You are viewing a single comment's thread from:
RE: JAPAKEH XX: Expedition to Mt. Buntul Gading (Day -3)
Menariknya, pendakian dan bangun di samping jurang ini terdengar dan terasa berbeda. Setiap langkah diperhitungkan, begitu juga dengan kehilangan waktu, tidak ada setetes air pun yang boleh tumpah. Ini adalah proses menyerap dan mencoba menyatu dengan alam dan mengetahui bahwa bahaya mengintai di mana-mana. Bukan ular atau binatang buas, tapi batu terkecil pun bisa menjatuhkan seseorang - belum lagi kekurangan air, beratnya barang bawaan, dan keharusan untuk tetap berpegang teguh pada rencana. 85% aman tergantung pada keterampilan dan keberuntungan. 🤔
Saya merasa beruntung bisa selamat, jika saya tidak salah waktu itu kami tersesat dan berputar-putar pada area yang menurut saya sudah pernah kami lewati. Sepertinya itu lereng jurang hanya saja mata saya melihat itu jalan biasa. Akhrinya setelah tersesat selama 3 jam kami memutuskan untuk beristirahat dan saya benar-benar tertidur karena kelelahan yang luar biasa. Ketika mata hari bersinar dan melihat sekeliling ternyata posisi kami masih jauh dari puncak gunung dan jalannya sangat jelas terlihat dan sangat mudah. Aneh tapi nyata.
Anda lebih kaya akan pengalaman, van ceritakan tentang hal itu. Apakah Anda mencapai puncak?
Itu pengalaman pertama saya mendaki gunung dan gagal mencapai puncak, tapi minggu depannya lagi saya ulangi bersama kelompok yang lebih kecil, hanya 3 orang dan berhasil sampai puncak. Ketika kita melakukan pendakian tentu semua sudah dipersiapkan dengan baik namun kadang kala ada hal-hal yang tidak bisa kita perkirakan dapat terjadi. Di gunung kita bisa tau bagaimana karakter teman kita karena saat lelah dalam pendakian maka emosi jadi susah untuk dikendalikan.
Pertanyaannya apa yang dicari dari pendakian?, apa cuma sekedar menikmati mata hari terbit, bagaimana jika cuaca sedang hujan dan berkabut sehingga kita tidak bisa melihat matahari. Apakah bahaya yang mengancam tidak menjadi pertimbangan?. Jawabannya sederhana, itulah panggilan dari gunung.
Itu adalah komentar yang menarik: apa yang kita kecuali.