The diary game, Selasa 30 April 2024// Diajak berkunjung ke kebun salah satu kerabat

ASSALAMUALAIKUM

---

Hari ini pagi-pagi aku bergegas untuk membawa putraku ke tempat ibu urut, karena sejak semalam dia agak demam. Sepertinya karena kemarin terkena gerimis sewaktu kami main di pantai. Memang sudah tabiatnya anak-anak, ketika dilarang dia makin suka berjalan ke arah hujan. Jadilah semalam dia naik demam, semalaman mengigau dalam tidur dan tidurnya jadi sangat lasak.

Pukul 8 pagi aku dan putraku sudah sampai di rumah ibu tukang urut dan kebetulan belum ada orang lain yang hadir. Tapi karena masih sangat pagi, ibu sedang masak. Jadi sambil menunggu ibu mulai urut, aku membantu ibu masak dan bersih-bersih rumahnya sedikit. Sudah dua tahun saling mengenal dengan ibu ini membuat kami sudah lumayan akrab bahkan dengan anggota keluarga ibu ini.

Ketika anakku sedang diurut, tiba-tiba suamiku juga datang kesini. Sambil menemani anak kami urut, suamiku duduk di sebelah kami. Lalu suami ibu keluar dari kamar, Beliau mengajak suamiku ke kebun belakang rumah mereka untuk memetik beberapa buah di sana. Bapak dan ibu ini adalah orang Jawa, walaupun bapak ini adalah seorang pensiunan Nakes, tapi beliau sangat pandai berkebun.

Ada berbagai macam tanaman di kebun ini, mulai dari jambu, pepaya, jeruk, jambu biji, hingga durian. Namun sayang sekali buah durian belum memasuki musimnya. Selain tumbuhan yang aku sebutkan tadi masih sangat banyak jenis tanaman beliau di kebun lain termasuk sawit. Ya, beliau ini juga juragan sawit, jeruk nipis, dan berhektar-hektar juga kebun pisangnya. Kalau mereka panen jeruk nipis saja bisa berton-ton.

Siang harinya dengan berbagai hasil kebun yang bapak berikan, kami pulang ke rumah. Alhamdulillah hari ini aku tidak perlu membeli sayuran lagi, karena tadi bapak juga memberikan sayur labu yang nanti bisa aku buat sup. Dan aku juga punya stok ikan dan ayam yang sudah aku ungkep di dalam kulkas.

Karena tadi barengan dengan suamiku, jadi anakku yang perempuan sekalian pergi sekolah dengan Abi nya. Sedangkan aku pulang berdua dengan anak laki-lakiku. Sementara aku sedang asik masak di dapur, anak laki-lakiku sudah mengantuk dan masuk sendiri ke kamar. Alhamdulillah sejak usia 3 tahun ini dia sudah mandiri kalau sudah mengantuk. Dia akan masuk sendiri ke kamar, menutup pintu lalu menghidupkan AC sendiri. Sehingga aku bisa melanjutkan pekerjaan rumahku.

Siang harinya kami makan bersama ketika anak perempuanku sudah pulang bersama Abi nya, dan anak laki-lakiku sudah bangun tidur. Alhamdulillah menu makan siang alakadarnya ini nikmat sekali karena sayuran yang segar ini sangat manis. Mungkin karena masih segar, baru dipetik tadi pagi.

Setelah selesai makan, suamiku kembali kerja, anak-anak bermain, dan aku karena tidak ada kegiatan lagi mulai membongkar lemari pakaian. Kalau ada waktu luang, sekarang aku sudah bisa melakukan berbagai pekerjaan rumah. Kalau dulu, ketika anak-anak masih kecil harus menunggu mereka tertidur barulah aku bisa melakukan pekerjaan seperti ini. Kalau tidak, pastilah mereka akan mengacaukan pekerjaan ibunya. 😄

Hingga sore hari kami hanya di rumah, karena cuaca di luar hujan dan suamiku pun pulang sudah jelang petang hari. Cemilan sore ini adalah buah hasil panen di kebun ibu urut tadi sore. Ada buah nanas yang super manis dan berair, buah jambu yang manis, garing dan juga berair, jeruk yang agak asam. Dan buah jambu biji yang masih belum kami makan karena kami mau menghabiskan satu-persatu dulu.

Ketika jelang azan magrib, tiba-tiba pintu rumah kami ada yang mengetuk disusul dengan teriakan salam. Ternyata santriku sudah hadir. Malam ini adalah malam pertama anak-anak mulai mengaji sejak libur sebelum bulan ramadhan kemarin. Santri di rumah ini adalah teman dari anakku yang juga tetangga di sekitar rumah kami.

Malam ini hanya hadir 2 orang saja selain anakku, mungkin karena hujan 2 orang lainnya yang rumahnya agak jauh tidak bisa hadir. Awalnya aku hanya mengajak satu orang anak tetangga untuk menemani anakku mengaji di rumah. Karena anakku tidak semangat mengaji sendiri, dan berhubung aku adalah mantan santri, jadi rasanya agak mubazir jika ilmu yang dulu aku dapatkan di pondok tidak aku ajarkan kepada anak sendiri. Ternyata setelah mulai mengaji, datanglah 3 orang lagi yang ingin bergabung mengaji di sini. Alhamdulillah anak-anak ini sudah berjalan setengah tahun belajar Al Qur'an dan kitab kuning bersama di sini.

---

Salam,

@desisusanti
About me

---