Menyukai pengalaman kerja kuli bangunan hingga gotong royong bersama keluarga

Pagi saya berangkat dari rumah menuju ke tempat rumah nenek pada pagi hari,hari itu, matahari bersinar cerah ketika saya berangkat dari rumah ke tempat kerja bersama keluarga dalam Gotong Royong bersama yang berkumpul di sebuah ruang mertua ayah kami datang dengan semangat untuk bergotong royong membangun pagar dan memperbaiki lantai teras rumahnya.

Menjalani tugas ini sebagai untuk aktivitas saya dalam olahraga seperti biasa karna dengan ada saya bekerja bermacam cara saya belajar bukan hanya di pengajian , menjahit saja tetapi saya mau dalam belajar teknik tukang bangunan, saya tidak peduli akan menimpa wajah saya dengan matahari yang penting semangat tekat saya yang kuat untuk membantu nenek.

Saya kerja karna tidak sering adalah bukan dari ahli bangunan yang dikira banyak orang tetapi saya bisa merasakan jejak seperti kuli bangunan asli nya😁 banyak yang mengira saya tidak mampu dengan jadi tukang saya berusaha untuk bisa seperti tukang pada umum nya. Hehe Inya Allah..

Karna skill tukang bangunan saya sangat suka sekali memang sulit untuk dilakukan secara baik tingkat dasar dari mulai memegang cangkul dan semen belajar aduk semen Hingga jadi tukang untuk menunjukkan skill bangunan yang akan kita buat saya adalah seorang pemuda desa yang ingin belajar menjadi tukang bangunan karna saya menyadari suatu saat saya bisa membuat rumah sendiri jadi biaya tukang kerja sudah hemat yang kita gaji tukang.

Cerita nya dalam permulaan awalnya saya kerja bangunan membantu ayah, ayah ahli seorang tukang bangunan berpengalaman serba bisa, jadi ayah suruh saya belajar membawa pasir dan mencampur semen serta dididik pelan-pelan oleh ayah untuk bisa sepertinya menjadi tukang bangunan sesungguhnya.

Jadi hari demi hari saya belajar memasang bata, mengukur kayu yang di beri petunjuk dengan sabar, mengajarkan teknik-teknik yang benar yang di ajarkan oleh orang tua saya pada tahun 2020 yang saya ingat, ada sebuah proyek membangun rumah di desa ayah suruh saya pelajari semua hal yang dikerjakan oleh orang tua saya mulai dari susun bata dan lain sebagainya.

Keberhasilan saya kuli bangunan Alhamdulillah sudah bisa dipercaya oleh orang tua saya berhasil dalam beberapa waktu dalam berkerja hingga saya bisa berhasil menyelesaikan bangunan dengan rapi.

Jadi para warga kagum dan kawan saya juga heran dan sejak itu, saya bisa memulai nya dengan tanpa bekerja tiap hari tapi saya bisa menjuluki bidang ini juga dalam melakukan kegiatan kerja kuli bangunan karna saya yakin dan tekat untuk bisa membuat karya skill yang seperti orang lain yang sudah lama sekali dalam kerja bangunan.

Jadi kembali kepada cerita awal kita dalam melakukan pekerjaan di rumah nenek ,Ayah dan paman mulai memasang tiang pagar dengan batako,sementara kawan membantu mengaduk semen untuk lantai teras aku dan sepupu-sepupuku bertugas membawa bahan-bahan yang dibutuhkan. Di sela-sela pekerjaan, kami berbagi cerita dan tertawa bersama, membuat pekerjaan terasa lebih ringan dan menyenangkan.

Nenek duduk di kursi kayu di teras melihat kami berkerja,sesekali bercerita tentang masa mudanya. Dulu, rumah ini dibangun dengan gotong royong juga kata nya nenek sambil tersenyum.😊

Jadi saat matahari mulai condong ke barat, pagar baru berdiri kokoh, dan lantai teras sudah mulai mengering. Kami semua merasa bangga bisa membantu nenek

Cerita ini adalah karya menulis tentang pengalaman saya pribadi jadi ceritanya bukan hanya tentang kerja keras, tetapi juga tentang kebersamaan dan kasih sayang keluarga gotong royong di rumah nenek menjadi kenangan indah yang akan selalu kami ingat.

Mungkin cukup sekian terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua kesetiaan dalam menemani saya dalam platform steemit dalam selalu berinteraksi dan saling komentar satu sama lain dan terimakasih juga dukungan dari tim lain dan semua itu tanpa dukungan saya tidak mungkin bisa mencapai seperti saat ini ,ini berkat kerja keras, semangat dan konsisten, saya mengucapkan rasa berterima kasih yang tak terhingga kepada rekan stemian🌟🌟.