THE WORLD IN 2030 #2 : Kebangkitan Indonesia, Menuju Kemajuan.

Menarik untuk menerima tantangan @pennsif untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada tahun 2030 di negara masing-masing steemian, ini tentang imajinasi logis, Mungkin banyak yang akan berubah di 2030 dengan memperhatikan ralita hari ini, tulisan ini tidak memprediksi semua sisi dari sebuah Negara, karena waktu yang singkat dan keterbatasan pengetahuan, Semoga ada manfaatnya.

Baik, saya membayangkan Negara Republik Indonesia pada tahun 2030 sudah semakin maju, terutama dalam hal teknologi dan digitalisasi, pada masa ini masyarakat sudah mampu melayani dirinya sendiri (auto serve) dengan menggunakan system atau aplikasi yang disiapkan oleh pemerintah ataupun swasta. Contoh, untuk saat ini, membeli tiket kereta api atau tiket bus, masih berurusan dengan calo, tetapi nanti ditahun 2030, tidak ada lagi calo, karena konsumen akan langsung terhubung dengan produsen, seperti yang sekarang terjadi misalnya taksi online (grap.)

Negara juga memiliki pendapat yang meningkat, karena system perpajakan telah lebih bagus, dimana objek pajak akan terhubung langsung dengan kantor perpajakan, jadi tidak adalagi pajak yang loss, selain itu Negara juga akan menambah pendapatannya dari pemanfaatan sumber daya alam secara masif, beberapa perusahan tambang akan tumbuh sebelum tahun 2030, seperti Tambang emas, Minyak dan gas Bumi serta Pabrik semen.

Selain itu, pemerintah juga akan mendapatkan tambahan devisa besar dari sector Perkebunan serta ekspor impor. Pemerintah mungkin akan mengeluarkan beberapa ijin perkebunan Kepala Sawit baru, karena Kelapa sawit masih menjadi jenis tumbuhan primadona, saat ini Indonesai merupakan Negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar dunia, jadi kemungkinan besar pemerintah akan mempertahankan sector ini.

Image source

Pemberian ijin usaha perkebunan baru ini, juga dapat berdampak untuk menekan jumlah angka pengangguran, walaupun sebenarnya jumlah lahan yang digunakan tidak sepadan dengan jumlah tenaga kerja yang akan ditampung, Kemungkinannya dan saat ini telah mulai dirancang adalah , Pemerintah akan membuat suatu pola Perkebunan baru dengan melibatkan partisipasi masyarakat lebih besar, seperti misalnya masyarakat diberikan lahan, sebut saja 2 Hektar/orang, yang diperuntukkan menanam sawit, kemudian perusahaan membina kebun rakyat tersebut dan membeli hasilnya, jadi masyarakat tetap menjadi tuan ditanahnya dan perusahaan memiliki bahan baku yang cukup. Pendapatan rata-rata penduduk juga meningkat secara signifikan dengan pola-pola ini dan pola-pola pemberdayaan ekonomi baru lainnya yang terus digulirkan oleh pemerintah.

Ditahun 2030, Indonesia telah melewati 2 (dua) kali Pemilihan presiden, ini diharapkan kondisi poitik dan ekonomi cendurung telah lebih baik dan transparan. Tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia semakin membaik, saya melihat ditahun 2030 Indonesia telah dalam keadaan stabil dan damai, kemungkinan terjadi arus protes public masih mungkin terjadi antara tahun 2024-2026 dimana dalam 2 tahun ini adalah waktunya pemilihan presiden, saya melihat dalam tahun-tahun ini berpotensi terjadi sedikit gesekan politik/public.

Sistem politik dan demokrasi telah matang ditahun 2030, dimana masyarakat telah dapat mengekspresikan pikirannya dengan lebih terjamin (keamanan), peran lembaga pers juga telah berada pada posisi yang lebih baik dibanding saat ini yang masih berbenturan dengan berbagai undang-undang sehingga pers atau masyarakat cenderung tidak leluasa untuk menyampaikan pendapatnya.

Sedangkan dari sisi industri Indonesia ditahun 2030 telah mampu menghasilkan barang jadi/barang siap pakai, tidak seperti sekarang ini yang hanya menjadi penyupali bahan mentah/bahan baku. Hal ini sejalan dengan perkembangan industry dan teknologi dalam negeri, dimana beberpa industry barang jadi seperti pabrik pesawat dan juga peralatan militer telah dapat dibuat didalam negeri.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan lingkungan hidup, bagaimana hutannya, pesisirnya, lahannya, satwa langka dan bencana. Dalam issue ini saya agak pesimis, saya cenderung memprediksikan akan banyak permasalahan. akan banyak terjadi alih fungsi lahan dari areal hutan menjadi areal perkebunan, perumahan dan industri, ini sangat memungkinkan menimbulkan bencana ekologisr dalam jumlah intensitas yang lebih tinggi.

Para pelaku industry juga biasanya cenderung lebih mengutamakan keuntungan dan menafikkan dampak negative terhadap lingkungan hidup, seperti pengelolaan limbah, prediksi saya akan banyak kasus-kasus pencemaran yang terjadi ditahun 2030, jumlah hutan juga akan terus berkurang akibat kebutuhan kayu yang meningkat dan tidak diimbangi dengan penanaman ulang yang memadai, beberapa jenis satwa juga jumlahnya akan semakin menurun karena tidak lagi memiliki hutan sebagai tempat hidupnya, seperti gajah dan harimau sumatera. Semoga tidak terjadi.

Demikian Prediksi saya Indoensia di Tahun 2030 dari beberapa sector saja, karena saya tidak mungkin untuk menulis dari semua sector, misalnya dari segi perkembangan militer atau kemaritiman. Kita berharap sector-sektor yang belum terisi dapat ditulis oleh steemian lainnya.