Knowledge of the Utilization of Oil Palm Empty Fruit Bunches (TKKS) as a Growing Media for Mushrooms
Talking about the environment, of course, talking about issues that are booming both on a national and international scale. And of course, the residents of the @Steem-Environment group are already complete with knowledge and understanding of the Environment. How not, because this group is actually filled with Nature Lovers Students (MAPALA) who are still active and also alumni in the "Salam Lestari" world.
So, dealing with environmental issues. Incidentally today, the NGO ByTRA held a meeting which was arranged in the form of a Climate Change Adaptation and Mitigation Workshop, Through Cultivation of Straw Mushrooms Using Palm Waste Media. The event campaigned, that in fact the waste found around the palm oil plantation environment in the form of Oil Palm Empty Bunches (TKKS) can be used as a medium for mushroom cultivation.
Oil palm empty fruit bunches (TKKS) are an excellent organic material used as a substrate for mushroom growth. In OPEFB contains many nutrients or organic elements that can be used as a medium for mushroom growth. Before using OPEFB as a growth medium, composting is done by adding nutrients to the OPEFB, namely lime and bran. Mushroom is one of the fungi that can grow on organic waste media. Mushrooms are included in the saprophytic fungus group, namely fungi that grow on organic substrates from dead animals and plants and will convert the substrate into substances that are easily absorbed. EFB is a waste that is very commonly found around oil palm plantations and also in oil palm plantations and is very good as a substrate for mushroom growth.
Then it can be concluded from the series of agendas and the delivery of a little knowledge above that in preserving the environment we are not only focused on conditioning the wastes from factories and plantations. However, from the waste, we are then invited to think innovatively to be able to process and utilize these wastes so that we can make a product that has economic value and is able to empower the economy of the surrounding community while preserving the environment.
Berbicara lingkungan, tentunya berbicara terkait issue yang memang sedang membooming baik di skala Nasional maupun Internasional. Dan Tentunya, para penghuni grup @Steem-Environment sudah khatam terhadap pengetahuan dan pemahaman tentang Lingkungan. Bagaimana tidak, karena grup ini notabenenya diisi oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) yang masih aktif dan juga yang sudah alumni di dunia "Salam Lestari".
Nah, bersinggungan dengan issue lingkungan. Kebetulan hari ini, LSM ByTRA mengadakan pertemuan yang dirangkai dalam bentuk Workshop Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim, Melalui Budidaya Jamur Merang Dengan Pemanfaatan Media Limbah Sawit. Acara tersebut mengkampanyekan, bahwa ternyata limbah yang terdapat di sekitaran lingkungan perkebunan sawit berupa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan menjadi media budidaya Jamur Merang.
Tandan Kosong Kepala Sawit (TKKS) merupakan bahan organik yang sangat baik digunakan sebagai subtrat pertumbuhan jamur merang. Di dalam TKKS banyak mengandung unsur hara atau unsur organik yang dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur merang. Sebelum digunakan TKKS sebagai media pertumbuhan terlebih dahulu dilakukan pengomposan dengan menambahkan unsur hara ke dalam TKKS yaitu kapur dan dedak. Jamur merang merupakan salah satu jamur yang dapat tumbuh pada media limbah organik. Jamur merang termasuk dalam golongan jamur saprofit yaitu jamur yang tumbuh pada substrat organik dari hewan maupun tumbuhan yang sudah mati dan akan mengubah substrat menjadi zat yang mudah diserap. TKKS merupakan limbah yang sangat banyak ditemukan di sekitaran tanaman sawit dan juga perkebunan sawit dan sangat baik sebagai subsrat untuk pertumbuhan jamur merang.
Kemudian dapat disimpulkan dari serangkaian agenda tersebut dan penyampaian sedikit pengetahuan di atas bahwa dalam menjaga kelestarian lingkungan kita tidak hanya terpaku dalam hal pengkondisian limbah-limbah dari pabrik dan perkebunan. Akan tetapi, dari limbah tersebut kemudian kita diajak untuk berpikir inovatif untuk dapat mengolah dan memanfaatkan limbah-limbah tersebut agar dapat kita jadikan sebuah produk yang bernilai ekonomis dan mampu memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar sambil menjaga kelestarian lingkungannya.
@alkhalidi92