Masyarakat ikut Musyawarah untuk Mufakat Ambil Keputusan Bersama

Setibanya di lokasi tujuan, saya melihat sudah ramai utusan dari desa yang sudah datang namun acara belum di mulai. Mereka dari unsur perangkat desa dan perwakilan ibu-ibu dari penerima manfaat simpan pinjam kelompok perempuan yang selalu berhubungan dengan unit pengelolaan kegiatan.

Saya foto bersama lembaga LKD yang dipilih oleh utusan masyarakat

Pada saat ini lembaga UPK tersebut akan berubah menjadi badan usaha milik desa bersama lembaga keuangan desa (BUMDESMA LKD) Kramat Makmue. Struktur yang terlibat juga akan di pilih dan ditetapkan dalam musyawarah antar desa (MAD), masyarakat yang secara bersama ikut memutuskan dalam mufakat untuk kepentingan umum

Pada saat MAD berlangsung

Bangku bagian depan di isi oleh narasumber dari unsur muspika, tenaga ahli kabupaten, dan BSI. Fokus, serius mendengarkan satu persatu pembahasan agar semua yang hadir dapat memahami penting tranformasi sesuai dengan peraturan yang berlaku

Ruangan aula kecamatan tempat acara musyawarah

Laporan pertanggungjawaban UPK terhadap keuanggan yang mereka kelola disampaikan oleh ketua

• Total asset Rp 4 366.087.081
• Modal awal Rp 2.675.713.122
• Surplus s/d tahun ini Rp 1.690.373.959
• Dilayani 98 kelompok dan 144 perorangan

kue basah yang rasanya enak

Kami diajak ke warung di luar kantor untuk minum teh bersama sekaligus mencicipi gorengan. Walaupun cuma sebentar saja kita berdiskusi paska selesainya rapat, namun banyak hal sudah di bahas. Termasuk strategi dari enam belas desa yang mau bekerjasama di bidamg perkebunan

Kopi dan air putih yang ku minum

Wilayah disini memang cocok investasi di kelapa sawit karena tanah kosong yang masih hutan belantara tersedia lahan sangat luas serta kesuburan lahan nya sangat meyakinkan bagi semua orang. Peluang untuk berhasil sangat besar sehingga prosfek kebun sawit salah satu unit kegiatan LKD

Menjelang sore kami pun segera pamitan kepada pihak terkait untuk kembali pulang ke Lhokseawe. Rupamya semua biaya saat di kafe semuanya sudah dibayar oleh rekan kerja disimi bahkan ada dikasih pengganti ongkos transportasi senilai Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) perorang

Demikianlah tulisan saya untuk hari ini

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}