The Diary Game | Rabu, 30.10.2024 "word"
Apa kabar hari ini, semoga sehat selalu dan selalu dalam lindungan Sang Pencipta, amin. Sahabat steemians tercinta, pada hari ini saya ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada sahabat steemit semuanya, yang telah memberikan dukungan kepada postingan saya setiap saat. Jadi pada kesempatan kali ini saya akan membagikan kembali diary saya pada hari, Rabu, 30 Oktober 2024. Dah tanggal 30, besok 31 setelah itu sudah berganti bulan lagi. Ya sudah lah apa boleh buat mau kita berdiam diri di satu tempat atau tetap berjalan untuk melihat tempat lain waktu tetap berjalan semestinya. Waktu itu tidak akan berhenti meski engkau menyuruhnya berhenti. Dia tetap konsisten seperti peraturan yang telah dia janji kepada sang pencipta. Jika dia sudah berhenti maka dunia ini sudah tidak ada lagi.
Bahas tentang waktu, banyak waktuku yang terbuang sia-sia. Entah kenapa hidup lu begini saja. Tak ada perubah sedikit pun, sampai jalan ini akan saya lalui sendiri, pengen kawin tapi takut susah lah anak orang, diri sendiri saja masih susah hidup, bagaimana menunggu untuk membahagiakan anak orang. Entah lah, terserah takdir, sebab apapun yang ku lakukan akau tidak bisa melawan takdir. Dan cerita ini seperti hari biasa, pagi pergi kerja dari rumah ke lhoksukon sekolah tercinta untuk mengajar generasi bangsa yang akan mengubah dunia ini kedepannya. Sampai di sana disambut dengan kegiatan pagi. Lalu sambung tahfid.
Setelah pelajaran tahfid siap lanjud tematik, tematik hari ini mereka setor perkalian, sebab sudah lama tertunda. Maka hari ini setor balik, dari kali 1 sampai kali 5. Tapi masih banyak yang belum bisa. Setelah itu mereka whudu lali sholat duha seperti niasa, siap itu makan dan istirahat main di dalam kelas. Saat bel berbunyi mereka pun masuk kelas sperti niasa untuk lanjud pelajaran fiqih. Dan lalu bel pulang pun berbunyi, siap itu lanjud les dan siap les kaminpun pergi ngaji atau tahsin dengan Syeh Fudari Ahmad. Kami tahsin dari jam 2 sampai jam 3. Siap tahsin kami pulang, waktu pulang berhenti di jalan lihat orang jual buah pepaya, sebab ustad rizki mau beli makanya kami berhenti, setelah dia beli satu kami pun lanjud pulang.
Demikian saja untuk postingan hari ini, dan jangan lupa dukungan nya selalu dari sahabat steemians semuanya, baik dari sahabat komunitas ini ataupun dari sahabat steemit yang ada di seluruh dunia. Supaya saya semangat dalam membuat postingan di platfrom dan di komunitas tercinta ini setiap harinya, syukran🙏
Greeting from me @mulkanalvaro