islam
“Wahai orang-orang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi” (QS. al-Munafiqun: 9).
Beribadah sudah lebih mudah di zaman yang semakin maju. Kendaraan telah sangat membantu menghemat waktu dan tenaga dalam perjalanan. Bahkan, kendaraan sudah lebih dari sekedar alat tunggangan untuk meraih tempat tujuan yang diinginkan.Tetapi telah menjadi alat untuk menunjukkan gengsi sekaligus kebanggaan berlebihan bagi kebanyakan orang. Buktinya, sangat sedikit orang datang dengan kendaraannya untuk melakukan ibadah paling utama, seperti shalat.
Kita sebagai umat Islam untuk memanfaatkan anugerah dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT untuk beribadah dan berjuang di jalan-Nya. Mungkin banyak orang berpikir, percuma menghabiskan minyak dan menyebabkan kendaraan kotor kalau sekedar untuk shalat. Akibatnya, bila hujan, tak mau shalat berjamaah karena kendaraannya menjadi kotor.
Namun bila untuk acara-acara pesta dan minum kopi di warung-warung, kendaraan bagus akan digunakan walaupun hujan dan parkir pas di depannya agar dilihat orang banyak. Makanya tidak mengherankan, banyak kendaraan mewah terparkir pada saat-saat demikian. Bisa jadi, itu suatu pertanda bahwa pikiran kebanyakan kita telah cenderung dan mencari dan menggunakan harta untuk berbangga-bangga riya atau menyombongkan diri. Yang demikian tentunya berdosa.
Padahal semua harta itu adalah pinjaman dari Allah. Sehingga sepatutnya penggunaannya juga di jalan Allah, bukan malah melupakanNya. Allah telah memberikan contoh kesungguhan hewan kuda dalam berjuang membantu perjuangan Nabi Muhammad SAW. Kuda merupakan hewan yang spesial dalam ikut menyukseskan perjuangan Nabi mensyiarkan Islam di penjuru negeri sampai-sampai Allah SWT bersumpah dengan hewan ini.
Dalam surat tersebut digambarkan perjuangan sungguh-sungguh tak kenal lelah dari hewan kuda sampai terengah-engah. Ini contoh bagi kita manusia yang terkadang pura-pura terengah-engah karena biar terlihat benar-benar telah melakukan perjuangan," kata Bupati Pringsewu ini.Dalam kaitan kekinian, kuda bisa disamakan dengan kendaraan seperti mobil, motor maupun sepeda yang digunakan untuk alat berjuang mensyiarkan Islam di zaman sekarang.Kalau dulu tujuan memiliki dan memelihara kuda adalah untuk menakut-nakuti musuh Allah. Untuk menunjukkan bahwa Islam itu, selain banyak, juga siap beribadah dan berjuang. Seperti terlihat dari jamaah shalat yang lurus dan patuh terhadap komando