Aku dan Timnas Indonesia

in pehtem3 years ago (edited)

image.png
Egy Maulana Vikri saat pertandingan melawan Vietnam, 7 Juni 2021


Entah sejak kapan aku mulai memperhatikan Timnas Senior Indonesia lagi, sebab biasanya yang jadi perhatianku hanyalah Timnas U-16 sampai U-22, Mengapa? Biasanya niyh, para pemain timnas usia lebih muda ini luar biasa impresif catatan prestasinya, baik ketika masih di pegang Fakhri Husaini atau Indra Sjafri hingga Bima Sakti Tukiman sekarang. Menurutku menonton mereka yang kelihatan masih "murni" bermain sepak bola karena mereka senang adalah menyenangkan. Sayang sekali Piala AFC 2021 ditunda sehingga tidak bisa melihat mereka bersenang-senang di lapangan.

Ketika Alfin Lestaluhu salah satu pemain belakang Timnas U-16 meninggal dunia pasca gempa Maluku, pada 31 Oktober 2019. 2 hari hilang selera makanku, aku menonton ulang rekaman pertandingan sambil menangis. Aku begitu menikmati perannya di lini belakang, bahkan ketika dia berhasil menyarangkan sebuah Gol cantik ke Gawang Timnas Filipina waktu itu. Tim Garuda Muda ini benar-benar memiliki catatan yang impresif, meskipun tidak disiarkan secara langsung, aku sering mencari-cari link livestreaming-nya dari informasi yang dikumpulkan kawan-kawan Gibol Timnas di facebook. Salah satunya waktu mereka mengalahkan Jepang di Turnamen Jenesys dan menjadi juara umum pada tahun 2018.

image.png
Almarhum Alfin Farhan Lestaluhu merupakan anak asuhan Coach Bima Sakti Tukiman, baru bergabung pada tahun 2019. Namun sebelumnya dia sudah bergabung dengan Timnas U-15.


Aaahh.. aku baru ingat mengapa aku menonton Timnas senior lagi sekarang. Pasca meraih perak pada SEA Games Filipina tahun 2019, pada saat itu pemain U-23 yang tampil lumayan menarik disimak (tentu saja bukan karena Maria Ozawa menjadi pendukungnya, okay). Selanjutnya aku merasa sedikit optimis untuk menonton Kualifikasi Grup G Zona Asia setelah melihat nama-nama yang masuk dalam Timnas Senior dibawah asuhan Luis Milla. Nama-nama beken di Liga 1 Indonesia, namun hasilnya tidak indah sama sekali. Setelah 5 kali kalah pada Leg pertama, lalu terjadi pergantian pelatih, aku agak sedikit berharap ada perubahan. Aku menunggu aksi Elkan Baggot, jujur saja, hahahaha... tapi dia nggak maen euy, nggak dapat izin dari Ipswich U-18!

image.png
Ngopi dulu, bareng cerutu lokal juga nggak kalah asyik!

Okay mari bicarakan sedikit tentang hasil pertandingan melawan Vietnam yang agak menyedihkan bagiku. Ingin kusalahkan Oppa Tae Yong karena tidak menurunkan Egy dan Witan sejak awal, tapi dia pelatihnya dan dia jago taktiknya. Pemain Indonesia keren-keren, tapi masih kalah keren dari pemain Vietnam yang belum pernah kalah sekalipun selama babak kualifikasi. Meskipun Timnas punya alasan untuk balas dendam, sayangnya mereka tidak mampu berbuat banyak. Ball Posession yang terus menerus dipegang pasukannya Park Hang Seo itu sejak babak pertama, memang sangat merepotkan. Aku cukup optimis melihat hasil babak pertama. Namun, ketika Goal pada menit ke-51 yang agak kena tangan itu disahkan wasit, aku pikir aku ikut down bersama pemain.


Dan benar saja, tak lama kemudian 3 goal lain menyempurnakan kemenangan Vietnam dan Nadeo tak bisa berbuat banyak. Libero kita pun kewalahan, meskipun Pratama Arhan, Rizky Ridho telah berusaha mati-matian mengamankan lini belakang. Mengandalkan serangan balik dalam posisi tertekan juga bukan hal mudah. Babak kedua, nyaris seperti didikte permainannya. Tapi setelah Egy, Witan dan si ganteng anak Tangsel Muhammad Rafly masuk, sedikit perubahan terjadi, namun tak membuahkan hasil, tendangan Egy terhalang mistar gawang.

