Tell Your Story#29 : (Sayangnya) Jalan Bahagia Kita Belum Tentu (Tak) Sama

in Steem For Ladies2 days ago

IMG_20250801_215059.jpg

(Sayangnya) jalan bahagia kita (tak) belum tentu sama

Malam itu teman baruku mengajakku untuk berjalan-jalan, maksudnya berjalan kaki seraya melihat-lihat suasana di sekitar kota Madiun selepas mengajar para murid kami selang beberapa menit yang lalu.

Tentu saja permintaan hangat itu tidak kutolak. Pasalnya aku memang suka berolah raga. Yang kubutuhkan minimal sehari adalah sepuluh ribu langkah yang mana hal ini menurut pakar ahli kesehatan.

Kurang lebih berjalan sekitar tujuh belas menitan, kami putuskan untuk singgah di salah satu kafe yang terbilang cukup unik dan classy. Tentu saja itu menurut pandang hematku. Sebab di kafe tersebut sedang live musik dimana pengunjung sendirinya mayoritas atau di dominasi oleh para orang tua.


IMG_20250801_212856.jpg

Versi terbaik dalam hidup ialah menjadi versi kita sendiri masing-masing tanpa perlu merasa asin lagi asing


Kutaksir usia mereka rata-rata sudah memasuki lima puluh tahunan ke atas atau bahkan ada yang sudah tujuh puluh tahunan atau bahkan lebih dari itu beberapa di antaranya. Mereka terdiri dari beberapa perempuan dan laki-laki.

Jujur pabila tidak salah kira, ini merupakan kali ke enam selama satu tahun empat bulan aku tinggal di Kota Pendekar ini, aku singgah di kafe tersebut. Teman plus bos cantikku memperkenalkan tak sengaja ketika kami pergi ke Car Free Day pada Hari Minggu pagi.

Singkat cerita aku beserta teman-teman baruku memesan tiga gelas es jeruk dengan sedikit gula. Kami sedikit memilih meja yang agak terlihat kosong dan punya beberapa space dengan meja lain namun cukup sedikit dekat dengan keyboard live music tersebut.

Para ibu-ibu dan bapak-bapak tersebut mulai bernyanyi satu persatu beberapa tembang lawas tradisional plus tembang lawas. Ada salah satu lagu kesukaanku, Broery Marantika, Dewi Yul dan Titik Puspa.


IMG_20250801_215036.jpg

Beberapa mereka mengukir bahagia dengan cara yang berbeza

Mulailah musik sejagat kecintaan warga masyarakat Indonesia, musik dangdut ori lagi koplo plus tembang tradisional mulai dinyanyikan satu persatu. Bangkit mereka satu persatu pula dari peraduan, maksud tempat duduk mereka hingga mulai bergoyang. Tak kupungkiri ini bukan kali pertamanya aku melihat hal tersebut di kafe yang unik plus asik ini. Namun malam ini lebih dari pada prediksi BMKG (kata para netizen). Mereka mempunyai suara yang bagus plus goyangan yang sangat keren dengan mental dan kepercayaan diri yang sangat luar biasa. Tan perduli beberapa pengunjung melihat mereka, mereka begitu menikmati setiap alunan musik dan irama yang dimainkan oleh tukang keyboard pak tua serta anak muda secara bergantian.


IMG_20250801_212800jpgIMG_20250801_214913.jpg

Tentu saja membuat beberapa pengunjung di kafe tersebut tertarik untuk turun ke lantai dansa. Bahkan beberapa di antaranya mengajak kami yang bagi mereka cukup unik karena sepertinya jarang anak muda yang datang ke kafe tersebut.

Aku personali suka °melihat (°read : mengobservasi) sesuatu yang kuanggap unik namun nyentrik setiap singgah di beberapa balad di tanah Jawadwipa lagi Sumatera plus Pulau Timur.

Mungkin hampir satu jam lebih kami di sana. Kami tersenyum-senyum sendiri bertiga, tertawa namun bahagia melihat suasana yang agak sedikit nyentrik lamun asik tapi nyata di tengah-tengah kota.

Mulanya kami saling pandang dan saling mengingatkan untuk tidak menge-judge apa yang terjadi di depan mata meski salah satu di antara kami ada yang sedang sedikit berduka lara karena permasalahan anak muda. Apalagi kalau bukan cinta (buta?).

Alhamdulillah teman baruku mulai melupakan problema yang sedang dihadapinya setelah menikmati lagu lawas & dangdut dengan orang-orang yang mengukir suka citanya dengan cara yang berbeza.



