CARA BERPIKIR ORANG ACEH
Dalam masyarakat Aceh, relasi sosial sangat ditentukan dengan status sosial seseorang. Relasi ini kemudian menciptakan kerangka berpikir untuk melihat diri dan orang lain dalam perspektif perkauman. Dalam hal ini persoalan keluarga dan agama menjadi hal penting dalam masyarakat.
Sejauh ini kajian pemikiran di Aceh memang telah banyak dilakukan, khususnya oleh para sarjana yang menekuni aspek-aspek kehidupan masyarakat Aceh. Di sini produk pemikiran yang paling otentik adalah hadih maja yang merupakan nasihat para tetua Aceh. Konsep hadih maja memang diakui sebagai sebuah produk pemikiran orang Acehdimana dimana sesuai dijelaskan dengan bahasa-bahasa yang filosofis dan metafora. (hlm:842)
Selain itu ada juga beberapa tindakan yang sering dilakukan aneuk muda yang selalu mencari objek pembicaraan seseorang yang tidak begitu “kuat” dalam komunitas tersebut, lalu direuboh. Istilah reuboh sendiri adalah merebus sampai mendidih. Maksudnya disini mereka menjadikan seseorang sebagai bulan-bulanan untuk dikatai dan dicaci maki dengan perkataan yang menyakitkan sehingga orang tersebut menjadih “memanas” atau “mendidih”. Apabila orang itu sudah “mendidih” (marah) maka dia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam atau pergi dari tempat itu.
Ada contoh lain di dalam bahasa Aceh sering digunakan kata bangai di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Arti dari kata bangai sendiri adalah “bodoh”. Sama seperti istilah yang telah disebutkan tadi, kata bangai ini kerap di jadikan kata untuk mengolok-olok orang lain. Biasanya kata ini akan sering terdengar di kalangan antar remaja. Mereka akan mengatai teman mereka sendiri dengan kata bangai ini. Kata bangai disini bukan bermakna tidak memiliki kepandaian atau sebagainya, akan tetapi lebih kepada penempatan posisi. Jadi apabila ada orang yang lebih tua atau lebih berkuasa diantara yang muda atau yang lainnya maka ia akan mengatakan kata bangai ini.
Dari paparan diatas Nampak jelas bukan bahwa kontruksi berpikir orang Aceh mengikuti status sosial. Tentu saja hal demikian sangat tidak baik. Banyak juga sisi positif yang dapat dikaji dari cara berfikir orang Aceh. Di Aceh ada salah satu istilah yang kerap sering digunakan yaitu keurija (kerja). Biasanya jika ada orang yang berpakaian rapi mereka akan menyebutnya jak keurija. Keunikan dalam tradisi keurija di Aceh adalah pola pikir membantu tanpa pamrih.(hlm:847) Dari sini dapat kita fahami sisi positif dari cara berfikir masyarakat Aceh yang mengandung unsur sosial yang sangat tinggi.
Mantab dan tetap semangat
Congratulations @ainalyunarti! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!