Disetiap Acara "Peusijuk" Ada Dedaunan Dan Bulukat

"Peusijuk" merupakan sebuah tradisi masyarakat Aceh yang dilakukan pada acara tertentu saja. Peusijuk ini bisa dikatakan proses upacara adat yang menunjukkan sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Biasanya acara peusijuk ini dilakukan pada acara perkawinan, membuka usaha baru, memiliki kendaraan baru atau pada wanita yang akan melahirkan.

Upacara adat ini dipimpin atau dilakukan oleh Teungku atau ustad yang ahli dalam dalam membaca doa-doa keselamatan.

Peusijuk tidak terlepas dari dedaunan dan rerumputan yang diikat menjadi satu. Ada juga beras dan padi yang ditaruh dalam tempat yang berbeda. Dan juga bulukat atau ketan.

Dari setiap bahan yang digunakan tentunya memiliki makna tersendiri. Seperti halnya dedaunan dan rerumputan yang memiliki makna akan keharmonisan, keindahan dan kerukunan.

Bahan selanjutnya seperti beras dan padi yang melambangkan kesuburan, kemakmuran dan kekuatan.

Dan yang terakhir adalah air dan ketan yang melambangkan simbol persaudaraan dan ketenangan.

Tujuan dari semua prosesi tersebut tidak terlepas untuk memanjatkan doa dan meminta agar selaku dilimpahkan keselamatan, kedamaian, dan dimudahkan rezekinya.

Regards,

@albertjester

[WhereIn Android] (http://www.wherein.io)