The Diary Game, Mencari sapi yang tidak pulang
Selamat Siang Teman Teman Semuanya !
Sabtu, memulai aktivitas saya dengan langsung ke hutan untuk mencari lembu kami yang tidak pulang dari kemarin sore di mana lembu lembu kami berjumlah lebih kurang tiga puluh ekor termasuk yang baru lahir
Aktivitas yang saya lakukan ini ialah pagi pagi sekali mencari lembu kami dan berhasil kami temukan lokasi tempat di mana lembu kami nginap yakni di bawah pohon kelapa sawit milik imam tetangga desa kami dan di kawasan tempat kami tinggal terkenal akan hak kebun kelapa sawit milik masyarakat dan hampir semuannya kebun kelapa sawit di daerah kami.
Lembu kami tidak pulang mungkin saja efek dari hujan yang sangat deras kemarin sehinggah membuat jalanan yang ada di hutan tertutup dengan cuaca hujan yang sangat deras sehingga saya menyakini kalau lembu lembu kami menginap ki kawasan hutan dan yang pasti jika hujan turun sangat deras bisa di pastikan di kawasan kaki bukit akan tergenang banjir sehingga lembu akan memilih tidur di atas bukit.
Saya sendiri memelihara lembu sudah lima belas tahun lebih jadi kami atau saya secara pribadi bisa menebak atau memetakan lokasi tempat lembu lembu kami akan berteduh saat hujan atau akan menginap di hutan yang pasti jika kami tidak menjemputnya atau terkadang posisi lembu kami jauh dari perkampungan masyarakat atau penduduk desa tempat kami tinggal.
Jika dulu saya memakai lonceng di leher lembu lembu kami berjumlah lima ekor saja sisanya kami tidak memakai lonceng namun seiring banyaknya para peternak memakai lonceng di leher ternak mereka saya pun memutuskan melepaskannya agar bisa tampil beda dengan ternak ternak atau lembu lembu lain jadi agar bisa mempermudah menandai lembu lembu kami namun kelebihan saat kita memakai lonceng ialah bisa mendengarkan suara lonceng saat mebu kita bergerak jadi biaa mempermudah melihat posisinya.
Sekian cerita yang singkat ini dengan penuh makna serta penuh keberkahan baik dengan sesama manusia dalam menjaga silaturrahmi agar selalu terjaga dengan baik dan yang pasti tetap menjaga serta merawat alam demi keberlangsungan hidup anak cucu kita kelak.
Salam @moroang