The diary game 21 Agustus 2024 || Mengikuti Pelatihan BBLR part . I, Di Sekretariat IBI Aceh Utara

Assalamu’alaikum…

Hai teman steemian dimana pun berada, kabar saya hari ini baik dan tidak kurang suatu apapun. Bagaimana kabar kalian? Saya mendoakan supaya kalian selalu diberkati oleh Allah dengan segala kesehatan dan kebahagiaan. Tetap semangat dan penuh syukur menjalani hari-hari indah ke depannya, Aaminn

Hari ini saya akan mengikuti pelatihan yang bertempat di sekretariat IBI Aceh Utara. Saya akan mengikuti pelatihan ini dua hari, jadi hari ini dan besok saya akan mengikuti pelatihan tersebut. Dari setiap puskesmas akan di panggil empat orang petugas, yaitu pengelola anak, pengelola MTBS dan dua orang bidan yang menolong persalinan.

Pelatihan hari ini akan membahas tentang BBLR atau Bayi Berat Lahir Rendah. Dimana BBLR adalah keadaan bayi saat lahir berat badannya tidak mencukupi berat badan normal, yaitu 2500 gram. Keadaan ini biasanya terjadi pada bayi yang lahir kembar (gemeli) atau prematur yaitu umur kehamilan belum mencapai 37 Minggu.

Menurut Manuaba (2006) ciri-ciri BBLR adalah :

• Berat badannya < 2500 gram
• Panjang badannya < 45 cm
• Lingkar dada < 30 cm dan
• Lingkar kepala < 33 cm
  Juga ciri lainnya di tandai, diantaranya :
• kulit keriput dan transparan.
• biasanya terlihat kepala bayi lebih besar
  dari pada tubuhnya.
• biasanya rambut halus di tubuhnya.
  lebih banyak (lanugo).
• Lemak kulit sedikit.
• pernafasan tidak teratur.
  dan ada beberapa lainnya.

BBLR ini juga masih termasuk salah satu peringkat tertinggi kasus kematian bayi saat ini. Harapan saya kali ini dengan mengikuti pelatihan ini semoga saya lebih paham bagaimana mengatasi dari awal untuk menekan angka kematian bayi yang di sebabkan kasih bayi lahir dengan berat badan lahir rendah. Aamiin.

Tepat jam 09.30 wib pelatihan di mulai dan di buka oleh bapak Kabid yankes dari Dinkes Aceh Utara, saya mendapatkan posisi duduk pas di depan. Setelah pelatihan resmi di buka, dan sebelum pelatihan di mulai, kami melakukan pre- tes terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengukur kemampuan sebelum mengikuti pelatihan dan nanti akan ada post tes setelah pelatihan selesai.

Kami hanya di berikan waktu sekitar 7 menit untuk pre tes ini, tidak lama soal dan lembar jawaban di bagi dan hanya 10 soal, jadi tidak butuh waktu lama semua soal berhasil di jawab dan jangan tanya hasil nya 😁. Setelah selesai semua soal dan jawaban kembali di kumpulkan untuk di periksa oleh panitia.

dr. Dika Amelia, Sp.A memulai pelatihan nya, beliau adalah dokter spesialis anak dari RSU di daerah Aceh Utara. Pelatihan di mulai dengan santai dan sangat menarik. Ternyata dr. Dika sangat seru dalam menjelaskan materi, kami bisa menerima sekaligus bisa menikmati pelatihan ini sehingga tidak bosan.

Menurut saya dr. Dika sangat kocak, saya tidak menyangka seorang spesialis anak bisa sangat ceria seperti ini, sehingga kami juga menjadi sangat antusias menerima pelajaran dari beliau. Tidak ada rasa mengantuk sedikit pun saat menerima materi dari beliau. Sampai tidak terasa waktu berjalan begitu cepat.

Dokter Dika menjelaskan dengan sangat mendetail tentang materi pelatihan kami hari ini dan beliau juga menyuguhkan video-video terbaik saat proses pembelajaran, sehingga dengan mudah kami langsung mendapatkan praktek nya walau dari video. Saya merasa sangat salut dengan beliau yang sesekali juga menggunakan bahasa daerah kami saat memperjelas materinya.

Selanjutnya setelah sesi materi selesai maka di lanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Ada beberapa teman dari puskesmas lain yang bertanya dengan kasus mereka masing-masing saat menghadapi langsung bayi dengan BBLR saat persalinan di BPM nya atau hanya beberapa pasien yang datang membawa bayi tersebut.

