Kiat Sederhana Agar Kita Tidak Menjadi Steemian Papa

in #indonesia7 years ago (edited)

Steemit bukan skema cepat kaya, tapi dengan bermain steemit kita (dijamin) tidak bakal papa.


image
pemain Steemit

Kalian boleh percaya dan boleh juga tidak dengan tulisan ini atau apapun yang saya tulis selanjutnya. Pun begitu, saya tidak hendak membohongi kalian melainkan sedang meyakinkan kalian pada sebuah 'nubuat' bahwa ketekunan dan kerja keras kalian di steemit tidaklah sia-sia. Setidaknya begitulah yang pernah kudengar dari mereka yang sudah memperoleh maqam tinggi di sosial media berbasis blockhain ini.

Bagi kalian yang tidak percaya nubuat, bolehlah kalian anggap apa yang kutulis ini sebagai wejangan orang sinting yang tersesat di pasar kota Sigli karena kehabisan ongkos labi-labi, atau boleh juga kalian duga ocehan tukang jual obat kuat di pasar Beureuneun yang mengidap penyakit darah mameh.

Hanya saja, sepanjang yang pernah kuingat, "nubuat" ini aku dengar dari sebuah khutbah Jum'at yang kebetulan aku simak setiap detilnya. Namun, aku bukan seperti Tiro, sekretaris pribadi Marcus Tullius Cicero, yang konon menciptakan sistem stenografi khusus untuk mencatat secara cepat dan lengkap pidato salah satu dewa retorika Romawi itu. Kuharap kalian memaafkanku jika apa yang kucatat ini tidak sedetil Tiro mencatat omongan Cicero.

Masalahnya adalah, khutbah yang kudengar itu sudah lama sekali disampaikan, sampai-sampai aku tidak bisa mengingat dengan pasti nama khatibnya bahkan judul kitab yang dikutipnya. Yang jelas, dia tidak mungkin mengutip isi kitab yang tak pernah ditulis, lebih-lebih di mimbar yang sangat sakral itu.

Aku yakin pada sang khatib ini karena dia tidak membaca teks khutbah, seperti yang sering dilakukan khatib di kota-kota besar. Apa yang disampaikannya murni karena dia paham dan menguasai masalah, dan sangat paham dengan tema yang dibawakan. Dia mengetahui tipikal orang kampung yang disentilnya di mimbar khutbah tersebut, karena dia memang tidak berjarak dengan mereka. Apalagi yang disampaikannya adalah persoalan sehari-hari masyarakat.

Dia mulai khutbahnya dengan pertanyaan retorik, kenapa hasil pertanian masyarakat tidak maksimal dan apa yang diusahakan seakan-akan jauh dari kata berkat.

"Pakon jinoe rame ureung gasien dan ureueng pungo?" begitu dia bertanya dari atas mimbar. Sang khatib jelas tidak membutuhkan jawaban seperti halnya para dosen kita di ruang kuliah. Sejurus kemudian dia menjawab sendiri pertanyaan itu. "Karena rame ureueng geutanyoe hana geu-rah jaroe wate geupajoh bu!"

Hal demikian memang perkara sepele dan orang-orang merasa tak perlu memberi perhatian lebih pada perkara remeh-temeh semacam itu. Namun, kata dia, banyak orang menjadi papa (miskin) dan gila justru karena persoalan sepele itu.

"Geupeugah lam kitab, ureueng yang hana rah jaroe wate pajoh bu nyan pusaka papa. Meunan syit ureueng yang hana rah jaroe wate lheuh pajoh bu nyan mudah juet keu ureueng pungo," katanya dalam bahasa Aceh yang cukup kental, dan sebagai penegasan dia mengulanginya hingga tiga kali: sekali dalam bahasa Arab, sekali dalam bahasa Indonesia, dan sekali dalam bahasa Aceh.

Aku sedikit alpa mencatat judul kitab dan nama pengarang kitab tersebut. Padahal, ketika dia mengulang kata yang sama beberapa kali, tandanya itu sesuatu yang sangat penting.

