Imunisasi ulang keponakan ke puskesmas.

in STEEM FOR BETTERLIFE2 months ago

Assalamu’alaikum…

Hai steemian, hari ini cuaca sangat cerah secerah hatiku ini 🤗, saya harap teman-teman juga merasakan kebahagiaan disetiap waktu kita berpijak di dunia ini, aamiin ya Allah. Semangat dan syukur tidak boleh sedikit pun berkurang untuk menghadapi hari-hari yang akan kita lewati ini kedepannya.

IMG_20241022_100328.jpg

Pagi-pagi saya sudah berada diruang p-care untuk mengecek rujukan ke poli gigi di RS cut Mutia. Salah satu saudara saya sudah bolak balik ke puskesmas hanya untuk mengecek rujukan poli gigi di RS cut Mutia tapi selalu nihil. Kadang masyarakat lebih memilih ke RS cut Mutia karena lebih dekat, apalagi kadang yang berobat orang tua jadi sedikit repot jika harus pergi ke RS lain yang jauh.

Sampai di ruang p-care ternyata petugas sedang keluar sebentar membeli sarapan, jadi saya menunggu sebentar sambil bertegur sapa dengan teman yang lain di ruang tersebut sampai tidak lama kemudian petugas p-care yang akrab di sapa dengan nama dek Fatma telah kembali dari membeli sarapan nya.

IMG_20241022_100315.jpg

Dek Fatma mengatakan akan sarapan terlebih dahulu sambil menunggu laptop nya aktif dan saya mengambil langkah untuk kembali sebentar ke ruangan saya sambil menyiapkan keperluan diruangan saya, sambil menunggu dek Fatma selesai sarapan, nanti saya akan kembali ke ruang p-care.

Tiba-tiba handphone saya berdering menampilkan nama adik ipar saya disana, Tina. Tina mengabarkan akan membawa bayinya untuk imunisasi ulang hari ini, jadi saya di minta untuk menunggu nya di puskesmas karena mereka datang dari jauh, dari Lhoksukon hanya untuk imunisasi ulang bayinya.

Setelah menerima telpon dari adik ipar, saya kembali menuju keruang p-care untuk melanjutkan niat saya tadi yaitu mengecek rujukan poli gigi ke RS cut Mutia. Tapi seperti kemarin-kemarin belum juga rezeki, belum ada rujukan poli gigi ke RS cut Mutia, karena itu saya langsung mengabari kerabat saya agar tidak menunggu lebih lama lagi.

IMG_20241022_133051.jpg

Saya kembali mendapatkan telpon dari adik ipar bahwa mereka sudah berangkat dari rumahnya di Lhoksukon menuju ke puskesmas saya. Mereka imunisasi juga sekaligus pulang kerumah orang tuanya di sini, bunda saya adalah orang tua mereka, terkadang jika ada waktu senggang mereka selalu menyempatkan diri untuk pulang menyapa mama nya.

Selang sekitar 30 menit kemudian mereka telah sampai di puskesmas. Saya langsung membawa bayi Gifran ke ruang Imunisasi dan yang pertama saya lakukan menimbang berat badan bayi Gifran. Alhamdulillah dari bulan lalu sudah naik berat badan bayi Gifran satu setengah kilogram menjadi 7kg. Pantas saja dia terlihat sangat bakpao ya teman-teman.

Setelah mengukur tinggi badan, dan menimbang berat badan, tujuan utama akan langsung di laksanakan. Vaksin juga sudah dipersiapkan dari tadi, stock nya selalu ada di lemari pendingin vaksin yang sudah tersedia. Supaya ibu dan bayinya lebih relaks maka kami menganjurkan untuk memberikan asi terlebih dahulu.

IMG_20241022_191405.jpg

Kali ini yang akan menyuntik keponakan saya yaitu teman saya sendiri, bidan Rahma. Saya tidak tega menyuntik keponakan saya sendiri, beda halnya jika itu anak orang lain saya dengan senang hati menyuntik nya. Saya tidak tega saat mendengar bayi Gifran akan menangis nanti saat di suntik.

Benar saja sesaat setelah jarum suntik tertancap di pahanya, bayi Gifran langsung menangis dengan suara kencang, beruntung papanya tidak ikut ke dalam atau pasti dia akan sangat khawatir dan panik saat mendengar anaknya menangis seperti itu. Tapi mamanya juga sempat panik, sampai akhirnya saya tenangkan bayi Gifran sudah diam kembali.

Imunisasi kali ini yaitu tetes polio yang kedua dan juga imunisasi DPT-HB HIB 1. Vaksin ini merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit Difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, Hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang selaput otak) jadi dalam vaksin ini sudah bisa mencegah beberapa penyakit dengan 4 kali suntik di setiap bulannya jika bayi dalam keadaan sehat.

IMG_20241022_130410.jpg

Vaksin DPT untuk mencegah dan mengurangi risiko penyakit Difteri (beberapa waktu lalu sedang terjangkit pada dua anak sekolah), mengurangi risiko pertusis/batuk rejan (batuk 100 hari) dan juga mencegah tetanus. Vaksin HB mencegah/ mengurangi risiko penyakit Hepatitis B. Vaksin HIB sendiri untuk mengurangi risiko meningitis atau arthritis.

Sebelum di imunisasi DPT-HB HIB, tadi sudah duluan di tetes kan polio kedalam mulut bayi Gifran sebanyak dua tetes. Setelah itu baru di suntik vaksin DPT-HB HIB. Setelah menenangkan bayi Gifran dan dia sudah diam, baru lah kami mengisi buka pink KIA dan mengisi KMS yang tersedia di buku pink tersebut juga mengisi tanggal Imunisasi di kolom yang tersedia.

Kemudian setelah semua selesai, mereka balik kerumah bunda. Pulang kerja saat mengantar anak-anak ngaji dan menjemput dek Nicky saya singgah sebentar kerumah bunda untuk memantau bekas suntik tadi. Ternyata bayi Gifran agak rewel mungkin masih sakit di bekas suntikan nya.

Sore menjelang, saya bergegas pulang karena harus masak makan malam. Setelah masak seperti biasa mengantar anak-anak ngaji malam dan menjemput nya. Kemudian saya merasa butuh istirahat cepat malam ini, saat golek-golek saya pun tertidur. Sepertinya hari ini saya sedikit lelah. Baiklah sekian dulu teman-teman, terimakasih.

Wassalamu'alaikum...
@surinadewi


Sort:  

Congratulations, your post has been curated by @dsc-r2cornell. You can use the tag #R2cornell. Also, find us on Discord

Manually curated by Blessed-girl


image.png

Felicitaciones, su publicación ha sido votada por @ dsc-r2cornell. Puedes usar el tag #R2cornell. También, nos puedes encontrar en Discord

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.26
JST 0.039
BTC 100401.29
ETH 3606.38
USDT 1.00
SBD 3.12