Lihatlah Lebih Dekat
Pergilah gundah
Jauhkanlah resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ku bisa menilai lebih bijaksana
Mengapa bintang bersinar
Mengapa air mengalir
Mengapa dunia berputar
Lihat segalanya lebih dekat
Dan ku akan mengerti
Bagi generasi 90’an, penggalan lirik lagu di atas mungkin sudah familiar. Lagu pengisi film Petualangan Sherina ini punya lirik yang cukup “ngena” buat generasi kita saat ini, generasi gosip. Generasi yang lebih senang dengan asumsi dan persepsi tanpa konfirmasi. Generasi yang sangat mudah menelan mentah-mentah sebuah berita tanpa memasaknya terlebih dahulu. Memang tidak semuanya seperti itu, tetapi jika diamati, tidak sedikit dari kita yang termasuk generasi gosip (saya juga termasuk salah satunya hihi).
Gosip merupakan sebuah kata yang menggambarkan berita yang masih merupakan desas-desus dan belum tentu kebenarannya. Gosip, jika dalam Islam merupakan fitnah jika kebenarannya tidak dapat dikonfirmasi dan tetap merupakan dosa jika memang keburukan seseorang diumbar serta menjadi konsumsi publik.
Kita memang tidak dapat terlepas dari adanya gosip. Bagi media informasi atau “media informasi”, gosip dapat mendatangkan banyak pundi-pundi bagi mereka atau bisa juga hanya sebagai pendompleng popularitas sebuah tulisan atau popularitas media itu sendiri. Tak ayal saat ini, berita gosip lebih mudah menyebar dan terkadang berita tersebut menjadi penilaian sepihak terhadap seseorang atau suatu hal yang menjadi subjek gosip. Dan bagi individu, gosip bisa jadi merupakan salah satu cara untuk memenangkan persaingan.
Berbicara tentang gosip, saya punya sebuah cerita (atau lebih tepatnya “desas desus”) yang masih banyak dipercaya oleh masyarakat di daerah tempat saya berasal.
Terdapat sebuah keluarga yang terkenal paling kaya di daerah tempat saya tinggal. Mereka memiliki sebuah toko elektronik dan baru-baru ini membangun ruko-ruko untuk disewakan. Meski tergolong sangat kaya di desa tempat saya tinggal, penampilan (dandanan) mereka sangat sederhana, kecuali kendaraan dan rumah mereka. Dan karena kesedehanaan penampilan mereka ini membuat sebuah rumor yang menyebar di masyarakat bahwa mereka menggunakan pesugihan untuk menjadi kaya. Mereka “dituduh” memelihara tuyul dan kesederhanaan pakaian yang mereka kenakan juga “dituduh” merupakan syarat yang harus ditepati agar mereka tetap kaya.
Saya hanya bisa berkata “masa sih?” ketika salah seorang teman saya menceritakan hal ini, karena memang saya sulit percaya dengan hal-hal berbau pesugihan ini (meski mungkin kenyataannya ada). Terlebih lagi, saya tahu betul bisnis yang dimiliki keluarga tersebut. Mereka memiliki toko elektronik yang tidak pernah sepi pelanggan, ditambah usaha lain yang mereka jalani,
Cerita atau rumor atau desas-desus yang belum tentu kebenarannya seperti di atas, jika dibahas dalam ranah hukum dan sampai merugikan orang lain, bisa dianggap sebagai pencemaran nama baik. Kita sebagai generasi yang lebih maju, seharusnya tidak mudah termakan oleh cerita-cerita tersebut. Bagaimana caranya? Yaitu dengan MELIHAT LEBIH DEKAT. Jangan mudah percaya, terutama dengan berita yang isinya menjelekkan suatu pihak. Lakukan konfirmasi, entah itu menanyakannya secara langsung atau tidak langsung dengan menggali informasi lebih dalam misalnya dengan mencari artikel-artikel mengenai hal terkait (yang tentunya bukan artikel gosip yaa). ATAU jika tidak bisa melakukan konfirmasi, maka DIAMLAH. Tidak usah ikut menyebarkan gosip tersebut.
Lihat segalanya lebih dekat dan ku akan mengerti
Sekian dan terima kasih sudah membaca.
Terima kasih juga untuk kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore serta teman-teman Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.
Salam
Sudah kami upvote yaa..
Terima kasih yaa..
Kebanyakan memang begitu, orang lebih percaya rumor padahal belum tahu bagaimana fakta yang terjadi.
Iya mbak. Saya juga kadang masih sering begitu huhu..
Saya suka tulisan ini. Judulnya saja ketantang banget sama foto yang jarak dekat hehehe...
Teringat saya akan judul artikel mas @dsatria... Zaman Now.
Memanga agak mengerikan... Heheheheh
Hehe terima kasih :)