Jelajah Alam Liar Burni Telong | Part 2
Usai kami melangkah melewati Pinto Rimba, berbagai suara hewan liar pun mulai terdengar. Tak lama kemudian kabut mulai menutupi semak-semak dan pepohonan besar. Melihat keadaan sekitar, mengingatkan saya pada film survival berjudul Jungle, dimana Daniel Radcliffe harus bertahan hidup sendirian di tengah hutan Amazon.
Tiba di shelter, kawan saya ingin membuat sepenggal tulisan berisi "Jagalah Kebersihan Alam", yang ia selipkan pada salah satu pohon. Di shelter ini kami beristirahat sejenak guna memulihkan stamina tubuh kami kembali.
Setelah beberapa menit beristirahat, kami pun melanjutkan pendakian dengan tanjakan kian menantang, saya memanfaatkan ranting kayu sebagai alat bantu untuk mendaki. Di sepanjang jalan, banyak medan ekstrem yang kami lewati, diantara kami ada dua orang kawan saya yang sudah tidak sanggup berjalan lagi. Mereka ingin menyerah, menyuruh kami saja untuk melanjutkan pendakian ini. Namun kami tetap memaksa, karena ke depan tidak ada kesempatan lagi untuk bisa mendaki bersama-sama lagi. Dengan penuh kesabaran, mereka pun akhirnya mau melanjutkan pendakian ini.
Di kedua shelter berikutnya, kami hanya beristirahat sejenak dan melanjutkan pendakian ini. Sampai di shelter ke empat, tubuh kami mulai menggigil, hawa dingin kian menyengat sampai ke tulang. Di shelter ini, banyak suara hewan mulai terdengar seperti menyambut kedatangan kami. Tempat ini tanahnya lebih lapang, ini membuktikan bahwa tempat ini memang kerap kali sudah disinggahi para traveller.
16 Februari 2021
Great post, thank you very much