Masjid Agung Rantauprapat yang Penuh Sejarah
Halo sahabat lasak 😀👋
Wisata itu tidak selalu ketempat yang kekinian. Kita sesekali perlu juga pergi ke tempat wisata religi dan sejarah. Karena kedua wisata tersebut bisa memberikan pencerahan karena kaya akan makna dan ilmu. Seperti jalan-jalan lasak saya kali ini, ketempat wisata seligi sekaligus wisata sejarah, yaitu Masjid Agung Rantauprapat.
Rantauprapat adalah sebuah ibu kota kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara. Dari kota Medan jaraknya cukup jauh, yaitu +- 287km atau jika berkendara memakan waktu +- 6-7 jam. Banyak moda transportasi menuju Rantauprapat, tetapi yang sering digunakan adalah kereta api. Kabupaten Labuhanbatu sendiri merupakan kota lintas Sumatra Timur yang berbatasan dengan provinsi Riau.
Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi kota Rantauprapat dan berkesempatan singgah di Masjid Agung Rantauprapat. Masjid kebanggaan kota Rantauprapat ini berada di jalan Jendral Ahmad Yani, nomor 156, Kartini Rantau Selatan. Lokasinya bisa kamu cek di google map berikut ini :
👇👇👇👇
Klik google Map, Masjid Agung Rantauprapat
Masjid Agung Rantauprapat mempunyai warna kubah hijau dengan cat bangunan berwarna kuning, merupakan warna khas Melayu. Hal ini tak lepas dari sejarah Kesulatanan Bilah. Majid Agung Rantauprapat dibangun oleh Sultan Bilah ke 10 ; Adil Bidar Alamsyah, dan dijadikan pusat syiar agama Islam di Rantauprapat. Masjid yang mempunyai luas 75 x 80 meter ini merupakan tanah wakaf kesultanan Bilah. Awal mula dibangun saat masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1933 dan hingga saat ini masih lestari kokoh berdiri
Masjid Agung Rantauprapat selalu ramai dikunjungi jamaah, salah satunya karena lokasi masjid yang berada di pusat kota. Saat saya memasuki masjid, tampak arsitektur dan ornamen lama dan masih bertahan. Interior kubah masjid yang sederhana, dengan lampu gantung klasik, seolah membawa kita kembali ke masa kesultanan. Sejuk dan terasa nyaman.
Sahabat lasak, fungsi masjid sebagai rumah ibadah umat Islam sebanarnya sangat berperan dalam penegakan agama Islam. Masjid juga sebagai tempat belajar dan kajian Islam yang baik dan menyejukkan hati sehingga bisa membentuk karakter dan identitas umat islam dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita ramaikan masjid sebagi tempat beribadah dan syiar agama Islam.
Selasa, 15 Juni 2021
"Lasaklah, sejauh dan sebisa mungkin, karena hidup adalah bergerak"
Kaki Lasak : Steemit -Travel Blogger
Follow Me :
Hive.Blog : Kaki Lasak
Blog/Website : Kakilasak.com
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak
Youtube Chanel : Kaki Lasak TV
Whatsapp +6282166076131
MasyaAllah, sejarah dgn jejak melayu tak boleh hilang dr peradaban bumi melayu ini.
Mesjid yang indah.
Sejarah yang tak bisa kita lupakan