It's Time for the Young Man to be the Leader (Bilingual)

in #indonesia5 years ago

Indonesian President Joko Widodo, who was elected for the second time in general elections last April, said he would appoint a young minister in his cabinet. We do not see this from the political aspect, but from the leadership aspect of the younger generation.

Technological advances are dominated by young people, giving young people the opportunity to emerge as leaders. In various parts of the world, we can see young people, even young people like Greta Thunberg from Sweden who inspired many people to be more concerned about the issue of global warming.

Youth leadership does have its pluses and minuses. There are strengths and weaknesses in most young people. They are more willing to take decisions, although sometimes without careful consideration so vulnerable to various risks.

However, the bureaucracy is long and the longer time is cut in the hands of young leaders. They are more willing to face risks, not long-winded, and quick to make decisions. Unlike the old leader who has many considerations.

Age does not determine a person's level of maturity. Many say, old is certain, but adult is a choice. Many parents are immature in thinking and acting. Conversely, young people actually look more mature and more mature in thinking and acting. Experience is only a matter of time.

So, now the opportunity for the younger generation to lead in all fields. Of course, experience and advice from parents is still needed. The combination of experience and maturity with the courage to make decisions is a characteristic that must be possessed by today's leaders, in all field.

*****

Image source: 1, 2, 3, 4

*INDONESIA*

Saatnya Generasi Muda Memimpin

Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang terpilih untuk kedua kalinya dalam pemilihan umum, April lalu, mengatakan akan mengangkat menteri muda dalam kabinetnya. Kita tidak melihat ini dari aspek politik, melainkan dari aspek kepemimpinan generasi muda.

Kemajuan teknologi yang lebih banyak dikuasai generasi muda, memberikan kesempatan kepada anak muda untuk tampil sebagai pemimpin. Di berbagai belahan dunia, kita bisa menyaksikan anak muda, bahkan ada yang masih belia seperti Greta Thunberg dari Swedia yang menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap isu pemanasan global.

Kepemimpinan anak muda memang memiliki plus dan minus. Ada kelebihan dan kelemahan pada diri sebagian besar generasi muda. Mereka lebih berani mengambil keputusan, meski terkadang tanpa pertimbangan yang matang sehingga rentan terhadap berbagai risiko.

Namun, birokrasi panjang dan waktu yang lebih lama terpangkas di tangan pemimpin muda. Mereka lebih berani menghadapi risiko, tidak bertele-tele, dan cepat mengambil keputusan. Berbeda dengan pemimpin tua yang memiliki banyak pertimbangan.

Umur memang tidak menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Banyak yang bilang, tua itu pasti, tetapi dewasa adalah pilihan. Banyak orang tua yang belum dewasa dalam berpikir dan bertindak. Sebaliknya, anak muda justru terlihat lebih dewasa dan lebih matang dalam berpikir dan bertindak. Pengalaman hanyalah persoalan waktu.

Jadi, kini kesempatan generasi muda untuk memimpin di segala bidang. Tentu saja, pengalaman dan nasihat dari orang tua masih diperlukan. Kombinasi antara pengalaman dan  kematangan  dengan keberanian mengambil keputusan merupakan karakteristik yang harus dimiliki pemimpin masa kini, dalam bidang apa pun.

***** 

Sort:  

Katrep hana meu posting.. peu haba bang...?? Pajan na neuwoe u lhok... ngat ta peugot meet up lom... hehe

Ini memang pemikiran yang baik, semoga di berikan kesempatan pada pemuda yang energik untuk berkontrinbusi dalam membangun Indonesia.

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.20
JST 0.034
BTC 98914.40
ETH 3374.27
USDT 1.00
SBD 3.08