Oppa Tae Yong boleh saja mengatakan bahwa Wasit adalah biang kerok kekalahan besar ini, tapi kan seharusnya para pemain tak boleh kendor. Aku agak kecewa ketika Oppa tae Yong membiarkan mereka main penuh emosi dan bertabur kartu kuning (2 pemain dan 1 pilar Vietnam cidera euy), tapi ya begitulah sepak bola. Timnas Senior, meski isinya para anak muda yang kurang pengalaman bermain lawan timnas senior negara lain, sebagai pemain profesional tak seharusnya itu menjadi kendala. Anyway, semoga saja pada pertandingan berikutnya mereka tidak kalah lebih telak dari 5-0 seperti leg pertama. UEA tidak akan mungkin membiarkan Indonesia meraih 1 poin dengan bermain imbang, sebab mereka punya tujuan utama untuk menggeser posisi Vietnam di puncak grup. Aku hanya berharap bisa menikmati sebuah pertandingan yang asyik saja.

image.png
pengen lihat wajah ceria seperti ini lagi


Terserah apa kata kalian tentang Timnas dan hasil yang mengecewakan, bagiku mereka adalah Pahlawan Bangsa di kancah sepak bola Internasional. Mereka bermain dan mengeluarkan semua yang mereka bisa, mengenakan Garuda di dada bukan perkara yang gampang diraih oleh semua pemain sepak bola di Indonesia. Meski Egy ternyata tidak berkembang lebih baik di Polandia, atau Asnawi Mangkualam yang sedang dikontrak oleh Ansan Greeners, South Korea, Witan Sulaeman yang tidak akan kulihat aksinya di Liga 1 nanti, karena dia main di Serbia. Aku masih menantikan aksi-aksi Saddam Ghaffar dan Muhammad Rafly.

Nonton aja dulu, bapernya kemudian!

Sort:  
 3 years ago 

Nyan ka udep lom Pehtem. Trok Bak Maria Ozawa neusebut, that na teuh.

 3 years ago 

postingan sembunyi nyou bang... hahahhaaa

Nyan butoy" Pengemar sejati cut kak 👍

 3 years ago 

hahahaha.. kon sejati, loen cuma galak nonton sepak bola. nyan galom neu kalon miseu loen bahas Timnas Jerman... leubeh nibak nyou, hahahaha

Oman...
Lawan kali nyoe bak Euro lon Francis..

 3 years ago 

loen selalu jerman, kalah atau menang... meskipun jersey loen atra Perancis, di jok lee penggemar FC Lyon..hahahaha

Wkwkwk..
Tetap Francis kali nyoe cok Euro 🤣

 3 years ago 

cok aju miseu jeut, mantong na ukraina lawan .. kan hayeu ta kalon

Ukraine pane na lawan nyan cut kak

 3 years ago 

oh yaa.. Croatia hay, aleh pakon tingat u ukraine

Aku tdk ikuti pertandingan kali ini, karena tv di rumah tdk mendukung utk bisa nonton sepak bola.

Masih ada harapankah timnas untuk lolos ?

 3 years ago 

sudah tidak ada sejak tahun 2019, tapi lumayan lah diikuti mana tahu bisa naik peringkat sikit dari posisi 173

Keren kali reviewnya kak @cicisaja, padahal udah optimis kemaren apalagi ditambah statistik coach sty dari 9 pertandingan bertemu Park hang seo hanya skali kalah, hmm apa boleh buat dah gini, kita memang masih jauh dibawah kualitas Vietnam kayaknya, hom lah kak long serah bak Droëneuh 😂

 3 years ago 

Statistic boleh dipakai kalau status Tim sama😁, sejak 2 tahun Lalu status berubah. Vietnam hanya Segan pada Indonesia dulu, krn sering menghancurkan mimpi fansnya, tapi sejak Sea Games Filipina, bulu mereka menang banyak.

Kita nonton aja dulu, baper kemudian😉

Haha siap kak, tapi kayaknya Evan Dimas butuh tandem yang pas ditengah, butuh gelandang jangkar semacam Zulfiandi yang memang Uda padu permainan nya sama Evan.

 3 years ago 

Kita punya pikiran yg sama, tapi coach STY punya rencana yg berbeda, dia pasti tahu materi yg dia punya. Sepertinya dia sedang uji Coba formula untuk Sea Games berikutnya.

