Kasus Corona Tertinggi Ada di Jakarta Pusat, Ini Penjelasan AniessteemCreated with Sketch.

in News4 years ago

image.png
Merdeka.com

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyebut Jakarta Pusat menjadi kota dengan kasus Corona tertinggi di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan hal tersebut adalah benar karena pihaknya aktif melakukan pelacakan dan tes.

"Memang benar di sini dilakukan active case finding, jadi karena digenjot untuk mencari kasus," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Anies menyebut kasus di Jakpus kebanyakan tanpa gejala alias OTG, oleh karena itu tidak ada kenaikan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit.

"Kebanyakan tanpa gejala, jadi kalau lihat jumlah yang dirawatnya tidak mengalami lonjakan tapi jumlah yang ditemukan positifnya," terangnya.

Anies menyatakan rekor menjadi kota paling banyak kasus tidak membuat pihaknya pasif melakukan tes, melainkan justru semakin gencar.

"Kita akan terus melakukan aktive case finding, jadi bagi kami ketemu kasus positif itu adalah kesempatan untuk mengisolasi masyarakatnya lebih selamat, yang positifnya juga jadi tahu karena masih ada wabahnya," jelasnya.

Mantan Mendikbud itu mengklaim Jakarta tidak lagi berada di zona merah corona dan berangsur penularan terkendali.

"Kita berharap seperti dulu banyak wilayah kan Jakarta kan merah, tapi dengan kita melakukan testing yang meningkat kemudian pelayanan kesehatan untuk mereka akhirnya sekarang posisinya mayoritas sudah aman," ucap Anies

Meski demikian ia tidak menampik masih ada RW yang rawan Covid. "Tadi juga masih ada RW-RW yang masih ada monitoring lebih ketat. ada sekitar 20an (RW)," tandasnya.

Diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merilis data kabupaten/kota yang memiliki kasus Corona tertinggi.

Berikut daftarnya:

  1. Jakarta Pusat, DKI Jakarta (149,2 per 100.000 penduduk)
  2. Kota Jayapura, Papua (108 per 100.000 penduduk)
  3. Kota Surabaya, Jawa Timur (107,6 per 100.000 penduduk)
  4. Kota Banjarmasin, Kalsel (94,5 per 100.000 penduduk)
  5. Kota Mataram, NTB (20,10 per 100.000 penduduk)
  6. Luwu Timur, Sulsel (87,6 per 100.000 penduduk)
  7. Mimika, Papua (87,3 per 100.000 penduduk)
  8. Kota Manado, Sulut (79,6 per 100.000 penduduk)
  9. Jayapura, Papua (78,5 per 100.000 penduduk)
  10. Kota Makassar, Sulsel (73,7 per 100.000 penduduk).

Source: https://www.merdeka.com/jakarta/kasus-corona-tertinggi-ada-di-jakarta-pusat-ini-penjelasan-anies.html


Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63191.06
ETH 2551.41
USDT 1.00
SBD 2.65