The Diary Game Contest#67: (Memasak Kuah Asam Keueng)!

_{foto pribadi ada di canva}

Hallo sahabat stemians yang terkasih

Senang sekali bisa menyapa anda Kembali dikumunitas ini Alhamdulilllah saya ingin Kembali membagikan keseharian saya dirumah, sebanarnya ini sudah memasuki era libur semerter perkuliahan. Libur kali ini berbeda dengan libur sebelumnya, rasanya lebih menakutkan, membingungkan dan melelahkan. Isi kepala hanya bagaimana penelitian saya, bagaimana semhas dan sidang nantinya.

Tapi perlahan saya merubah rasa takut menjadi rasa ingin mencoba damai dan menikmati. Saya yang memilih jalan ini harusnya saya senang dan menikmatinya. Jika lelah dengan tugas saya selalu berfikir, bumi yang saya duduki masih aman teknologi masi berfungsi Pendidikan mudah diakses saya juga bisa tidur nyenyak, mandi sepuasnya dan masih banyak hal-hal baik lainyya yang saya rasakan berbeda dengan beberapa situasi orang yang bahkan bumi tempat tinggalnya tidak aman.

Seperti biasa saya melangkahkan kaki saya setelah menunaikan sholat dan mulai membantu ibu saya, membereskan adik dan menyapu lantai rumah. Hari ini seluruh adik saya kurang sehat, taka da satupun dari mereka yang kesekolah. Saya dengan santai mencoba membuat sesuatu yang enak dan bisa dijadikan sarapan pagi. Saya membuka kulkas dan melihat apa yang bisa dimasak, rupanya ada telur, udang, ikan dan sosis.

Saya ingin membuat hal lain selain menggoreng yang biasa saya lakukan. Tumis telur terbesit dipikiran saya berhubung ke empat adik saya menyukai lauk yang berbeda jadi saya memilih untuk memasak sedikit dengan varian yang berbeda Amel tidak menyukai udang dan saya tidak bisa makan sosis sedangkan Nafisa sangat menyukai keduanya. Saya memilih menggoreng ketiga varian telur, udang dan sosis kemudia telurnya saya tumis dengan bahan-bahan yang saya iri-iris. Ini entah ide dari mana tumis pake seledri tapi baunya wangi Aalhamdulillah. Dan rasanya Alhamdulillah gak jelas huaaaa entahlah aneh banget ya Allah, selama saya membuat makanan kayanya ga ada yang benar-benar ini. Enjoy aja lah ya semua butuh proses sampai benar-benar bisa masya Allah.

---

---

---

---

---

---

_{Membuat sarapan pagi}

Setelah memastikan adik-adik sudah makan meskipun sepiring berlima tetap saja tidak habis, saya mulai bermain dengan bungsu yang masih lemas, dia mencret saya sudah menceboknya dua kali cepet sembuh anak soleha bundaaa rumah hening tanpa suara nyanyiannya, biasanya suara saya selalu terbang memanggilnya agar tidak main sendirian dibelakang, kini hanya berbaring dikamar sesekali meminta dibuatkan susu.

Oh adikk sayangku segera sehatttt, kakanya yang ketiga juga sudah mengingil obat sudah saya suruh masukkan kedalam mulud, sepertinya harus dibelikan obat baru. Hedehh melelahkan sekali segala pekerjaan rumah harus saya yang hendle semua. Yaa baiklah mari menikmatinya barang kali jika saya sakit mereka juga akan melakukan hal yang sama. Tali persaudaraan paling kuat adalah adik-adik sendiri. Baik buruknya saya hanya mereka yang mampu menerimanya.

---

_{Bermain dengan anak bungsu}

Setelah makan sosis saya menganjurkan adik untuk mengonsumsi buah, kebetulan sodara ada kebun papaya jadi setiap hari pepaya akan selalu tersedia dikulkas rumah.

_{Pepaya yummy}

Hari sudah siang waktunya saya sholat zuhur, kemudian membantu Amel bersiap ketempat terapi di Lhoksukon. Hari ini Amel pergi hanya dengan mamak dan Anaqi. Nah mamak sudah pergi, tidak ada makanan untuk disantap siang ini, yang ada hanya lauk mentah di kulkas. Saya mulai takut apakah harus memasak? Atau menggoreng, tapi rasanya sudah tidak sanggup lagi makan ikan goreng dengan nasi tok.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengeluarkan ikan dari freezer dan mencairkannya. Saya berniat memasak kuah asam keueng, pertama-patama saya menyiapkan bumbu rempah-rempah dengan modal ingatan tahun lalu kuah ini pernah saya masak sendiri. Kemudian saya mulai ragu dan memutuskan untuk tanya ke tetangga, dan benar keraguan saya beberapa bumbu yang saya masukkan salah, untung belum di blender.

Setelahnya saya membasi ikan dengan perasan jeruk nipis dan lanngsung menaburi garam. Ini salah seharudnya garam diakhir ya guys. Langsung saja bahan saya blender dan saya tuangkan ke dalam wajan bersama ikannya. Awal-awal memasak masih aman wangi kuah juga sudah termasuk kuah dan sama seperti yang biasa mamak masak. Tiba-tiba kuning banget kaget saya, ternyata tidak apa-apa. Dan setelah matang rasanyaa jeng jeng jeng Alhamdulillah enak masya Allah kaget kok bisa enak hihihi senneng bangaet rantingnya 9/10 deh heheheh. Tapi saya uda kenyang sama papaya karena kelaman nunggu nasi matang. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur.

_{Masak kuah ikan}

---

Bangun-bangun sudah asar aja, mari sholat dan Kembali membereskan rumah, saya menyusuri halaman belakang rumah menikmati buah bidara dari pohonnya masya Allah dan melihat suasana sore di tepi sawah. Ada tumbuhan ubi yang subur namun beberapa di lilit oleh parasit. Setelahnya angkat jemuran menyapu rumah, mencuci piring masya Allah tooolongggg. Mari mandi dan menunaikan sholat magrib. Mamak sudah pulang bersama anaknya sebelum magrib Alhamdulillah cepet sembuh melll biar ngebabu bareng kita hhehhehhe.

_{Daun bidara}

---

Kemudian dimalam hari saya melanjutkan aktivitas seperti biasa yaitu merevisi skripsi. Adik saya meminta jeruk, sebenarnya nyebelin kalo lagi nugas disuruh-suruh tapi saya tidak tahu dari arah mana keberkahan hidup datang. Barang kali meninggalksn leptop sebenttar dan menunaikan keinginan seseorang justru akan memudahkan skripsi saya selesai. Nah gais saya sudah pulang buah-buah yang belum semenit saya letakkan diatas meja sudah duluan berpulang kedalam perut mereka Allahuakbar kami akhirnya tertawa bersama hahahhahahahh

_{Beli buah}

_ludes😭

Semua foto milik pribadi

saya ingin mengundang teman saya @ trielsi buk @liasteem dan @kafio