Human Resources in Public Relations are an Important Asset|

in Teachers & Students17 days ago

85b3810b-dc2f-44d9-9b4c-f8a427ca6760.jpeg


Human resources in an organization are important assets. Likewise in our organization, namely the Lhokseumawe City Panwaslih. To support the implementation of Public Relations operations, the Public Relations Division of the Lhokseumawe City Panwaslih has one Non-Civil Servant Government Employee (PPNPNS) staff who has a D4-Informatics Engineering education level.

The lack of human resources in the Lhokseumawe City Panwaslih environment causes several tasks with tight deadlines to not be carried out optimally. For example, when there is an activity, there is only one staff in the Public Relations Division who works so it is difficult when having to take photos and videos at the same time and prepare a press release at the same moment. The solution that has been done so far is to utilize student interns at the Lhokseumawe City Panwaslih, although not every class has adequate capacity in taking photos and videos.

This condition is often an obstacle in improving the performance of the Lhokseumawe City Panwaslih's public relations. Not every moment there are student interns because they follow the educational calendar. When the activities at the Lhokseumawe City Panwaslih were at their peak, the student internship program had just ended. On another occasion, the student interns did not have sufficient capacity to assist with public relations tasks.

Monitoring and Evaluation

As a supervisory institution that has a position at the district/city level, the Lhokseumawe City Panwaslih actually has the authority to manage all its supporting components from the sub-district level to the TPS supervisor level, especially all supervisors in Lhokseumawe City.

Monitoring and evaluation are carried out to measure performance standards and collect all obstacles and problems faced to then be solved and discussed together in order to improve the substance of the work objectives.

Throughout 2024, the Lhokseumawe City Panwaslih monitored publications and general services carried out by the sub-district, village and TPS supervisors. Several things that were done during the implementation of monitoring and evaluation, including; measuring the performance of making publication news releases, procedures for making publication content and the quality of online media reporting.

One of the measuring tools used in public relations performance management implemented by the Lhokseumawe City Panwaslih, both internally within the secretariat and for all levels, is the Key Performance Indicator (KPI). Measuring public relations performance in the form of monitoring and evaluation is an important foundation in managing the success of an institution/agency by:

  1. Determining clear and specific goals;
  2. Determining relevant performance indicators;
  3. Implementing a performance measurement system;
  4. Providing training; and
  5. Conducting periodic evaluations and improvements to the system.

Overall, the implementation of monitoring and evaluation is intensively carried out by the Lhokseumawe City Panwaslih, both internally within the secretariat and for all supervisors in the Lhokseumawe city area. The results of monitoring and evaluation produce various maximum achievements in implementing news services to the public so that all elements of society are able to understand and know every result of election supervision at each stage.[]


01.jpg


c12e9a12-3019-4595-9bbc-b310e5e111db.jpeg


Sumber Daya Manusia di Bidang Kehumasan

Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi adalah aset penting. Begitu juga dalam organisasi kami, yakni Panwaslih Kota Lhokseumawe. Untuk mendukung pelaksanaan operasional Kehumasan Bagian Divisi Hubungan Masyarakat Panwaslih Kota Lhokseumawe memiliki staf Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPNS) sebanyak satu orang yang memiliki jenjang Pendidikan D4-Teknik Informatika.

Minimnya sumber daya manusia di lingkungan Panwaslih Kota Lhokseumawe menyebabkan beberapa tugas dengan tenggat ketat tidak bisa terlaksana secara maksimal. Misalnya saja, ketika ada satu kegiatan, hanya ada satu staf di Bagian Humas yang bekerja sehingga kerepotan ketika harus mengambil foto dan video sekaligus serta menyiapkan siaran pers pada momen yang sama. Solusi yang dilakukan selama ini adalah dengan memanfaatkan mahasiswa magang di Panwaslih Kota Lhokseumawe meski tidak setiap angkatan memiliki kapasitas memadai dalam pengambilan foto dan video.

Kondisi ini sering menjadi salah satu hambatan dalam meningkatkan kinerja kehumasan Panwaslih Kota Lhokseumawe. Tidak setiap momen ada mahasiswa magang karena mengikuti kalender pendidikan. Ketika kegiatan di Panwaslih Kota Lhokseumawe sedang padat-padatnya, program magang mahasiswa baru saja berakhir. Pada kesempatan lain, mahasiswa magang tidak memiliki kapasitas memadai untuk membantu tugas-tugas kehumasan.

Monitoring dan Evaluasi

Sebagai lembaga pengawas yang mempunyai kedudukan di tingkat kabupaten/kota, panwaslih Kota Lhokseumawe sejatinya mempunyai wewenang dalam memanajerial seluruh komponen pendukungnya mulai dari tingkat kecamatan sampai dengan tingkat pengawas TPS khususnya seluruh jajaran pengawas di Kota Lhokseumawe.

Monitoring dan evaluasi dilakukan guna mengukur standar kinerja serta mengumpulkan seluruh kendala dan permasalahan yang dihadapi untuk kemudian dilakukan pemecahan dan diskusi secara bersama-sama demi meningkatkan subtansi tujuan pekerjaan.

Sepanjang tahun 2024, Panwaslih Kota Lhokseumawe melakukan monitoring terhadap publikasi dan pelayanan secara umum yang dilakukan oleh jajaran kecamatan, desa dan pengawas TPS. Beberapa hal yang dilakukan pada saat pelaksanaan monitoring dan evaluasi, di antaranya; pengukuran kinerja pembuatan release berita publikasi, tata cara pembuatan konten publikasi dan kualitas pemberitaan media online.

Salah satu alat ukur yang digunakan dalam manajemen kinerja kehumasan yang diterapkan Panwaslih Kota Lhokseumawe baik internal sekretariat maupun untuk seluruh jajaran yakni Key Performance Indicator (KPI). Pengukuran kinerja kehumasan dalam bentuk monitoring dan evaluasi merupakan landasan penting dalam mengelola keberhasilan suatu lembaga/instansi dengan untuk:

  1. Menentukan tujuan yang jelas dan spesifik;
  2. Menetapkan indikator kinerja yang relevan;
  3. Melakukan implementasi sistem pengukuran kinerja;
  4. Memberikan pelatihan; dan
  5. Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem secara berkala.

Secara keseluruhan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi gencar dilakukan oleh Panwaslih Kota Lhokseumawe baik internal sekretariat maupun untuk seluruh jajaran pengawas dalam wilayah kota lhokseumawe. Hasil monitoring dan evaluasi menghasilkan berbagai capaian yang maksimal dalam mengimpilkasikan pelayanan pemberitaan kepada publik sehingga seluruh elemen masyarakat mampu memahami dan mengetahui setiap hasil pengawasan pemilu pada setiap tahapan.[]


97e9088e-5d44-4b69-a8af-6e9bbd529449.jpeg

Sort:  
 16 days ago 

Thank you very much for publishing your post in Teachers and Students community

DescriptionInformation
Verified User
Plagiarism Free / AI Article Free
#steemexclusive
350+ Words
#club5050
Bot Free

Beneficiaries

#burnsteem25
@ myteacher

no
yes

Tugas humas panwaslih memang cukup penting, meskipun lembaga ini hanya aktif disaat ada pemilihan kepala daerah dan legislatif. Ya menurut saya sebaiknya SDM humas direkrut juga sama seperti direkrut nya para penyelenggara pemilu...

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.25
JST 0.037
BTC 101240.39
ETH 3151.74
SBD 3.94