Wisata Sabang Guiding Ricky - Part 4 Tugu KM O Indonesia
Halo sahabat lasak 😀👋
Jika ke Aceh, belum lengkap rasanya jika tidak ke Sabang. Jika ke Sabang, tidak lengkap juga jika tidak ke Tugu KM O Indonesia. Monumen kebanggaan Indonesia, yang berada di ujung barat Indonesia ini pesonanya membuat siapapun ingin mengunjunginya.
Cerita lasak saya ini, lanjutan dari 3 cerita perjalanan saya guiding Ricky dari Medan ke Sabang. Buat kamu yang belum mengikuti cerita sebelumnya, bisa baca di tautan di bawah ini ya :
👇👇👇👇
Setelah Gua Sarang, perjalanan kami berikutnya adalah ke Kilometer Nol Indonesia. Dari Gua Sarang sudah tidak terlalu jauh lagi, tapi jika kamu dari kota Sabang jaraknya +- 27 km atau kalau berkendara selama +- 44 menit. Kamu bisa klik Google Map pada link berikut ini :
Klik Google Map dari Sabang kr Nol KM
Kilometer Nol Indonesia - Sabang
Sejak musibah gempa dan tsunami Aceh tahun 2004, Aceh mulai dikenal oleh dunia. Seiring masa revovery, pesona keindahan Aceh pun mulai dilirik wisatawan. Aceh pun bangkit dan pariwisatanya mulai dikenal. Salah satu yang menjadi daya tariknya adalah Monumen Tugu Nol Kilometer Indonesia. Monumen ini berada di desa Iboih, kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh.
Akses jalan menuju lokasi cukup bagus. Kita menyusuri jalan berkelok menembus perbukitan hutan Sabang. Pada beberapa titik tampak monyet hutan berkerumun di tepi jalan menunggu wisatawan memberi makanan. Tak begitu lama, akhirnya kami sampai di Kawasan Wisata Kilometer Nol.
Tampak sebuah bangunan setinggi 43 6 meter dengan empat buah pilar yang menyangganya. Empat pilar ini menggambarkan batas-batas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Maraoke dan dari Miagas hingga pulau Rote. Bangunan ini berdiri dengan megah. Ornamen berbentuk segi delapan sebagai gambaran delapan penjuru mata angin, dihiasi dengan senjata Rencong khas Aceh sebagai simbol perjuangan rakyat Aceh dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Sedangkan di puncak monumen terdapat burung Garuda yang mencekram perisai berbentuk lingkaran, sebagai lambang nol.
Monumen Kilometer O sudah banyak mengalami perubahan. Monumen ini pertama kali diresmikan oleh bapak Try Sutrisno, pada tanggal 9 september 1997 Waktu itu beliau menjabat sebagai menjabat wakil presiden RI ke-6. Kemudian pada tanggal 24 september 1997, Menteri Riset dan Teknologi, bapak BJ Habibie menambahkan prasasti yang menjelaskan posisi geografis O Indonesia, berdasarkan hasil pengukuran Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Wisata di Titik Nol Indonesia
Sahabat lasak, memasuki kawasan wisata monumen kilometer nol, cukup membayar biaya parkir. Untuk mobil dikenakan Rp.5.000,-. Saat kita berjalan dari tempat parkir menuju monumen, di kiri dan kanan kita berderet penjual pakaian dan souvenir khas Nol KM. Selain itu ada juga penjual aneka makanan. Makanan khas yang wajib dicoba adalah rujak khas Aceh.
Sesampainya di lokasi, kita harus antri ya. Karena banyak sekali wisatawan yang ingin befoto di lokasi ini. Jadi kita harus sabar demi foto yang kece.
Baca juga : Bolu Toba Medan
Sahabat lasak, gimana nih? keren kan? Cerita perjalanan saya belumlah selesai. Akan ada banyak lagi tempat yang kami jelajahi. Jadi pantau terus postingan saya berikutnya ya 😀✌️
Rabu, 26 Mei 2021
"Lasaklah, sejauh dan sebisa mungkin, karena hidup adalah bergerak"
Kaki Lasak : Steemit -Travel Blogger
Follow Me :
Hive.Blog : Kaki Lasak
Blog/Website : Kakilasak.com
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak
Youtube Chanel : Kaki Lasak TV
Whatsapp +6282166076131
Keren bag, benar -benar berkualitas
Wisata di Aceh memang bgs hehe
Ya ya ya.
salute aku liat bang ucok.. selalu promosi aceh kemana aja :)
Soalnya blm ada pigi tempat lain bg hhaa
Orang Lampung yang paling lasak itulah abang ini.