Menghadiri perayaan maulid di menasah.
Perlahan mataku terbuka dari tidurku yang begitu lelap. Kedua mataku seperti mata panda, semalam aku tidak bisa tidur karena perasaanku yang sedang berkecamuk. Rasanya aku hanya ingin menangis sepanjang malam hingga air mataku habis dan tak bisa menangis lagi.
Rasanya hati ini seperti ditusuk pisau dan mengeluarkan darah, terluka dan sakit. Aku kecewa karena ada 'orang' yang mempermasalahkan hal-hal kecil hingga ujung-ujungnya kami salah paham. Aku menangis tanpa suara di keheningan malam, air mataku jatuh berderai hingga aku tak kuat menahannya. Terkadang aku menangis sambil tertawa sendiri kemudian menangis lagi. Aku selalu mengingatkan diri sendiri, bahwa aku harus kuat, akan tetapi aku tak sekuat itu. Terkadang aku rapuh, butuh sandaran dan dekapan hangat yang kubutuhkan.
Ah bodo amat!. Aku melupakan hal semalam dan memulai hari baru lagi, bersyukur sangat karena masih diberikan kesehatan dan nafas untuk menikmati dunia yang indah dan penuh dengan sandiwara ini.
Menjelang pukul 10:00 wib aku sudah mendengar lantunan zikir dari meunasah sebelah dusunku. "ulee tutue" dulunya adalah dusun tempatku tinggal bersama keluargaku, setelah mempunyai pasangan hidup aku pindah ke dusun sebelah di mana suamiku tinggal sekarang.
Aku bersama putriku sudah bersiap untuk pergi ke acara maulid. Tujuanku adalah untuk menemani adik bungsuku yang akan menerima santunan anak yatim. Sekarang, adik bungsuku kelas satu smp dan dia sudah yatim mulai umur dua tahun. Sungguh aku begitu menyayanginya karena dari kecil, dia sudah kehilangan kasih sayang seorang 'ayah'.
Ketika tiba di meunasah, aku sedikit malu untuk masuk ke dalam, karena banyak sekali kaum lelaki di dalam sana. Beberapa menit berlalu aku hanya menunggu di belakang panggung, hingga akhirnya acara yang ditunggu pun dimulai.
Ku segera masuk ke dalam dan duduk di kursi tamu. Satu per satu anak-anak dipanggil ke atas untuk menerima hadiah dan santunan. Alhamdulillah hari ini per anak yatim mendapatkan uang sebesar dua juta rupiah atau jika dikonversikan menjadi 769 STEEM, lalu mereka mendapatkan dua kain sarung, dan 80 kg beras, dan juga para panitia menyiapkan sedikit makanan untuk mereka. Anak yatim yang ada di dusun ini sekarang hanya tujuh anak yatim. Jika sudah berumur lebih dari 14 tahun maka, anak tersebut tidak mendapatkan lagi santunan.
Setelah acara sesi foto bersama para perangkat desa, anak-anak kemudian dipersilahkan untuk turun panggung. Aku yang sudah berada di dekat panggung menunggu adikku untuk membantunya membawa sedikit barang.
Kami langsung pulang, aku tak ikut makan karena harus mengantar adikku pulang, lagian putriku juga ingin pulang karean cuaca di luar begitu panas.
itulah cerita ku hari ini dan aktifitas hari minggu, maafkan jika ada salah kata dan terima kasih telah singgah.
semua gambar saya
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies
Terima kasih atas verifikasi dan ulasannya.
Terima kasih banyak atas dukungan anda, semoga anda selalu dilimpahkan rezeki yang berlimpah dan berkah umurnya.