Aku sempat merenung, kira-kira sesering apa aku tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Sialnya, aku tidak bisa mengingat jumlahnya secara pasti. Kemiskinan dan kegilaan, katanya, terkait erat dengan kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

"Syi kalon mantong kebiasaan ureung gasien (papa) dan ureung pungo, pasti hantom di-rah jaroe wate pajoh bu," dia berkesimpulan demikian sebelum mengakhiri khutbahnya yang membuat para jamaah beberapa kali mengangguk setuju.

image

Lalu, apa hubungannya antara papa dan gila dengan orang-orang yang bermain Steemit? Begini saja, jika ada postingan steemian yang tidak memperoleh upvote yang layak, patut diduga mereka tidak dalam keadaan bersih dan suci-hati ketika menulis: tidak mandi berhari-hari; tidak mencuci tangan ketika hendak menulis (terutama seusai menyentuh makanan berminyak); atau bisa jadi tidak membaca bismillah sewaktu memposting tulisan.

Alhasil, ketika tidak memperoleh vote yang berarti mereka putus asa, kecewa, dan menyerah. Ujungnya, mereka tidak bisa menikmati bagaimana rasanya mencairkan SBD. Bisa-bisa jadi gila karenanya.

Karena itu, jika saat menggarap tulisan, dan kebetulan kalian selingi dengan acara makan-makan, maka sepatutnya-lah kalian cuci tangan dulu sebelum dan sesudah makan, biar terhindar dari kutukan seperti yang disampaikan sang khatib. Jika tidak, jadi sah-lah kita jadi steemian papa (dan juga gila).

Kuharap, setelah membaca hingga sejauh ini, kalian bisa menarik sendiri kesimpulan dari tulisan ini. Kalian logikakan saja agar judul tulisan dan isinya saling berhubungan dan berkaitan. Ketika gagal, nasib dan takdir kita sama: bingung sendiri!

image
Penampakan di sebuah areal parkir di KL

Sort:  

jadi pajan tapeugot gathering Ronin steemit?

Nyan, nyo baro krak postingan
, Bekah lagak. Betoi tat lage droneh pegah nyan @acehpungo. Ureng tanyo cit kamenan-menan ju. Padahaai nyan dari masalah rah jaro nyan kok jai jet kemasalah. Lage saket pruet geh lom.

Terima kasih...tapi intinya saya jadi bingung sendiri gara2 tulisan ini

Kalau saya sih terilhami, tuh, @acehpungo :)

Lon pun ka bingung bg :-(

Saban nasib tanyoe haha

Nyoe ukuran bg taufik bingun, kiban keu kamo nyang papa di steemit. Hahahaha

Lon ka biasa bingong, man droe hom.

Kau ajak aku lah sekali duduk ama kawan2 tu, ada diskusi kelas plankton 3 yang belum kelar. Bereh fik

Bek meunan lah pak ketua, lon mantong plankton cit. Perle cit neu tuleh sigo haha

Uduuu.... Pruet si reja

Nyan ban si nyakti, laju bak pruet si reza dikalon

that brat stju 100 persen lage drneh pgah bg @acehpungo Intinya tetap berusaha bg,, lon setuju that an.. Ka han asee ta WD sibuleun sige, ta WD sithon sigee.. Naa hay meu meu "sioen" lam kantong.. Sejujurjih mnyo steemit hana di iming2ngi dgan peng,, jino aju lon hapus akun2.. Wkwkwkk

Haha...bek sampe neuhapus akun cit, payah keubah keu arsip

Bereh tat postingan bg @acehpungo

Terima kasih. Sudah mampir ke sini

Hai bang @acehpungo
Neu folback lon lee. Lheuh nyan sigoe-goe neu upvote, bah lon bek papa

Oke, bereh that. Sigra talakukan

Teurimonggeunaseh bg @acehpungo . Ka meutamah atra lon bacut. Haaaaa

Meunyo pajoh bu hana rah jaroe ka pasti bagah meuglang geupeugah le ureung tuha, tapi nacit geumeusulet ureung tuha, wate tapajoh bu le that ta pajoh ungkot. Langsung diteubit petuah. Bek le that pajoh ungkot untreuk meuglang keuh

Mindset buat para stemians baru harus di rubah.. betul begitu pak @acehpungo

mindset droe man soe yang ek ubah? abeh su-su @rezaacoi droe tetap lagee sot haha

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 54483.11
ETH 2297.01
USDT 1.00
SBD 2.28