**Title: Morning Coffee at Keude Aron: Connecting Friendships and Workshop Stories**
Pagi ini udara segar menyambut kami saat tiba di keude aron, sebuah warkop kecil yang selalu ramai dengan pelanggan setia. Saya duduk di meja luar, ditemani secangkir kopi hitam yang aroma begitu menggoda. Teman saya bang imran yang juga pemilik bengkel las dan satu profesi dengan saya, segera datang dan duduk di seberang saya. Kami sudah cukup lama tidak bertemu, jadi obrolan pagi ini terasa begitu hangat.
Bang imran menatap secangkir kopi hitamnya sambil tersenyum, kopinya enak, ya. Warkop ini selalu jadi tempat favorit. Saya mengangguk setuju, Iya, suasananya asyik, cocok buat ngobrol santai.
Kami berdua adalah teman yang sudah cukup lama mengenal dunia las. Bang imran dengan bengkel las miliknya yang sudah cukup dikenal di daerah ini, sementara saya bekerja di bengkel las saya sendiri. Meskipun satu profesi, ada banyak hal yang berbeda antara kami. Bang Imran lebih banyak bereksperimen dengan berbagai teknik las yang unik, sementara saya lebih fokus pada pekerjaan yang lebih praktis.
Obrolan kami mulai beralih ke pekerjaan. Bengkel saya mulai sibuk belakangan ini, kata bang imran. Ada proyek baru dari beberapa kontraktor besar. Tapi, ya, kadang lebih banyak masalah yang datang daripada solusi. Saya tertawa kecil, itu sih sudah biasa, bengkel las memang tak pernah sepi masalah.
Sambil menikmati kopi, kami saling berbagi cerita tentang tantangan di dunia las. Kami juga saling bertukar tips dan trik agar lebih efisien dalam pekerjaan kami. Tentu saja perbincangan kami juga tak lepas dari tawa dan canda, seolah-olah waktu berhenti begitu saja.
Ngopi pagi bersama bang imran di keude aron bukan hanya sekedar kegiatan santai. Itu adalah momen untuk menyambung persahabatan, berbagi pengalaman dan tentu saja menikmati secangkir kopi yang menghangatkan tubuh dan hati.
Salam @aril.hatake