Expression of Nationalism in the Sports Arena (Bilingual)
At a number of sporting venues in Jakarta, Palembang and West Java, spectators shouted in support of Indonesian athletes struggling to get medals at the 18th Asian Games. When the national anthem Indonesia Raya reverberates accompanied by the rise of the Red and White flag in the highest row as a sign that Indonesian athletes get a gold medal, not infrequently the supporters is tearing drop.
Evidence of nationalism is also seen when Indonesians are willing to stand in line for hours to get tickets to watch athletes compete. Among them, there are those who sacrifice working hours to be able to watch several matches that sometimes take place at the same time for different sports. When many spectators failed to get tickets because they were sold out, the audience did not leave the arena. The committee anticipated the situation quickly by holding a big screen in a number of places at the Istora Senayan arena, Jakarta.
Not only in sports venues, through television channels also shows how Indonesian people yearn for achievements in the sports arena as a form of love and pride in the nation of Indonesia. In luxury cafes to simple coffee shops in various regions, Indonesians watched various matches broadcast live on television stations. They cheered and perhaps also prayed for Indonesia's victory.
Various burdens of life such as economic problems and political agendas that have the potential to divide unity and potentially cause horizontal conflict are momentarily forgotten when Indonesian society dissolves in the euphoria of victory. That is one difference between politics and sports. When politics raises rifts, sports and art reconcile.
***
The expression of nationalism will be seen when people get the right place to vent it. In some areas that have been politically turbulent such as Papua and Aceh, where nationalism has become a luxury item, people are also not ashamed to express their love for the country. Of course, it will be different when there are other parties who encourage—even tend to force—to show love for the country. Refusal will occur either secretly or openly even though sometimes citizens accept the risk of violence from state instruments.
Nationalism is indeed to be forced. State apparatus and leaders who should begin to foster a sense of love for the country by serving the people wholeheartedly, loving the people, and not corrupting power for corruption, collusion and nepotism. When it was done, the real leaders, rulers, and state instruments that caused nationalism were eroded. Luckily, a country that has many outstanding athletes and artists who glue cracked nationalism.
*****
Image source: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
*INDONESIA*
Ekspresi Nasionalisme di Arena Olahraga
Di sejumlah venue olahraga baik yang terdapat di Jakarta, Pelembang, dan Jawa Barat, penonton berteriak mendukung para atlet Indonesia yang berjuang untuk mendapatkan medali di Asian Games ke-18. Ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang diiringi naiknya bendera Merah Putih di deretan tertinggi sebagai pertanda atlet Indonesia mendapatkan medali emas, tak jarang para penonton menitikkan air mata.
Bukti nasionalisme juga terlihat ketika masyarakat Indonesia rela antre berjam-jam untuk mendapatkan tiket untuk menyaksikan atlet bertanding. Di antara mereka ada yang mengorbankan waktu jam kerja untuk bisa menyaksikan beberapa pertandingan yang terkadang berlangsung dalam waktu bersamaan untuk cabang olahraga berbeda. Ketika banyak penonton gagal mendapatkan tiket karena sudah penuh, penonton tidak meninggalkan arena. Panitia mengantisipasi cepat situasi tersebut dengan menggelar layar lebar di sejumlah tempat di arena Istora Senayan, Jakarta.
Tidak hanya di venue cabang olahraga, melalui saluran televisi juga terlihat betapa masyarakat Indonesia merindukan prestasi di arena olahraga sebagai bentuk kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa negara Indonesia. Di kafe-kafe mewah sampai warung kopi sederhana di berbagai daerah, masyarakat Indonesia menyaksikan berbagai pertandingan yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi. Mereka bersorak dan barangkali juga berdoa demi kemenangan Indonesia.
Berbagai beban hidup seperti masalah ekonomi dan agenda politik yang berpotensi memecah-belah persatuan dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal, sejenak terlupakan ketika masyarakat Indonesia larut dalam eforia kemenangan. Itulah salah satu bedanya politik dan olahraga. Tatkala politik menimbulkan keretakan, olahraga dan seni yang merekatkan kembali.
***
Ekspresi nasionalisme akan terlihat ketika rakyat mendapatkan tempat yang sesuai untuk melampiaskannya. Di beberapa daerah yang pernah bergolak secara politik seperti Papua dan Aceh, di mana nasionalisme menjadi barang mewah, masyarakat juga tidak malu-malu mengekspresikan rasa cinta kepada Tanah Air. Tentunya akan berbeda ketika ada pihak lain yang mendorong—bahkan cenderung memaksa—untuk memperlihatkan rasa cinta terhadap negara. Penolakan akan terjadi baik secara diam-diam maupun terang-terangan meski terkadang warga negara menerima risiko tindak kekerasan dari alat negara.
Nasionalisme memang untuk dipaksakan. Aparatur negara dan para pemimpin yang seharusnya memulai menumbuhkan rasa cinta kepada negara dengan melayani rakyat sepenuh hati, mencintai rakyat, dan tidak menyelewengkan kekuasaan untuk korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ketika itu dilakukan, sesungguhnya pemimpin, penguasa, dan alat negara yang menyebabkan nasionalisme terkikis. Beruntunglah negara yang memiliki banyak atlet dan seniman berprestasi yang merekatkan nasionalisme yang retak.
*****
Indonesia Emas, Indonesia Juara
Saya dapat pelajaran berharga setelah membaca postingan bang @aiqabrago, yaitu persatuan dan kekompakan. Oahraga dapat menyatukan dan merangkul semua golongan, kita semua sama, saat berada di stadion duduk dan teriak bersama ketika terciptanya gol misalnya. Semoga dari momentum Asian games ini bisa kita terapkan di Steemit, bahwa apapun yang terjadi, kita bisa kompak selalu.
Terimakasih untuk motivasinya bang @aiqabrago, ini inspirasi buat saya untuk terus berkarya
Luar biasa postingan yang sangat bagus untuk AsianGames Indonesia
Semoga indonesia meraih medali lebih banyak lagi, mari kita dukung negara sendiri
Mantap bg @aiqabrago
(Nasionalisme)Sebuah sikap yang sempat memudar di Aceh dalam kurun waktu puluhan tahun yang lalu, Namun sekarang bumi Serambi Mekkah kembali berteriak, Siapa Kita? Indonesia!!
Selamat Beristirahat Bang @aiqabrago
Luar biasa,suporter indonesia yang begitu kompak nya. Mendukung asia games 2018 ini, mudah mudahan asiagame kali ini berjalan dengan lancar,aman damai sukses selalu.
lupakan dulu politik. mari kita dukung indonesia dalam perebutan emas👏 #steemit #indonesiaaceh @aiqabrago
Olahraga memang pemersatu anak bangsa dari benih perpecahan yang selama ini tersebar dimana-mana pada bangsa ini.
Kita adalah Indonesia..
Mari bersama mendukung kesuksesan Asian Games yang tinggal beberapa hari lagi.Meskipun saya di negeri orang selalu menyempatkan diri melihat bbrp pertandingan yg disiarkan.Live oleh Tv lokal Taiwan
Salam Indonesia, Bang @aiqabrago!
Posted using Partiko Android