IMG_20250801_214728.jpg

Yeah, aku baru sadar. Ini sedikit pahit namun aku akan berusaha sejujur mungkin. Beribu ma’af bahwa ini terlihat sangat aneh bagiku melihat para orang yang sudah setengah abad hingga hampir sepuh bergoyang dendang ria di kafe tengah kota di muka umum dengan PD (percaya diri)nya tanpa pandang kasta atau dari mana asal kawan baru atau lamanya yang turun ke lantai dansa. Walakin bersilir-silir aku mulai paham bahwa pada hakikatnya kita, setiap anak manusia, baik tua maupun muda punya cara pandang & menikmati bahagia kita dengan cara yang berbeda-beda. Pada zahirnya konklusiku ialah, “Mengapa perlu menjadi sama lagi memandang sama rata, jika bahagiamu adalah H dan bahagiaku adalah A. Kita tak perlu menjadi sama untuk mewujudkan rasa bahagia dengan versi kita masing-masing meskipun kita berbeza

Satu hal yang sangat kugaris bawahi selama suah berkeliling atas pada beberapa pulau di negeri yang katanya tanah kita tanah surga bahwa ketika merantau di kota orang, watak, mindset atau cara berpikirmu akan cukup (pesat) mengalami perubahan sejalannya waktu terhitung dari waktu ke waktu.

Kau akan mulai menerima banyak perubahan, keanehan, keganjilan, kebahagiaan yang bagi segelintir orang atau balad hal itu dianggap tabu lagi aneh, bahkan meski di kampung halamanmu sendiri.

Boleh saja menerima meski kita memiliki paradigma yang tak sama, kendatipun semua itu tidak merubah sifat, sikap atau akhlakmu sebagai manusia yang beragama, beretika, punya logika merta akal sehat. Filter & proteksi diri dan sebagai manusia yang beragama lagi logika masih meski menduduki kasta tertinggi di dalam ruhmu.


Aku dan temanku pulang dengan membawa satu juta tiga rasa aneh lamun tidak berpunyai alasan kami sangat bahagia di pekat gulita beku malam Rabu itu. Yazz, bahagia menikmati apa yang baru saja beberapa jam tadi kami nikmati di kafe tengah kota.

Aku pribadi cukup banyak mengambil iktibar atau pelajaran besar di malam setelah mengajar murid-muridku lalu berkeliling kaki ke tengah kota bersama kawan baru & lama dan bertemu orang baru atau lama. Bahwa sangka kiranya aku tak perlu menjadi kamu untuk riang gembira bahagia dan kamu juga tak perlu menjadi aku untuk mencipta lagi rasakan bahagia suka cita dengan versimu sendiri. Versi terbaik dalam hidup ialah menjadi versi kita sendiri masing-masing tanpa perlu merasa asin lagi asing. Jalan bahagia kita belum tentu (tak) sama

I am on the cloud nine to invite my pretty ladies @jimiaera02 @nsisong2022 @ukpono @ninaa04 @purpleidy23 @ulfatulrahmah
@inudi @aminasafdar @dipi2024 @ifatniza @tammanna @safridafatih @dederanggayoni @zhafirah @sriiza @megaaulia @dewirusli join this adorable contest


Special thank you to my gorgeous lady, @ruthjoe who makes this fascinating contest 🥰

Big thank you to my stunning ladies @aviral123 @shiftitamanna @vishwara @ninapenda & @m-fdo for the supports 💖🥰.



Warm regards,
Intropluv

@asiahaiss

Sort:  

TEAM 2

Congratulations! Your post has been upvoted through @steemcurator04. Good post here should be..

TEAM-1.png

Curated by : @dasudi
 yesterday 

Alhamdulillah, thank you ever so much, my friend 😊
Have a blessed Friday

 yesterday 
Club Status#Club5050
Steem Exclusive
Plagiarism Free
BOT Free
Voting CSI11.9 ( 0.00 % self, 91 upvotes, 68 accounts, last 7d )
Steemladies10%
Burnsteem250%
AI contentHuman
Word count974
MOD's Observations/suggestions

Thank you for participating…..

Walking around Madyun and visiting the unique cafe turned out to be a great way to unwind after a day of teaching. I admire your commitment to being active and getting your ten thousand steps. Exercise is an important part of maintaining health.

Vote @pennsif.witness for growth across the Steemit platform through robust communication at all levels and targeted high yield developments with the resources available. Vote here

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.24
JST 0.040
BTC 94080.13
ETH 3267.99
SBD 6.38