Hujan Membawa Senyuman

Pukul 03.00 wib dinihari, tiba-tiba diriku terbangun dari tidur lelapku, entah kenapa kebiasaan ini selalu terjadi sepanjang malam pada waktu bersamaan. Tubuh terasa tak mampu menahan betapa dinginnya malam jikalau tanpa terselimuti oleh tebalnya selimut.

Tombol off kipas angin selalu menjadi sasaran dua jari pada saat malam sudah berganti memasuki subuh, mencoba menghentikan elektronik ini agar terhenti berfungsi. Tapi, rutinitas kali ini berbeda terjadi bukan akibat peran fungsian kipas angin melainkan rintihan hujan yang turun lebat hingga pagi itu. Bangun ku murni dari kesejukan alam karena tanpa disadari ternyata lupa dihidupkan alat pendingin yang berada sebelah pintu kamarku.

Ucapan pertama dari bangun tidurku, yaitu "Alhamdulillah" akhirnya hujan membasahi Bumi Teuku Umar. Ini sebuah anugerah dan sungguh kondisi demikian harapan kami semua selama ini karena hampir dua bulan lamanya daerah ini jarang dituruni hujan, sehingga menyebabkan beberapa kawasan krisis memperoleh air akibat musim kemarau panjang ini.

Guyuran hujan ini tentu telah membuat hati banyak orang senang dan tersenyum utuh seperti sedia kalanya. Termasuk para petani yang ikut merasakan kebahagian tujuh keliling. Bagaimana tidak? Selama beberapa pekan terakhir mereka selalu berpikiran cara mendapatkan air untuk dialiri ke persawahan yang sudah ditumbuhi tanaman padi dan sudah lama mengering itu. Tapi usaha itu sebelumnya tetap tidak membuat hati mereka senang melainkan rasa keluh, mereka paparkan setiap saatnya.

Murung petani kali ini dinyakini sudah teratasi, mengingat sampai sekarang hujan deras terus mengguyur wilayah Aceh Barat. Persawahan yang mengalami krisis air segera terserap oleh tanaman padi lewat air hujan ini. Mudah-mudahan kekeringan yang melanda tanaman padi petani tidak mengalami kegagalan termasuk tidak menuruni kualitas padi ketika memasuki masa panen nantinya.

Selain itu, kebakaran lahan gambut yang terjadi di beberapa desa di Aceh Barat bisa teratasi melalui jatuhan air dari langit ini. Serta memulihkan krisis air bersih yang melanda di beberapa kawasan. Ini tentu membuatku bahagia, karena selama ini sumur ku sudah mencapai kedangkalan. "Alhamdulillah" rasa panas terik matahari terganti menjadi dingin sejuk suasana hujan.