Turun tanah keponakan dan imunisasi untuk keponakan
Assalamu’alaikum…
Hai teman steemian semuanya, Senin kembali menyapa, semoga kabar baik untuk kita semua hari ini dan semoga Allah melimpahkan keberkahan hidup hari ini dan di hari-hari kedepan yang akan kita lewati, semoga juga Allah memberikan kesehatan untuk kita semua sehingga bisa kita jalani sisa hidup dengan baik, aamiin.
Dek Nicky sudah di jemput oleh wawak pengasuh nya, lebih tepatnya dek Nicky juga memanggil mama untuk wawaknya, dek Nicky berkata "wawak mama siang dan mamanya sendiri adalah mama malam" lucu sekali bukan dek Nicky. Itulah dek Nicky dengan segala cerewet nya. Setelah dek Nicky berangkat kerumah wawaknya, saya juga berangkat kerja seperti biasanya.
Seperti biasa Senin waktunya saya piket, saya akan datang lebih awal untuk membereskan ruangan saya bekerja dan juga mempersiapkan keperluan lain untuk kami bekerja, saya juga sedikit menyapu ruangan. Satu persatu pegawai sudah datang dan setelah berkumpul kami melaksanakan apel pagi rutin di setiap hari Senin.
Hari ini keponakan saya akan turun tanah di mesjid dekat rumah saya dan saya juga berencana akan membawa keponakan saya untuk di imunisasi BCG dan juga POLIO 1 ke puskesmas. Sementara menunggu kabar dari adik saya yang sedang bersiap-siap, saya stanby di puskesmas dan sambil mengerjakan laporan bulanan saya. Nanti saya akan di telpon oleh adik saya.
Saya juga di panggil ke ruang apotik oleh teman saya untuk menanyakan tentang aplikasi E-BMD karena mereka masih mengentry laporan yg belum terselesaikan. Saat saya datang kesana ternyata tidak ada solusi dari saya dan saya menelpon pak Haris dari kantor BPKD Aceh Utara untuk menanyakan solusi dari masalah yang kami alami diruang apotik di puskesmas.
Pukul 09.50 wib, saya di telp oleh adik saya supaya sama-sama ikut ke masjid terlebih dahulu untuk melakukan turun tanah anaknya/ keponakan saya. Turun tanah kali ini benar-benar sangat sederhana yang mana hanya membawa bayi Gifran ke mimbar di dalam mesjid juga akan di lakukan pecah kelapa di atas kepala bayi Gifran.
Saya pun mendatangi mereka yang sudah duluan sampai di masjid di dekat rumah saya. Saya langsung di kejar oleh 2 gadis kecil dengan memanggil-manggil "mami mami mamiiii" dan mereka berhamburan ke pelukan saya. Seolah sudah lama mereka tidak berjumpa dengan saya padahal semalam kami baru saja berkumpul.
Di masjid sudah hadir, pak wa, wawak, bunda, adik saya dan istrinya, keponakan saya 3 orang dan serta saya yang baru saja datang setelah di telpon oleh adik saya. Pak wa saya berkeliling masjid untuk mencari Bilal mesjid untuk menunaikan acara turun tanah sederhana ini, tapi ternyata pak wa tidak menemukan siapa pun.
Waktu pun terus menjelang siang, kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi, karena menurut pendapat orang tua acara turun tanah lebih baik di lakukan sebelum matahari tengah hari, saya tidak paham juga itu, tapi tidak apa-apa kan jika hal baik kita ikuti. Karenanya pak wa saya sendiri yang mengambil alih untuk acara turun tanah ini.
Pertama-tama pak wa dengan sudah menggendong bayi Gifran membacakan dua kalimah syahadat di kanan kiri telinga bayi Gifran, kemudian membaca beberapa ayat-ayat pendek ayat suci Al-Qur'an. Kemudian pak wa mulai membawa bayi Gifran ke mimbar di dalam masjid untuk memberikan pijakan pertama kali nya disana.
Pijakan pertama ini dengan niat agar kelak saat dia dewasa dia akan rajin datang ke masjid dan juga rajin beribadah kepada Allah SWT. Dia akan mengenal apa kewajiban utamanya sebagai makhluk Allah, apalagi dia seorang laki-laki. Disaksikan oleh papa dan mamanya dan sampai mamanya berlinang air mata terharu.
Kemudian beralih kepada membelah kelapa tua diatas kepala bayi, saya juga tidak terlalu paham arti dari belah kelapa ini untuk apa, tapi yang jelas ini termasuk salah satu proses penting dalam hal turun tanah seorang bayi. Karena ini hanya di lakukan sederhana maka hanya prosesi inti saja yang dilakukan.
Sementara cukur rambut dan pemberian nama sudah dilakukan pada umur bayi Gifran masih 7 hari saat itu. Membelah kelapa diatas kepala bayi Gifran masih dilakukan dengan adat lama yaitu dengan direntangkan selembar kain panjang diatas kepala bayi yang dipegang oleh dua orang lainnya. Dengan membaca bismillah dan selawat Nabi kelapa di belah sampai airnya terbuang mengenai bayi.
