Budidaya Jahe Merah Alternatif Dengan Menggunakan Keranjang Bekas
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sebagian besar penduduknya tinggal di desa dengan mata pencaharian sebagai petani. Permasalahan sekarang adalah banyaknya pengalihan fungsi lahan pertanian baik itu menjadi perumahan, gedung dan pabrik sehingga membuat lahan semakin menyempit. Kini banyak muncul alternatif-alternatif lain untuk bertani.
Salah satu kegiatan alternatif bertani di era sekarang yaitu memanfaatkan lahan sempit untuk bertani. Salah satunya bertani jahe merah dengan menggunakan keranjang bekas. Jahe merupakan jenis tumbuhan rimpang-rimpangan yang sangat banyak manfaatnya seperti kebutuhan bumbu dapur serta untuk kesehatan untuk mencegah penyakit kulit, masalah perut. Jahe juga mengandung antioksidan yang bisa meringankan pilek, batuk, sakit tenggorokan serta bisa meningkatkan daya tahan tubuh apalagi di era pandemi sekarang ini. Kita membutuhkan jahe untuk meningkatkan imun tubuh sehingga bisa menjadi tameng terhadap virus.
Jika kita lihat sekarang, banyak sekali pengangguran yang membutuhkan pekerjaan karena disaat pandemi banyak orang yang di PHK (dirumahkan) sehingga sulit mendapatkan pekerjaan. Bertani menjadi sebuah alternatif bagi pemuda dalam melakukan aktififitas di era pandemi ini. Salah satunya dengan metode memanfaatkan lahan di samping ataupun di belakang rumah untuk menanam jahe merah ini.
Saya berkesempatan meliput seorang pemuda kreatif yang telah mencoba bertani dengan metode tanam jahe dalam keranjang bekas. Namanya @masriarif, seorang pemuda kelahiran Aceh Selatan yang kini mengadu nasib di perantauan Banda Aceh. Dia berbagi pengalaman bagaimana ketika dia memulai bertani sambil mencari pekerjaan di sini. Karena di era sekarang susah untuk mencari pekerjaan akhirnya dia fokus untuk bertani jahe merah. Awalnya dia hanya mencoba saja, lambat laun dia mulai fokus bertani karena melihat potensi ekonomi dan peluang kedepan yang sangat menjanjikan. Dia memilih bertani jahe merah karena perawatan yang sangat mudah. Dengan memanfaatkan sisa halaman rumah, dia bisa bertani dengan kreatif. Lokasinya berada di desa Tungkop, Kabupaten Aceh besar
Kalian bisa melihat video hasil wawancara saya di bawah ini:
Setelah berbicara panjang lebar dengan Masri, ternyata modal yang dia butuhkan tidak terlalu banyak. Dia membutuhkan modal sekitar Rp. 4 juta rupiah untuk 250 keranjang jahe merah. Perkeranjang kira-kira hanya menghabiskan Rp. 15.000 saja. Kata Masri, sebelum dia memulai bertani jahe merah, dia terlebih dahulu mengecek harga jual jahe merah di pasar dengan harga jual Rp. 80.000-Rp.100.000 perkilogram yang akhirnya dia berfikir ini akan menjadi potensi ekonomi kedepannya.
Tanaman jahe merah ini sudah berusia kurang lebih 5 bulan, kata Masri. Sehingga memanen membutuhkan waktu 3 bulan lagi untuk panen perdana ini. Rencananya dia akan menjual hasil panen tersebut ke pasar-pasar tradisional di Banda Aceh dan sebagian lagi akan dijadikan produk jahe instan berkemasan plastik.
Dari hasil yang telah diperoleh Masri, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bertani jahe menjadi alternatif pekerjaan di tengah pandemi ini. Harapannya pemuda-pemudi bisa mengadopsi jejak dengan bertani dengan cara dan jenis apapun. Misalnya bertani dengan secara Hidroponik, Green House, Tupang Sari dan berbagai cara lainya. Semoga video hasil wawancara dengan Masri bisa menjadi efek baik untuk terus meningkatkan ketahanan pangan pada masa yang akan datang. Terima kasih.
Regards,
@suhiel
Kereennn yahtuu masriii
wkwkwkwk.... dh lama gk nge post
Shared on twitter:
https://twitter.com/Suhiel1991/status/1387819995556585477
Keren....kereen .. petani muda sekarang mantaps 👍👍👍 ini sengaja diwawancarai utk bahan postingan di steemit atau utk berita di media khusus lainnya bro @suhiel 🤔
Saya lagi puasa engkol, ntar tgl 1 saya balik lagi buat ngengkol postingan ini, Insya Allah
Terima kasih kak sebelumnya.
jadi memang dari dlu sering bikin video pertanian kak, talennya Masri. karena dia sering berinovasi di pertanian. Dulu dia pernah bikin hidroponik dan sempat ngambil video jg. Kebetulan untuk video Jahe merah ini, sekalian ngikut lomba pertanian... hehehhe
terima kasih byk kak @cicisaja
Mantaps kalau gitu😉👍 sblm ninggalin Banda Aceh, aku sering ketemu para petani muda, mereka bermunculan Makin keren setelah muslahuddin daud dan juanda djamal memulai program pertukaran petani muda aceh-pathani