Salam Perpisahan [ bilingual ]
For the woman who once rode in love, then I hope you blink your eyes too soon.
Leaving the pain, you stir in the right recesses of the heart. The place where ever keeps you as its one please for me to work on.
You come with tears, my shoulders are sincere for you to fall. With my fingers brushing your hair full of spoiled while kissing your forehead. In your ear I whispered softly; in my hug you'll be all right.
Untuk perempuan yang pernah menumpang kasih, lalu kuberi harap sekelip mata kau pun lekas pergi.
Meninggalkan perih, kau tancapkan pedih tepat di relung hati. Tempat dimana yang pernah menyimpan engkau sebagai satu-satu nya harap untuk ku garap.
Kau datang membawa air mata, pundak ku menampung ikhlas untuk kau rebah. Dengan jemari ku usap rambut mu penuh manja sembari mengecup keningmu. Di telinga mu pula aku berbisik lirih; dalam peluk ku kau akan baik-baik saja.
Your tears are melodious, I am sorry for your tears.
Every word that is born from my mouth is honest faithful, with my hearty cleansing chest.
Really, you can make me as simple as that. With your tears alone I can ignore the other subject.
Can you imagine, just imagine a little in your memory if I'm lost later. Imagine if you could find a man like me again. I do not think you will find me to anyone.
Air mata mu mengalun merdu, aku iba akan tangis mu.
Setiap kata yang lahir dari mulut ku ini jujur setia, dengan lapang dada pedih mu ku terima.
Sungguh, kau bisa membuat ku luluh sesederhana itu. Dengan air mata mu saja aku bisa mengabaikan perihal lain-nya.
Apa kau bisa membayangkan, bayangkan sedikit saja dalam ingatan mu jika nanti aku hilang. Bayangkan apa kau bisa menemukan pria seperti ku lagi. Kurasa tidak, kau tak akan menemukan aku pada siapapun.
But, your tears are just toys. Your spoiled, the love you once gave me was also just a joke senda. No more, every word of affection that comes out of your mouth, is fake.
How cruel is a woman I have ever flattered and pampered, I received with sea-perfunctory, as soon as it was also turned direction.
My mistake, believe too quickly with tears. So is woman; women are full of drama.
Tetapi, air mata mu hanya mainan. Manja mu, kasih mu yang pernah kau serahkan padaku itu juga hanya sekadar bergurau senda. Tidak lebih, setiap ucapan sayang yang keluar dari mulut mu, palsu belaka.
Betapa kejam nya seorang wanita yang pernah ku sanjung dan puja, ku terima dengan se ala-kadarnya, secepat itu pula ia berpaling arah.
Kesalahanku, terlalu cepat percaya dengan air mata. Demikianlah perempuan; wanita penuh dengan drama.
Guest soul
Farewell to him, if you come back later I'm not the same.
It's not me who can accept you as it is but a hard-hearted person.
Replying to you, no. My intention is not that bad. It's just that I've crawled with the pain of the soul, struggling to wipe you in the memories window. When all that I can pass, everything I have erased; you are no longer the person I want. Farewell from me, for you the destroyer of my future.
Tamu jiwa
Salam perpisahan kepadanya, jika pun kembali mu nanti aku sudah tak sama.
Bukan aku lagi yang dapat menerima mu apa adanya melainkan seorang yang telah keras hati nya.
Membalasmu, tidak. Niat ku tidak seburuk itu. Hanya saja aku sudah merangkak dengan kepedihan jiwa, berjuang menghapusmu di jendela kenangan. Ketika semua itu bisa ku lalui, segalanya telah ku hapuskan; kau bukan lagi seseorang yang ku dambakan. Salam perpisahan dari ku, untukmu si penghancur masa depanku.