Hehe, berarti sepemikiran 🤣
Kita liat aja lah kedepannya sejauh mana kiprahnya sty, gak lama lagi juga liga 1 akan bergulir, berharap ada lagi bibit-bibit unggul yang muncul khususnya dari Aceh, kalo kata orang ni kalo ga ada orang Aceh Hana tuwah, hahah
Oh ya, sering-sering buat postingan kek gini kak, apa lagi ni kan mau euro, postingan semacam ini pas kali buat naikin antusiasme pecinta bola

 3 years ago 

Hehehe...Euro ya? Pasca Euro 2004 aku mulai kendor ngikutinnya. Pada Euro 2004 aku mengelola sendiri program ya di Radio tempatku kerja, 4 jam sehari kukerjakan mulai dari nyusun program, nyari sponsor, mengemas informasi dan menyiarkan. Pasca Tsunami, aku hanya menikmati World Cup dan sepak terjang timnas U-16 Dan U-19, makanya Masih nonton Liga 1 sesekali dan meninggalkan semua Liga Eropa😁 aku berhenti Ikuti berita Arsenal Dan Munchen, tapi sesekali Masih ikutin Inter Milan😍
Kalau bibit Aceh, pasca zulfiandi kupikir yg lain blm muncul kali, hassanul tores pun sdh lewat masanya.

Insya Allah, aku Baru bisa nulis kalau nonton, kalau enggak Yaa...nggak mau keluar idenya👌 Terima kasih @meutanom

Hehe sama-sama kak.
Pantes nyambung kali pas bahas masalah bola, lah rupanya orang lama berkecimpung dalam dunia bola, Oalah Arsenal dengan keajaiban inviciblenya, tapi itu aja yang dibanggakan fansnya sampe sekarang 😂, bahas sejarah tros, Munchen dominasinya gak ada yang ganggu, meski Bundesliga persaingannya ga seketat epl, tapi lumayan punya kans besar juga di Eropa, yang menarik inter ni, kan baru aja ngerebut Scudetto dari Juve, jadi udah agak lumayan seru lagi untuk diikuti serie A, oh iya klub idolanya yang mana ni sebenarnya? 😀Soalnya cutkak katanya sempat ngikutin perkembangan ketiga klub itu.

 3 years ago 

Tiga-tiganya, plus persija😂tapi skrg lagi suka pss sleman, banyak anak muda. Kalau dulu gak dilarang bapak, mungkin sempat jadi atlit juga, atletik.

Udah bisa jadi komentator ni kak, segera daftar kak.. hehe

 3 years ago 

ngapain? aku penonton... bukan komentator, penonton lebih asyik bisa berkomentar sesuai kapasitasnya

Soalnya baca teks kakak tulis enak, apalagi dengan speed agak dipercepat ala2 komentator gitu..
Kalo kk yg ngmong pasti lbh enak lagi kak.. pecaya lah

 3 years ago 

aku mantan penyiar radio.. hahahahaha, merepet keahlianku

Tukan betol.. ternyata mmg ahli kk di bidang tarek suara... wwkkwk

 3 years ago 

bersilat lidah eehh.. hahahaha, laen pulak nanti artinya kan, secara aktifitas silat lidah yang betol itu terjemahan lain dari french kiss (dalam kamus aku beuh). tarek suara nggak, merepet cem burung si jack iyaa

Hahaha, klo itu sodaranya kungfu lidah kaki ya.. wkwk

Kalo merepet itu mmg keahlian wanita kayaknya kak, klo gk gitu gk mantap.. gk ada yg nge gas dirumah, hahaha

 3 years ago 

Kalo merepet itu mmg keahlian wanita kayaknya kak

Ada hay wanita yg nggak tahu cara merepet yang asyik😂 tapi biasanya ada penggemar repetannya, sang suami🤭 yoi, kalo gak digas...nggak berasap dapur😜

Pemain Indonesia hrs di cloning biar tingginya kompetetif, bek lagee egy di Poland, langganan bench...🤭

 3 years ago 

sehebat-hebatnya pemain, semua dimulai dari bench. sayangnya Egy memang tidak berkembang baik di sana karena bisa jadi postur lah sebabnya

Itulah Bu kelemahan rata2 pemain kita, disamping postur juga mental, seperti malam kemarin, seingat saya dari dulu itu problemnya, apalagi sering bola di jadikan komoditas politik ..mulai dari pemilihan ketua PSSI, kompetisi, dsb....

 3 years ago 

makanya Timnas Senior sering bikin kecewa penggemarnya, padahal saat masih imut2 mereka luar biasa... mungkin begitulah, makin dewasa makin berat tantangannya, termasuk soal politik dan bisnis dalam sepak bola.

Setuju ibu.....
Izin 💤💤💤 duluan, kecapean tadi ngawal sikecil wisuda. 😊

Garuda di dada ku

 3 years ago 

hana bak loen.. hahahaha, uroe jeh na sempat pakek karena pejabat negara, hahahha.. hana hayeu rasa jih, beda ngon ta kaloen bak pemain timnas

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 66895.91
ETH 3499.24
USDT 1.00
SBD 2.89