Don't Judge a Book By Its Cover
Don't Judge a Book By Its Cover. Jangan menilai suatu buku dari sampulnya.. Ya, ungkapan ini memang sering kita dengar setiap hari. Suatu ungkapan yang menggambarkan bagaimana seseorang itu dilarang untuk menilai seseorang itu dari fisik maupun penampilan luarnya saja. Ungkapan ini memang ditujukan kepada penilaian manusia kepada manusia lainnya. Dan ini bisa dicontohkan dalam hal apa saja. Kadang yang terlihat diluar belum tentu sama dengan yang ada di dalam. Banyak orang yang menampilkan sesuatu yang menjanjikan, namun ternyata ada sesuatu yang tersembunyi di belakangnya. Mungkin ada yang membawa sesuatu dengan mulut dan janji manis, ternyata setelahnya malah menusuk dan menikam dari belakang.
Tetapi sebaliknya, banyak kita lihat orang yang berpenampilan sederhana dan (maaf) tidak menjanjikan dan tidak mencermikan sesuatu yang “wah” (bahkan terkesan urakan dan jauh dari kesan baik), justru memiliki “sesuatu” yang luar biasa di dalam dirinya. Kita sering melihat contoh tersebut di film – film. Dimana ada orang dengan penampilan bersih, mentereng dan necis dan dipuji oleh banyak orang, namun ternyata adalah orang yang jahat. Sementara, mereka yang berpenampilan sederhana, bahkan ada yang urakan , ternyata malah merupakan orang yang baik yang memiliki banyak pengajaran dalam kehidupan.
Namun bukan berarti orang yang kita lihat mentereng dan necis itu bukan orang yang baik, dan orang yang berpenampilan sederhana itu bukan orang yang jahat. Malah dalam film kita lihat kadang peran itu dibuat sebaliknya. Dan itu tidak hanya kita dapatkan di film – film, tapi juga di dunia nyata. Banyak kita temukan semua itu di dalam kehidupan sehari – hari, dalam bentuk yang berbeda – beda. Banyak contoh atau kasus memang yang dapat menggambarkan kalau kita tidak boleh memandang seseorang hanya dari tampilan luarnya saja. Karena ibarat sebuah buku, tampilan luar memang belum tentu menjamin isinya sesuai, bagus dan bermanfaat (walaupun penampilan dari cover merupakan daya tarik bagi si pembacanya). Begitu juga dengan manusia. Mungkin tidak perlu saya jelaskan lagi seperti apa contohnya, karena saya yakin teman – teman juga mengerti seperti apa dan bagaimana bentuk dan contohnya
Kita memang perlu belajar untuk mengenali semua itu. Bukan berarti kita harus suudzon atau berburuk sangka terhadap orang lain. Bukan berarti pula kita lantas langsug menilai jelek seseorang hanya karena tidak ingin “ditipu” misalnya, atau karena berpegang pada ungkapan tadi. Kita tetap terbuka dengan segala hal, namun tetap juga harus mengamati dan berifikir sebelum akhirnyaa menerima sesuatu. Ya, mawas diri memang sangat diperlukan agar nantinya tidak menyesal.
Congratulations @achmadkurniawan! You have received a personal award!
1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.