Ada sebuah tradisi juga saat turun tanah ini untuk menggebrak sesuatu yang berbunyi nyaring, dengan arti supaya bayi tidak mudah terkejut saat mendengar suara yang menggema besar, seperti suara letusan, petir atau sesuatu yang terjatuh atau pula suara nyaring orang lain yang sedang menjerit.
Karena itu kali ini papa bayi Gifran akan menembakkan satu peluru ke langit dan akan di perdengarkan kepada bayi untuk mengganti kan suara gebrak yang biasa dilakukan. Setelah meminta izin kepada petugas Koramil yang dekat dengan masjid supaya mereka tidak terkejut dengan suara letusan dari senjata api nanti nya.
Setelah mendapatkan izin, papa bayi Gifran segera mengisi satu peluru ke dalam pistolnya dan setelah memastikan aman dan jauh dari jangkauan orang lain, papa bayi Gifran segera menembakkan pistolnya dan ajaibnya bayi Gifran tetap lelap dalam tidurnya setelah tadi sempat menangis saat belah kelapa dan lagi justru kami para orang tua yang terkejut 😅. (Papa dek gifran seorang polisi ya makanya punya pistol)
Setelah turun tanah selesai saya pamit balik ke puskesmas untuk mendaftarkan bayi Gifran untuk imunisasi, sambil menunggu bayi Gifran saya menemani teman saya sebagai petugas imunisasi di poli imunisasi untuk mempersiapkan vaksin BCG dan juga POLIO. Lebih dulu saya mengisi data-data bayi Gifran supaya nanti tinggal imunisasi saja.
Tidak lama bayi Gifran dan mamanya juga kedua kakak nya sampai di puskesmas, saya langsung membawa nya ke poli imunisasi, disana telah di tunggu oleh teman saya yang piket hari ini di poli imunisasi. Imunisasi pertama diberikan adalah tets polia 1, sebanyak 2 tetes ke dalam mulut bayi Gifran dan bayi masih tenang saja sambil menyicipi tetes polio yang baru saja diberikan.
Kemudian dilanjutkan dengan imunisasi kedua yaitu BCG, vaksin BCG sendiri untuk mencegah penyakit TBC. Awalnya saya yang akan memangku bayi Gifran tapi seperti nya saya tidak tega, karena nanti pasti bayi Gifran akan menangis saat di imunisasi, saya memberikan kembali supaya mamanya saja yang akan memangku nya.
Sedikit menangis setelah di imunisasi tapi saat di berikan ASI bayi langsung diam kembali. Alhamdulillah untuk imunisasi awal sudah diberikan semua, dari Hb0 saat di RS dulu dan sekarang sudah diberikan bcg juga polio1. Setelah mengisi di dalam buku pink bayi oleh petugas imunisasi, adik ipar saya serta anak-anak nya bergegas pamit untuk pulang.
Sore hari ini di tutup dengan hujan yang sangat deras. Anak-anak meminta izin kepada saya untuk diperbolehkan mandi hujan, pasti mereka sangat ingin mandi hujan karena juga sudah di tunggu oleh teman-temannya diluar rumah. Saya pun mengizinkan tidak ada salahnya memberikan masa kecil yang indah untuk mereka walau hanya dengan mandi hujan saja pasti menyenangkan bersama teman, karena itu juga yang saya rasakan dulu.
Sebelum magrib hujan sudah reda, dan setelah magrib saya di telp oleh bunda dan mengatakan Chik merasa sangat pusing juga Chik merasa seluruh tubuhnya sakit semua. Saya pun datang kerumah bunda untuk memeriksa tekanan darah Chik, karena biasanya jika sudah seperti ini pasti tekanan darah Chik sedang naik.
Setelah saya periksa ternyata benar bahwa tensi Chik sedang tinggi yaitu 160/90 mmHg, saya pun memberikan terapi obat untuk menurunkan tekanan darah chik juga memberikan obat nyeri. Mungkin Chik sakit seluruh badannya Karena lebih banyak berbaring saja sekarang ini. Kemudian saya memijat Chik sambil bercerita dan bercanda seperti biasanya.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.05, saya pamit pulang untuk menjemput anak-anak ditempat ngaji. Sesampai dirumah anak-anak membuat pekerjaan rumah nya dan menyiapkan roster untuk besok pagi, kemudian mereka bersiap-siap untuk segera tidur supaya besok bisa terbangun lebih awal. Sekian dulu untuk hari ini teman, cerita nya sedikit lebih panjang untuk hari ini. Sekian dan terimakasih.
Wassalamu'alaikum...
@surinadewi
Hi, @surinadewi,
Your post has been manually curated!
Ok, thank you 🙏💪🏻