Minum Kopi, Makan Singkong, PPN 12 tidak menyasar rakyat jelata..

Saleum Steemians

Makanan rakyat jelata, bebas pajak kalau beli di pasar tradisional. Kalau namanya diubah jadi mashed cassava terus disajikan di Hotel Hyatt, kena pajak barang mewah dah.

---

Meskipun ngeluh "headache" dari bangun tidur sampai selesai lunch. Ngecek tekanan darahnya sendiri dan sudah kembali normal, istri saya tidak lupa memastikan kami ke barbershop sore tadi. Tidak perlu drama untuk itu, cukur ya cukur aja.

Tukang cukur Asgar (Asli Garut), yang penasaran dengan dreadlock tidak banyak bicara. Saya biarkan Cici yang menjawab bila ada pertanyaan. Saya baru ingat setelah cici yang ngomong "Terakhir pangkas rambut di barbershop 9 tahun lalu, sebelum ijab kabul. Selama ini, saya yang mencukur rambutnya". Oh iya, benar 😎 bulan depan sudah anniversary perkawinan yg ke-9.

Sudah beres! Mumpung moodnya kelihatan baik, sekalian aja minta dimanjain😁 bubuk kopi sudah habis🙌. Lumayan dah, dibelikan 700 gram.

Kalau beli kopinya bareng cici, bisa dapat diskonan karena dia punya kartu member😎 coba beli sendiri, pulangnya bisa dicemberutin😂 pasalnya, kopi 50K, saya bayarnya 70K. Cuma istri yang tahu cara hitung cepat, bisa belanja beginian.

Ikutin dulu rencananya, lalu susupkan rencana saya, maka semua mudah terlaksana. Lagipula, daya ingatnya baik. Cukup bilang sekali, ingin ini. Lalu saat ada peluang belanja, yang didahulukannya selalu kebutuhan saya. Untuk dirinya? Hanya cici yang tahu berapa banyak kebutuhannya akan printilan yang sama sekali tidak saya pahami pun tidak keberatan dengan itu.

Rencana beli Singkong saja, tapi yang dibawa pulang, betung (sejenis talas) dan nangka🤨 saya hanya mengangguk setuju, lain mau bilang apa😎.

Sambil ngopi, makan singkong kukus (nyaris hangus akibat ditinggal main splinterlands 😮‍💨) nonton berita soal kenaikan PPN 12. Sepertinya ini ditujukan untuk para sultan, ya biarlah karena mereka mampu. Pasti ada imbasnya ke rakyat jelata? Bisa jadi ada, bisa juga tidak. Lihat perkembangan diskusinya pasca 1 Januari, 2025.

Kesenjangan sosial akan mudah terlihat, apapun ekosistemnya. Kreatifitas adalah jembatannya.

_{Posted using SteemMobile}