The diary game : 28 September 2020

Menu sayur sawi.

5.00 a.m
Saya terbangun di pagi hari karena berkumandangnya suara azan subuh di pagi buta. Hari ini saya tidak bisa shalat subuh jadi saya segera melakukan aktivitas rutinitas saya di pagi hari yaitu memasak untuk keluarga saya.

Hari ini saya ingin memasak tumis sawi. Saya segera memotong-motong daun sawi hijau lalu mencucinya dengan bersih karena takut akan pestisida yang menempel pada daun sayuran tersebut. Sawi adalah sayuran yang diseprot daunnya untuk menghindari digigit oleh hama tanaman. Jika zat kimia pestisida masih menempel di daun karena kita kurang bersih mencucinya maka pasti akan sangat berbahaya bagi tubuh kita dan bisa menyebabkan penyakit.

Setelah selesai sayur sawi saya cuci saya langsung menumisnya dalam minyak setelah sebelumnya saya tumis dulu cabe merah, bawang merah dan tomat merah.
Masakan tersebut sangat simple dan praktis jadi hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk memasaknya.

Kuah ayam masak mirah.

Selanjutnya untuk lauk lainnya saya memasak sisa daging ayam yang di dalam kulkas. Seperti biasa saya memasak kuah masak mirah daging ayam. Saya banyak memiliki stok daging ayam di dalam kulkas karena ayam saya banyak yang mati terkena penyakit.

Untuk mengantisipasi kerugian lebih banyak lagi maka saya harus memotong beberapa sisa ayam yang belum terkena penyakit. Tadinya saya berpikir ayam saya mati karena berkelahi ternyata karena terkena penyakit. Saya hanya sempat memotong 4 ekor ayam saja yang masih sehat dari sebanyak 18 ekor ayam. Sedangkan sisanya sebanyak 14 ekor ayam telah mati semua. Sekarang yang tersisa hanyalah kandang-kandang ayam yang kosong saja.

Suasana jalan di pagi hari.

Jam 7.30 pagi

Saya telah selesai memasak sekitar jam 7 pagi. Saya segera mandi, berpakaian dan berdandan. Setelah itu saya segera berangkat ke sekolah untuk mencari sesuap nasi. Tiba di sekolah sekitar jam 8 pagi lalu saya segera bergabung dengan teman-teman untuk mengobrol bersama.

Ketika jam mengajar saya tiba saya segera melaksanakan tugas saya sebagai seorang guru yang baik dan bertanggung jawab. Jam 11 pagi pembelajaran daring saya selesai. Salah seorang teman saya mengajak saya untuk mengawaninya membeli cincin di toko emas di Geudong. Karena kasihan sayapun segera menemaninya sekalian saya mau mencuci mata melihat-lihat perhiasan emas.

Suasana di toko emas.

Memegang cincin kesukaan saya.

Jam 11.15 a.m

Saya dan teman saya telah berada di toko emas " Murni" Geudong. Sayapun segera melihat berbagai macam perhiasan. Banyak sekali perhiasan yang dijual disini. Sayangnya saya tidak memiliki uang saat ini untuk membeli perhiasan. Tetapi saya sangat tertarik dengan model salah satu cincin yaitu model cincin yang saya pegang pada gambar diatas. Namun apa ada akhirnya uanglah yang berbicara.Saya hanya bisa memendam rasa dari harapan untuk memiliki cincin ini.

Sementara itu teman saya akhirnya membeli sebentuk cincin seberat 2 mayam atau 6 gram. Dia tampak gembira sekali dan langsung memakai cincin tersebut di jari manisnya. Setelah puas melihat-lihat emasa sayapun segera pulang.

Jam 1.00 p.m

Saya telah tiba di rumah dan segera melakukan aktivitas seperti biasanya. Setelah makan siang saya segera beristirahat.

Jam 5.00 p.m
Saya menyiram bunga dan bersantai dengan keluarga.

Malam hari jam 7.00 p.m

Biasanya setelah shalat saya membaca yasin untuk ibu saya. Namun karena saya sedang datang bulan maka saya tidak bisa mengaji untuk ibu saya.

Setelah makan malam saya menonton t.v dan setelah itu beristirahat. Sekian postingan saya semoga bermanfaat dan salam.