Kecak Dance,Attractive Show from Bali (Bilingual)

in #indonesia7 years ago

From many dance in Bali, the most popular among tourists is Kecak Dance. This dance is like a drama played by dozens or more of men by telling puppet characters in Ramayana like Rama, Shinta, Ravana, and a number of other figures. Kecak Dance is very popular and very often shown to welcome tourists and other guests.

The shouts of the men who sit neatly around the dancers and shouting cak ... cak .. cak .. so typical. So the more it makes this dance look like a ritual. Even from some references mentioned Kecak Dance is indeed originated from the Sanghyang ritual, the communication is done with ancestral spirits. While performing this ritual the dancers are in an unconscious state and appear to be very sacred.

Kecak Dance is different from other dance art that uses musical instruments, While this first-mentioned dance popularized by Balinese artist named Wayan Limbak and a painter from Germany Walter Spies in 1930 did not use any musical instrument.

Not only that, some scenes also often accompany the staging of this dance as the attraction through the circle of fire. Because of this dance is so in demand and continues to grow from year to year. Now the local government has even made Kecak Dance as an icon of Balinese culture.

In the Kecak Dance performance, another interesting thing is the fabrics used by men who are all black and white boxes. In addition they are also not wearing clothes.

Among a number of Kecak Dance locations, Pura Luhur Uluwatu is the most popular. Because at this location, we can also watch the sunset while watching Kecak Dance. In this location the Balinese dance performances also take place every day.


How about you Stemians friends? Have you ever seen Kecak Dance directly from the Dewata Island? If you have not immediately scheduled your holiday to visit the island of Bali, Indonesia's flagship tourist location that has been worldwide.

Image source: 1, 2, 3, 4

*INDONESIA*

Tari Kecak, Pertunjukan Menarik dari Bali

Dari sekian banyak kesenian dari Bali, yang paling diminati turis salah satunya adalah Tari Kecak. Kesenian ini layaknya sebuah drama yang diperankan belasan hingga puluhan laki-laki dengan menceritakan tokoh pewayangan dalam Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, dan sejumlah tokoh lainnya. Tarian Kecak ini sangat populer dan sangat sering dipertontonkan untuk menyambut turis dan tamu lainnya.

Teriakan para lelaki yang duduk rapi mengelilingi penari dan meneriakkan cak...cak..cak.. demikian khas. Sehingga semakin membuat tarian ini tampak seperti ritual. Bahkan dari beberapa referensi disebutkan Tari Kecak ini memang berawal dari ritual sanghyang, yakni komunikasi yang dilakukan dengan roh leluhur. Pada saat melakukan ritual ini para penari berada dalam kondisi tidak sadar dan tampak sangat sakral.

Tarian Kecak ini berbeda dengan seni tari lainnya yang menggunakan alat musik, Sementara tarian ini yang disebutkan pertama sekali dipopulerkan oleh seniman Bali bernama Wayan Limbak dan seorang pelukis dari Jerman Walter Spies pada tahun 1930 itu tidak menggunakan alat musik apapun.

Tak hanya itu, beberapa adegan juga kerap mengiring pementasan tarian ini seperti atraksi menembus lingkaran api. Karena itu tarian ini begitu diminati dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Kini pemerintah daerah bahkan telah menjadikan Tari Kecak sebagai ikon budaya masyarakat Bali.

Dalam pementasan Tari Kecak, hal menarik lainnya adalah kain yang digunakan para pria yang semuanya kotak-kotak hitam dan putih. Selain itu mereka juga tidak mengenakan baju. 

Di antara sejumlah lokasi pementasan Tari Kecak, Pura Luhur Uluwatu merupakan yang paling populer. Lantaran di lokasi ini, kita juga bisa menyaksikan sunset sembari menonton Tari Kecak. Di lokasi ini pementasan tarian khas Bali tersebut juga berlangsung setiap hari.

Bagaimana sahabat Stemians? Apakah Anda sudah pernah menyaksikan tari Kecak langsung dari Pulau Dewata? Bila belum segera jadwalkan liburan Anda untuk berunjung ke Pulau Bali, lokasi wisata andalan Indonesia yang sudah mendunia.

Sort:  

Bali seems to have a lot of Hindu and Indian influence.

Tarian yang mengundang banyak makna bagi mereka yang menikmatinya, karena tarian adalah sebuah seni yang mampu meningkatkan pola pikir manusia menjadi lebih baik. Apakah tarian ini akan selalu diakan setiap sehari sekali atau sebulan sekali dan kadang hanya pada hari tertentu dari adat mereka ?. terimakasih sudah berbagi @aiqabrago.

Tari Kecak sangat memukau. Gèrakan tubuh para penarinya menunjukkan kelenturan tubuh mereka. Saya percaya penari kecak memiliki kesehatan yang prima, karena tubuh yang lentur melancarkan peredaran darah. Kita lestarikan Tari Kecak ini...

Tarian itu memang bagus, tapi andai tarian aceh bisa semeriah itu kan lebih bagus, saya @ramb ingin melanjutkan stemian bersama aiqabrago untuk kedepan nya, saya mau ucap selamat buat aiqabrago.

Wew menarik memang bang, tapi sang nyan tarian hoi dewa sang nyan bang,,,hehehe...bagi para turis mancanegara menjadi sebuah tontonan mnarik dan menjadikan wisata tersendiri dengan tarian tersebut, Indonesia memang kaya akan berbagai macam tradisi,,, semoga di steemit juga akan lahir berbagai macam tulisan dan karya-karya menarik dari anak bangsa Indonesia...salam ksi

Oewman.. postingan yang sangat menghibur bg @aiqabrago . Watee ta kalen lucu lucu han tarian awak nyan.. jadi ketawa kita..

Thanks you very much bg aiqa sudah berbagi informasi kepada kami..

Warm regard for you.. by @rijalaronaceh

a nice dance from the island of gods may be the tourists who attend can enjoy the dance from bali

turis asing sangat suka dengan bali apalagi tarian kecak ini.

tarian kecak dapat meningkatkan minat turis asing berkunjung ke indonesia.

Bagus juga tari kecak, saya baru kali ini melihatnya. padahal ini termasuk budaya negeri kita.

Postingan yang bagus bang @aiqabrago
Indonesia memang negara yang kental akan senibudaya dan bersuku suku, dunia wajib tau kekayaan budaya dan tradisi indonesia.

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.25
JST 0.039
BTC 95470.30
ETH 3313.37
USDT 1.00
SBD 3.15