Warung Sederhana
Warung ini tampak penuh warna, dihiasi berbagai bingkai foto tokoh-tokoh agama yang terkenal. Foto-foto tersebut dipajang rapi di atas meja anyaman bambu dan pada dinding kayu warung. Di sudut lainnya, terlihat pula berbagai barang dagangan seperti parfum, minyak wangi, tasbih, dan cendera mata lainnya.
Pemilik warung, seorang pria sederhana dengan senyum ramah, tampak sibuk melayani para pembeli. Ia telah berdagang di tempat ini bertahun-tahun, menjadikan warungnya sebagai salah satu titik perhentian wajib bagi mereka yang mencari barang bernuansa religi. Di sisi lain, seorang wanita berjilbab terlihat mengamati dagangan dengan saksama, mungkin sedang memilih oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Bagi sang penjaja, warung ini bukan sekadar tempat mencari nafkah, tetapi juga wadah untuk berbagi nilai spiritual. Setiap hari, ia membuka warung dengan harapan membawa keberkahan bagi keluarganya. Walaupun hanya warung kaki lima, kehangatan dan ketulusan dalam melayani pembeli membuat tempat ini selalu ramai didatangi orang.
Di tengah persaingan yang semakin berat, penjaja ini terus bertahan dengan kerja keras dan keyakinan bahwa rezeki sudah diatur oleh Sang Pencipta. Bagi mereka yang mampir, warung kecil ini bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga ruang untuk mengingatkan diri pada nilai-nilai kebaikan dan kebersahajaan.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.