Membawa berobat ayah, ibu dan ibu mertua
๐ณ๐๐๐๐'๐ ๐๐๐๐๐๐๐ : ๐ฏ๐๐, 13๐๐ 2024
Sarapan pagi
Sejak tadi malam aku telah mendapatkan pesan WA dari dinas untuk hadir ke kantor dinas di Lhokseumawe karena ada berkas amprahan dan dokumen yang harus ditandatangani.
Disisi lain hari ini adalah jadwal berobat ulang ibuku dan ibu mertua ke RSIA Abby Lhokseumawe, sehingga aku memutuskan akan ke Lhokseumawe setelah si kecil pulang sekolah saja.
Dan aku sarapan di rumah sebelum berangkat ke kantor Camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint pagi ini.
Di Bank Aceh
Aku pergi ke kantor Camat Matangkuli bersama adikku karena dia mau mengurus pembuatan kartu ATM nya di Bank Aceh cabang Matangkuli. Tetapi setelah menunggu antrian dan bicara dengan costumer servicenya, kami diarahkan ke Bank Aceh cabang Lhoksukon karena di Matangkuli tidak ada stok kartu ATM.
Kami memutuskan akan mengurusnya di lain hari karena hari ini adik sudah ada beberapa hal yang sudah ada skedulnya bersama orang lain.
Sekitar jam 11 siang kami berangkat menuju Lhokseumawe dan sempat menjemput ibu mertua di Landing terlebih dahulu karena ibu mertua juga akan berobat ulang selain ibuku dan juga ayah yang ingin berobat.
Jadinya hari ini kami akan membawa berobat tiga orang sekaligus yaitu ayah dan ibuku serta ibu mertua. Rombongan ya...? ๐คญ
Kami singgah di rumah kakak saat tiba di Lhokseumawe karena sebentar lagi akan tiba waktu sholat Jum'at, dan untuk ke kantor dinas juga tidak mungkin.
Aku sholat Jumat di mesjid Nurul Iman Cunda tempat dimana dulu aku selalu sholat Jumat dan juga ikut aktivitas keagamaan lainnya saat masih tinggal di Kompleks Rumah Potong Hewan Cunda yang berada di Desa Mns. Mesjid Kecamatan Muara Dua.
Di kawasan Waduk
Setelah sholat Jum'at dan Makan siang di tempat kakak, baru aku ke kantor dinas untuk menandatangani berkas dan dokumen dan kemudian menuju Kota karena ada beberapa barang akan kami beli.
Kami melewati jalan waduk untuk kembali ke rumah kakak, dimana ibu dan ayah kami menunggu disana. Suasana waduk masih sepi dan baru ada beberapa pedagang yang baru mulai membuka dagangannya.
Terlihat juga beberapa orang yang sedang jogging dan berolahraga mengelilingi waduk tersebut. Sudah lama juga kami tidak ke waduk ini karena beberapa waktu yang lalu, akses menuju waduk di tutup dengan tiang portal oleh pihak Satpol-PP dan warga sekitar waduk.
Menurutku, sebenarnya kawasan waduk ini tidak harus ditutup, tetapi ditata sedemikian rupa dan dilakukan pengawasan yang ketat sehingga masyarakat tetap bisa beraktivitas (berdagang), warga punya lokasi untuk bersantai dan berolahraga, tetapi keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa sejak dulu Kota Lhokseumawe memang memiliki catatan "maksiat", dan mungkin juga Kota-kota lainnya.
Dulu saat aku masih SMA, ada banyak salon kecantikan yang beroperasi di Kota berjuluk Petro Dollar ini, dan dibalik bisnis salon ini ada bisnis "Len๐คir" yang juga beroperasi.
Bukannya pengalaman pribadi, tetapi ada beberapa teman yang BADUNG, yang menjadi pengunjungnya bahkan kemudian ada yang jadi GM atau perantaranya.
Apalagi di Kota ini ada hotel yang cukup terkenal pada saat itu. Kemudian ada juga beberapa rekan yang menjadi pengusaha tempat karaoke di seputar jembatan Cunda yang agak berbau-bau mesum.
Kesimpulannya, hal ini memang rawan dan kita tidak bisa menutup mata bahwa itu memang ada. Tetapi menutup kawasan waduk bukan lah langkah yang bijak, menurut ku.
Ada langkah yang lebih baik dengan tetap membiarkan kawasan waduk ini terbuka untuk umum dan aktivitas dagang, tetapi ditata dan diawasi dengan baik.
Menunggu antrian berobat
Setelah sholat ashar aku membawa ayah, ibu dan ibu mertua ke RSIA Abby untuk melakukan check in (foto), sedangkan pendaftaran sudah aku lakukan sejak kemarin melalui aplikasi Mobile JKN.
Biasanya setelah melapor dan melakukan foto, kami akan pulang ke rumah dan baru akan kembali setelah sholat magrib karena dokter nya baru akan tiba setelah sholat magrib.
Tetapi di hari ini ternyata dokter nya sudah hadir di RSIA Abby dan sedang melakukan visit di ruang inap, sehingga sekitar jam 06 sore dokternya sudah mulai praktek di Poly Penyakit Dalam.
Kami pun tidak kembali ke rumah kakak dan menunggu dokter masuk ke ruang Poly Penyakit Dalam.
Pemeriksaan EKG
Sebelum diperiksa oleh dokter, ibuku dan ibu mertuaku melakukan pemeriksaan kadar kolestrol, tekanan darah, asam urat dan juga gula darah.
Sedangkan ayahku juga melakukan pemeriksaan EKG (Elektrokardiograf) yang sebenarnya tidak perlu menurut dokter, tetapi ayah yang telah berusia 82 tahun ingin mengetahui secara pasti kondisi jantungnya. Ya sudah, kita ikuti saja kemauannya. Resikonya harus membayar lebih, itu saja (total biaya berobat ayah saja sekitar 325.34 steem).
Dokter memeriksa
Ketiganya (ayah, ibu dan ibu mertua) diperiksa secara bergilir oleh dokter spesialis penyakit dalam. Alhamdulillah kondisi ibu ada perkembangan dan kadar kolesterolnya sudah mulai turun, walaupun masih harus menjalani proses pengobatan.
Dengan kondisi ini ibu diberikan obat untuk diminum selama satu bulan. Jadi bila tidak ada kendala dan keluhan lain maka jadwal kontrol ulang nya adalah tahun depan (baca : satu bulan kedepan).
Sedangkan ayahku dan ibu mertua hanya mengalami gangguan lambung atau asam lambungnya naik.
Makan malam
Setelah selesai proses berobat ketiganya, kami pun pulang ke tempat kakak di Cunda untuk makan malam dan sekitar jam 21 wib kami pun pulang ke Matangkuli dan juga mengantarkan ibu mertua ke Landing.
Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!
Regards
๏ฝกโง ๐งโโ๏ธ @๐ถ๐๐๐๐ฉ๐ง ๐ฅ โง๏ฝก
๐โฑผโโโโแตคddแตขโ แตฃแตคโแตข : Cแตขโโโโโโโโโ โโแตขโdโโโโ dแตข dโโโโ โโโแตข โโdโ, dโโ โโแตขโdโโโโ dแตข โโโแตขโโแตฃ โโdโ โโโโ โโโgแตขโแตคโแตข.๐
Semoga sehat mandum
Aamiiin...๐
Kiban ka keadaan ureng nyoe Pue na sehat geh ka? Semoga besehat mandum ,amin
Mak kana kureung, Mak landeng ji ek asam lambung. Ayah sama chit asam lambung.
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steemhobbies