Setelah sesi tanya jawab berakhir, dr.Dika pun pamit untuk segera balik ke RS karena dari tadi di telpon terus dari pihak RS. Dan bagi kami sekarang saatnya istirahat, karena pelatihan akan di lanjutkan setelah isoma (istirahat sholat makan) sampai sore pukul 16.00 wib menurut jadwal pelatihan.

Terlihat makan siang yang sederhana, Alhamdulillah setidaknya bisa makan untuk mengisi kembali energi yang telah terkuras setengah harian tadi. Teman yang lain pun menuju tempat sholat yang sudah di sediakan di ruangan pelatihan ini, saya belum shalat jadi hanya menunggu sambil menyicil tulisan steemit saya. Itu juga penghilang capek saya saat ini.

Setelah istirahat kami melanjutkan pelatihan kami, kali ini pematerinya adalah ibu Julinur yang bertugas di Dinkes Aceh Utara. Pelan tapi pasti satu persatu materi kami pelajari, sebenarnya sangat mengantuk karena siap makan dan juga lelah sudah menyerbu tubuh saya. Tapi karena materi nya sangat menarik perlahan ngantuk itu pun pergi.

Kali ini kami akan belajar cara menentukan usia koreksi dan cara menggunakan kurva Fenton. Usia koreksi sendiri adalah usia yang di sesuaikan untuk bayi yang lahir prematur atau yang lahir lebih awal dari tafsiran persalinan, disini ada rumus nya untuk menentukan usia koreksi tersebut.

Sementara kurva Fenton adalah grafik pertumbuhan untuk memantau bayi yang lahir prematur atau yang usia kehamilan dibawah 37 Minggu. Kurva Fenton ini hanya di gunakan untuk usia 22 Minggu sampai 50 Minggu saja. Karena setelah umur bayi cukup akan di masukkan ke dalam buka KIA dan akan di pakai grafik KMS di buku KIA.

Pelatihan terus berlanjut dan saat ini sudah menunggu pukul 15.00 wib. Disaat-saat terakhir pelatihan hari ini saya mendapatkan kabar dari adik ipar saya, bunda Tina, bahwa bekas operasi nya kembali terluka dan mengeluarkan banyak darah, dia juga mengirim kan foto perban yang berlumur darahnya.

Hal itu jelas membuat saya panik dan tidak konsen lagi dalam menerima materi pelatihan saat ini, tidak lama adik saya (suami bunda Tina) juga menelpon bahwa dia sudah sampai Bireun pulang dari pengawalan ke Banda, dan dia akan langsung pulang ke rumah untuk langsung membawa istrinya ke RS.

Saya hanya bisa memberikan semangat via WhatsApp saja dulu, nanti saya akan kesana setelah ini. Saya mencoba mengikuti pelatihan seperti biasa tapi sudah tidak bisa fokus lagi. Tidak lama sesi tanya jawab tiba, dan Alhamdulillah tidak banyak pertanyaan dan itu mempercepat kami untuk segera pulang.

Saya buru-buru langsung bergegas melajukan sepeda motor saya ke asrama polisi Lhoksukon untuk melihat bunda Tina. Sekitar 15 menit perjalanan saya akhirnya sampai, sangat menyedihkan bunda Tina menangis di dalam pelukan saya. Saya pun buru-buru mempersiapkan barang keperluan untuk di bawa ke RS nantinya.

Sekitar 30 menit saya berada di rumah bunda Tina, adik saya telah tiba dirumah dan tanpa berbasa-basi dan tanpa istirahat lagi dia langsung mandi bersiap-siap untuk mengantarkan anak-anak terlebih dahulu kerumah orang tua kami. Dekat magrib mereka sudah berangkat ke praktek dr. Liza SpOG.

Dek bayi pun di titipkan dulu sama nenek nya, setelah mereka periksa dan dianjurkan untuk langsung di rawat, tapi mereka pulang lagi untuk menjemput si bayi karena mamanya tidak tega meninggalkan si bayi yang masih menyusui. Terlihat Chik tu menciumi cicitnya dengan sangat bahagia, karena ini perjumpaan pertama mereka (si bayi dan Chik).

Alhamdulillah kami tidak khawatir lagi si bayi akan rewel karena tidak menyusui karena sudah bersama mamanya yang telah membawa serta si bayi balik ke RS. Kami pun bubar dan menuju peraduan masing-masing untuk beristirahat. Begitulah kegiatan saya hari ini teman, sekian dulu ya, sangat melelahkan. Salam sehat semuanya.

Wassalamu'alaikum...
@surinadewi

---