walking home while pushing the child's bicycle, from the in-laws' village to his own hometown
https://youtube.com/shorts/XibUw-A4xC0?si=7iS8CZRxtAgkCV6k
Pulang jalan kaki sambil mendorong anak dengan sepeda adalah pengalaman yang penuh makna, apalagi jika perjalanan tersebut menghubungkan dua tempat yang begitu berarti dalam hidup saya. Dari meucat tempat mertua ke desa Blang tempat saya menetap. Jarak sekitar 4 kilometer terasa tidak terlalu jauh, namun setiap langkah membawa kenangan dan cerita tersendiri.
Sejak pagi pukul 9 saya memutuskan untuk berjalan kaki sambil mendorong sepeda yang menjadi kendaraan andalan kami berdua. Anak saya yang masih kecil duduk di atas sepeda, meskipun tidak mengayuh, namun perjalanan ini tetap terasa seperti petualangan bagi kami berdua. Saya ingin mengajak anak menikmati perjalanan ini, sekaligus mengajarkannya tentang bagaimana menyelesaikan perjalanan dengan sabar dan penuh perhatian terhadap sekeliling.
Desa mertua saya terletak di Desa meucat, lebih dikenal dengan kata-kata simpang Muling. Sedangkan desa saya juga satu kecamatan dengan desa mertua.
Oleh karena itu, perjalanan ini dimulai langkah-langkah yang ringan dan santai. Suasana pagi yang sejuk dan udara segar sangat menyegarkan, memberikan semangat untuk melanjutkan perjalanan. Di sekitar kami, pohon-pohon berdiri tegak, menambah keindahan pemandangan sepanjang jalan. Anak saya terlihat senang dan sesekali tertawa, melihat kiri kanan, menyapa kambing-kambing yang sedang merumput atau ayam yang berlarian.
Mendorong sepeda yang ada anak di atas terasa cukup ringan di awal perjalanan, namun perlahan, ketika jarak semakin jauh, saya mulai merasakan sedikit kelelahan. Namun saya tidak ingin menyerah begitu saja. Anak saya yang lebih banyak diam sambil mengamati segala sesuatu yang ada di sekelilingnya, seakan memberi saya energi. Sesekali dia bertanya tentang hal-hal yang ditemukan di jalan. Pertanyaan-pertanyaan polos yang muncul dari mulutnya membuat saya tersenyum dan merasa bahwa perjalanan ini adalah momen yang akan saya ingat selamanya.
Seiring perjalanan, kami melintasi jalan-jalan desa yang berdebu, terjal dan kadang licin saat hujan, namun saya berusaha menjaga ritme langkah dan tetap fokus pada tujuan kami. Banyak kenangan mincul sepanjang jalan ini. Jalan setapak yang sudah sering saya lalui bersama keluarga sejak kecil, menyambut kami kembali. Kami melewati rumah penduduk yang masih sederhana, melihat anak-anak lain yang sedang bermain di depan atau di jalan dan mendengar suara tawa mereka yang ceria.
Memasuki wilayah kampung halaman, saya merasa lega. Langkah-langkah kami semakin ringan. Begitu dekat dengan rumah, kenangan masa kecil saya kembali hadir begitu kuat. Saya ingin menunjukkan kepada anak saya betapa indahnya kampung halaman dan bagaimana perjalanan sederhana ini mengajarkan banyak hal, mulai dari kesabaran hingga menghargai setiap langkah yang kita ambil.
Akhirnya setelah hampir satu jam perjalanan, kami sampai di rumah. Anak saya terlihat puas meski kelelahan, namun dia senang. Momen kecil seperti ini, meskipun sederhana, memberikan perjalanan yang besar. Perjalanan pulang dengan jalan kaki sambil mendorong sepeda mengingatkan saya akan arti pentingnya perjalanan itu sendiri, bukan hanya tujuan akhir, tetapi segala sesuatu yang kita alami di sepanjang jalan.
Salam @aril.hatake