Senyum

Kedua sudut bibir terangkat, pipi merekah, kantung mata menonjol, dan kulit di dekat sudut mata mengeriput. Senyum. Biasanya digambarkan sebagai akibat dari kebahagiaan, kegembiraan, suka cita, dan humor.

---

---

Meski begitu, senyum seseorang tidak melulu menunjukkan kebahagiaan dan sejenisnya. Bisa jadi senyum tersebut merupakan topeng untuk menyembunyikan suasana hati yang sesungguhnya. Misalnya, untuk menyembunyikan kesedihan, kebencian, kekesalan, bahkan mungkin kejahatan.

Sebagai penggemar film dan drama jenis thriller, saya sering sekali menjumpai pelaku kejahatan yang ternyata merupakan tokoh yang selalu berperilaku baik dan ramah untuk menutupi kejahatan yang sudah dilakukannya. Serem juga sih kalau tahu penjahat yang selama ini dicari ternyata ada di dekat kita. Dengan topeng senyum, ia bisa mengelabui semua orang. Hmmmm..

Senyum tulus, senyum yang sesungguhnya, tidak hanya dengan sudut bibir yang terangkat, tetapi juga melibatkan mata. Mengapa? Karena mata adalah jendela hati. Kita bisa melihat ketulusan, kesedihan, dan kebahagiaan darinya.

---

Kita bisa melihat senyum yang sesungguhnya dari wajah anak kecil. Karena (katanya) mereka itu jujur dalam berekspresi. (maaf fotonya blur hehe - blurry yet worthy)

---

Senyum adalah sedekah

Jika dilihat dari pandangan agama, terutama agama yang saya anut, senyum itu merupakan sedekah bagi yang melakukannya. Tidak perlu keluar uang atau harta, hanya dengan senyum, kita bisa mendapatkan pahala sedekah.

Senyum bisa menular

Nah ini mungkin merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa senyum adalah sedekah? Karena senyum bisa menular, bahkan tanpa sepatah kata pun. Senyum merupakan hal positif dan merupakan aksi yang berkaitan dengan kebahagiaan. Jika kita tidak bisa membantu kesulitan seseorang secara langsung, berikanlah ia senyuman. Paling tidak, itu akan membantu mengangkat sedikit mood-nya.

Senyum bisa mengubah suasana hati

Teringat sebuah seminar yang saya ikuti ketika SMA, seorang motivator memberitahukan kepada kami bahwa apapun yang terjadi, cobalah untuk tersenyumlah! Ia kemudian mempraktekkan bagaimana cara uplifting mood kita dengan cara tersenyum sambil menghadap ke atas atau dengan mendongakkan kepala.

Ketika merasa sedih, carilah dan temukan hal yang bisa membuat kita tersenyum. Jika tidak bisa menghilangkan kesedihan, paling tidak, senyum bisa mengangkat sedikit mood kita menjadi lebih baik.

We’re never fully dressed without a smile

Nah ini! Baju keren, rambut cetar, dandanan oke, tapi tidak ada senyum di wajahnya. Hmmm.. Secantik, seganteng, semenarik apapun penampilan kita, tidak akan lengkap jika belum tersenyum. So, just smile!

Dalam presentasi: semakin banyak senyum, semakin disukai

Jika biasanya orang berkharisma diidentikkan dengan orang yang cool, tidak banyak senyum atau tertawa, penelitian Vanessa Van Edwards yang dilakukan untuk meneliti pola sukses para tokoh yang menjadi presenter di TED Talks, menunjukkan bahwa presenter yang lebih banyak tersenyum (bahkan ketika mempresentasikan topik yang serius) memiliki lebih banyak penonton dibandingkan yang lebih sedikit tersenyum.

*Note : TED merupakan organisasi non profit yang sering mengadakan seminar dengan berbagai topik, mulai dari sosial, science, sampai teknologi. Para pembicara di seminar TED Talks ini biasanya para tokoh terkenal dan inspiratif, seperti Bill Gates, Sir Ken Robinson, Shah Rukh Khan, dan lain-lain.

---

Jadi, tunggu apa lagi? Let’s smile!

Terima kasih sudah membaca

Terima kasih juga atas dukungan kurator indonesia @aiqabrago, @levycore, @mariksa.lubis dan teman-teman Komunitas Steemit Indonesia

Selamat hari minggu dan have a good day, Steemian ^^

---