Ramadan Bercerita: #2 Buka Puasa di Lapas Kelas IIA Banda Aceh

in Indonesia3 years ago

Ramadan Bercerita.jpeg

Bulan puasa selalu identik dengan agenda buka puasa bersama, kan? Entah itu dilakukan di rumah atau di tempat-tempat lain seperti kafe atau rumah makan. Dulu-dulu, saat ghirah muda masih meletup-letup (bahasanya euy...) mendapat undangan atau bisa menghadiri agenda buka puasa bersama menjadi kesenangan tersendiri. Lama-lama, makin ke sini, saya semakin tidak menikmati agenda tersebut. Itulah kenapa sejak awal sebelum memasuki Ramadan 1442 H ini, saya sudah membuat keputusan kecil untuk menghindari sebisa mungkin buka puasa bersama di luar rumah.

Sebenarnya, ini ada alasan khusus sih. Buka puasa bersama itu asyik dan menyenangkan. Di bulan puasa ketika intensitas pertemuan dengan teman-teman jadi terbatas di siang hari, buka puasa bersama bisa menjadi solusi kumpul-kumpul sambil makan-makan. Masalahnya, ketika buka puasa bersama yang dibuat di kafe-kafe dengan tempat salat yang terbatas, itu sangat jadi masalah.

Pernah sekali waktu, bertahun-tahun silam, di sebuah acara buka puasa bersama dengan teman alumni kampus, saya sampai absen salat Magrib gegara tempat wudu dan salatnya sangat tidak representatif. Manusia yang berbuka ke kafe itu sangat banyak karena tempatnya memang luas dan menunya sesuai harapan. Tapi tempat salatnya? Di hari-hari biasa okelah, tetapi di bulan puasa ketika semua orang membeludak di satu waktu? Haduh! Kavok! Kavok!

Namun, baru saja memasuki puasa hari kedua, undangan buka puasa bersama sudah masuk ke ponsel saya. Undangan ini lebih mirip seperti perintah untuk menghadiri sebab yang mengundang adalah guru saya. Tak mungkin ditolak, kan? Lagi pula, beberapa hari sebelum Ramadan, dalam sebuah percakapan di grup, saya mengatakan kepada Tuan Guru untuk mengajak saya ketika beliau pergi lagi ke tempat itu. Dan, di dalam undangan tertera tempat buka puasa tersebut yaitu di tempat yang saya ingin diajak itu: Lapas Kelas IIA Banda Aceh di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Nah, ketika tawaran sudah datang tak mungkin ditolak, kan? Apalagi undangan itu berlabel "hanya untuk Anda".

3.jpeg
Usai acara buka puasa bersama juga ada penyerahan buku secara simbolis kepada petugas lapas dari Fatih Bilingual School

Maka, di hari kedua puasa berbuka puasa di sanalah saya. Bersama beberapa teman, saya tiba sudah lewat pukul enam petang. Baru selesai sambutan dari kepala lapas saat kami datang. Sesaat kemudian gagang pelantang suara berpindah ke Bu Darwati A Gani, setelah pembawa acara mempersilakannya maju ke depan. Sebenarnya, yang menjadi hajat dari acara buka puasa ini adalah Bu Darwati A Gani; anggota DPR Aceh yang juga istri mantan gubernur Irwandi Yusuf. Sejak awal beliau sudah menyatakan untuk membuat acara buka puasa bersama para narapidana yang sedang menjalani pembinaan di lapas tersebut.

2.jpeg
Anggota FAMe bersama istri mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh, Pak Wildan

Meskipun judulnya adalah buka puasa bersama napi, tetapi jangan bayangkan kami duduk bercampur baur dengan mereka. Saat buka puasa berlangsung, para napi tetap berada di biliknya masing-masing dengan hidangan yang sudah dikemas dan dibagikan sesaat sebelum menjelang buka puasa. Ya, demi ketertiban dan kemanan memang sepatutnya begitu. Soalnya, jumlah mereka sangat banyak, hampir enam ratus orang, bisa gaduh nanti kalau mereka dikeluarkan dari sel.

Sementara yang berbuka puasa bersama di aula terbuka, selain rombongan Bu Darwati, awak lapas, ada juga beberapa undangan seperti mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, plus kami beberapa orang dari Forum Aceh Menulis. Yang menyenangkan dari berbuka puasa di sini adalah tempat salatnya yang sangat nyaman. Di area belakang lapas ada sebuah musala yang sangat nyaman dan bersih untuk tempat salat.

1.jpeg
Kultum sebelum waktu berbuka tiba

Sebelum masuk waktu buka puasa, juga diisi dengan ceramah singkat dari rohaniawan Ustaz Abdul Wahid. Beliau bercerita tentang keutamaan Ramadan yang--semoga saja--kita sudah ketahui bersama. Tentang isi kultumnya akan saya tulis terpisah nanti. Tetapi, menyimpulkan apa yang beliau sampaikan, semoga saja kita bisa memetik banyak "keuntungan" dari bulan penuh berkah ini. Semoga Allah memberi kita kemudahan untuk menjalani ibadah yang hanya ada setahun sekali ini. Aamiin.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 59159.54
ETH 2599.32
USDT 1.00
SBD 2.42