Kemarau yang kian melanda kawasan Aceh Barat, membuat khawatir para petani. Lahan persawahan mulai mengering, retak diiringi rerumputan bertumbuh berdampingan bersama tanaman padi yang mulai menguning dampak dari kurangnya kebutuhan air yang diperlukan tanaman tersebut.

Teriknya matahari menyebabkan kelangkaan air di sejumlah kawasan lahan pertanian, diperparah sarana irigasi yang tak dimiliki sehingga menjadi kewatiran besar bagi petani bila hujan tak kunjung turun.

Area persawahan Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat.

Beramai-ramai, para petani telah melakukan berbagai upaya, namun tetap saja hasilnya tidak sesuai harapan melainkan kepasrahan yang harus mereka terima.

Kata seorang petani Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat Ramli menuturkan kondisi kekeringan ini hampir dua bulan melanda wilayah tersebut karena minimnya curah hujan yang turun. Tanaman padi di desanya akhirnya tidak bisa mereka rawat dengan benar akibat faktor krisis air.

Pompanisasi pemerintah yang ada di desa, pada akhirnya terbengkalai karena tidak bisa difungsikan karena sumber air yang ada pun sudah mengering. Meski ada, tidak bakalan cukup mengaliri untuk semua area persawahan. Jika kondisi demikian terus berlanjut, maka sangat dikhawatirkan tanaman padi terancam panen.

Hujan, satu-satunya harapan mereka membantu menyuburkan kembali tanaman padi secara alami yang kian lama tidak teraliri air. Senyuman petani akan kembali sinar jika guyuran hujan bisa turun dalam waktu dekat ini. Karena itu, mari teman-teman steemian- bersama-sama kita doakan agar harapan petani bisa terkabulkan.

Sisi lain, petani mengharapkan adanya upaya penanganan dari pemerintah daerah guna mengatasi persoalan yang menimpa para petani itu.