terdiri dari beberapa orang, di antaranya ada perempuan. Mereka menggunakan banyak kartu sim, sejumlah identitas palsu untuk recovery akun-akun yang sudah diblokir.

Mereka mengajukan proposal bernilai puluhan juta rupiah untuk memproduksi hoaks kepada pemesan. Dalam proposal tersebut juga tercantum biaya yang digunakan untuk wartawan. Tentu saja polisi harus membuktikan kebenaran proposal tersebut.

Selain membuat situs-situs palsu sebagai tempat penyebaran hoaks, pelaku juga membuat berbagai meme yang disebarkan di berbagai grup sosial media. Nah, bagi Steemian yang sering mendapatkan kiriman meme yang berbau SARA (suku, agama, ras, dan antar-golongan), jangan buru-buru menyebar meme tersebut kepada sahabat, apalagi ke media sosial lain yang menjadi viral. Strategi pelaku memang menjadikan orang-orang yang mudah terpengaruh sebagai “distributor” meme dan informasi menyesatkan lainnya.

Sepintas, memang seru dan lucu ketika mendapatkan meme yang menyinggung agama, suka, atau orang tertentu. Namun, dalam meme yang sepintas lucu itu mengandung penghinaan terhadap orang tertentu. Seharusnya ketika menerima meme seperti itu, kita harus marah dan bukannya tertawa. Ikut menyebarkan meme tersebut ke dalam grup, berarti sudah menjadi bagian dari jaringan penyebar berita hoaks.

Salah satu cara untuk memutuskan mata rantai berita hoaks adalah dengan menghapusnya setelah menerima. Memang masih banyak pihak yang melakukan sebaliknya sehingga suara kita nyaris tak terdengar. Minimal, masih ada yang berada dalam arus akal sehat di tengah banyaknya orang kehilangan akal sehat.

Selain  dengan memutuskan mata rantai dengan menghapus informasi hoaks dalam bentuk apa pun, langkah nyata untuk membasmi berita hoaks adalah dengan mengingatkan semua pihak tentang bahaya hoaks. Fitnah, saling menjatuhkan, konflik horizontal, keresahan di tengah masyarakat, sikap saling curiga, adalah dampak yang ditimbulkan berita hoaks. Tidak berlebihan jika dikatakan berita hoaks memberi dampak buruk sama seperti narkoba dan pornografi. Makanya, berita hoaks harus menjadi tanggung jawab bersama untuk dibasmi.

Polisi yang sedang mengusut kasus tersebut, diharapkan bisa bekerja professional tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga pemberi order. Produse dan konsumen sama-sama harus ditindak.

Selain itu, hoaks tidak akan tumbuh di tengah masyarakat cerdas dan selalu melakukan klarifikasi terhadap informasi yang diterima. Kita sebagai Steemians, bisa  mendorong penyebaran informasi yang benar melalui postingan, bukan malah ikut menyebarkan hoaks. Awas, di Indonesia Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik mengintai.***  

Sumber informasi:

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/26/14054261/hoaks-jadi-ladang-bisnis-karena-situasi-politik-yang-memungkinkan

https://news.detik.com/berita/3613345/begini-cara-kerja-dan-detail-pembayaran-sindikat-saracen

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180227142220-12-279132/modus-sebar-hoaks-the-family-mca-mirip-saracen

https://sains.kompas.com/read/2018/03/09/203300223/ini-alasan-hoax-ala-saracen-dan-mca-lebih-cepat-menyebar

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/01/08532361/mengintip-kerja-the-family-mca-produsen-hoaks-dengan-ratusan-ribu-anggota?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/28/07555681/the-family-mca-dan-saracen-bisnis-hoaks-serupa-tetapi-tak-sama

Sort:  

Pencerahan yang bagus, Terimakasih banyak @aiqabrago

"Hoax" kata fitnah yang sudah berganti nama, seolah kata hoax tidak lagi memiliki dosa ketika seseorang menyebarkan berita itu, padahal kata hoax sama saja seperti fitnah, dan fitnah itu dilarang dalam agama. Seringkali kita terendam dalam kata-kata hoax, bahkan seolah-olah itu benar² terjadi, padahal hanya berita yang diberitakan oleh satu pihak untuk menjelekkan pihak yang lain. Apalagi untuk saat ini, kita harus pandai² menjaga diri kita pribadi dan menjaga nama baik orang lain dari firus hoax yang sudah tersebar dimasyarakat Indonesia. Terimakasih sudah mengingatkan ini bang @aiqabrago

Saleum !

Tindakan yang sangat baik brother @aiqabrago misalkan kita tidak bisa menangkal setidaknya kita tidak menyebarkan fitnah dan hoax

Pencerahan yang sangat bagus @aiqabrago
ini sangat bagus buat kami yang masih pemulu di steemian, agar tidak mudah terpegaruh dengan berita hoax dan tidak sampai mengkotori postingan kita para steemian dengan hoax tersebut, dan juga buat masyarakat sangat menentang terkait praktik penyebaran berita atau informasi palsu ini. Serta sangat menyayangkan adanya para pembuat berita tidak benar tersebut. Karena secara tidak langsung mereka pembuat berita palsu (hoax) jika tersharing pada kita(steemian) akan membuat reputasi steemian indonesia menjadi buruk dimata masyarakat juga. Terima kasih atas postingan anda @aiqabrago

Alhamdulillah bg @aiqabrago . Sangat bermanfaat informasi yang abang berikan kepada kami semua. Kami jadi tahu semuanya tentang pengertian dan bahaya berita palsu atau berita hoax.

Dan harapan kita semuanya agar di Steemit in ini tidak ada yang namanya palsu atau hoax dalam membuat postingan ataupun mempublikasikan informasi karena hal itu berbahaya sekali.

Semoga pelajaran dari bg aiqa membuat kita semua benar-benar jadi diri sendiri dan bersemangat membuat postingan yang bermutu dan berguna bagi semua.

Thanks you very much our curator @aiqabrago.

Saleum dan doa dr kamoe.

Tgk @rijalaronaceh

Postingan yang sangat bermanfaat dan berkualitas terimakasih @aiqabrago salam dari steemians aceh utara

Hoax musuh bersama yang memecah belah ummat manusia, Terimakasih buat informasinya bang...

Mudah-mudahan pelaku Hoaks pelan-pelan berkurang.
Sebagai gambaran, dalam beberapa minggu terakhir ini, polisi, masyarakat dan pelajar Aceh tamiang sedang gencar-gencar nya mengkampanyekan anti hoaks bang, mudah-mudahan di ikuti juga oleh kabupaten lain, khusus nya seluruh Aceh.

Saleum dari Aceh Tamiang

Hoaxs adalah istilah baru masa jokowi bang, pdahal istilah hoaxs sudah dianjurkan janga dari masa rasul, alkizbu la ummati... Pembohong itu bukan ummatku kata Rasul... Meunan amanah indatu bang @aiqabrago....hehehehehe

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.27
JST 0.041
BTC 104893.66
ETH 3859.77
SBD 3.29