#solarsteem25pc|The Diary Game Kamis 27 Mei 2022: Waktu bersama keluarga
Jalan-jalan terus gak mau tidur siang
Hai Steemian
Pagi ini sa seperti libur akhir pekan. Saya menghabiskan waktu bersama keluarga. Sejak pagi masih jam 4:00 AM Al-Qarni sudah terjaga. Ia langsung turun dari kasur menuju kamar si Abang. Sambil memukul-mukul membangunkan si Abang ia berteriak Bang....ayang....
Ia membangunkan si Abang untuk sembahyang Subuh. Si Abang yang telat tidur semalam hanya mengintip jam dinding dari balik selimut, sambil menjawab belum subuh dek, masih jam 4. Al-Qarni kembali ke kamar. Semua gak boleh tidur lagi dibuatnya.
Main ke rumah wawak
Jam 8:30 AM saya sudah selesai menyapu halaman bersama Al-Qarni dibantu mamanya sambil menyuapi Al-Qarni sarapan. Saya langsung mandiin dan membawanya jalan-jalan sampai ke rumah wawaknya. Di rumah Wawaknya libur begini semua juga sedang sibuk di sumur dan bersih-bersih halaman, apalagi cuacanya cukup cerah hari ini.
Cuaca cerah berawan
Menjelang jam 10:00 AM saya mencoba menidurkan Al-Qarni. Si Abang sibuk dengan proyek sepedanya hari ini jadi gak bisa bergantian lama-lama menjaga Al-Qarni. Sempat tertidur selama hampir satu jam Al-Qarni kembali terjaga karena suara motor dengan knalpot blong.
Selesai makan dan mandi siang ternyata si Abang gak jualan hari ini karena stok Boba sudah habis, ia sudah mencarinya ke pasar Bungkah, Krueng Geukueh bahkan sampai Batuphat belum menemukannya. Jadi ia lanjut menyibukkan diri dengan mengecat sepedanya.
Main ke rumah wawak lagi
Al-Qarni yang belum mau tidur siang lanjut bermain ke rumah wawaknya lagi hingga menjelang sore hari. Setelah lelah bermain akhirnya ia tertidur sejenak bersama mamanya. Saya memanfaatkan waktu untuk menulis diary dan ikut istirahat hingga azan Ashar berkumandang.
Si Abang mau mengecat sepeda
Saya terjaga saat handphone berdering kencang di meja ruang keluarga. Segera saya terima, ternyata tukang yang merehab pintu mengabarkan bahwa beberapa pintu telah selesai dikerjakan, ia meminta untuk segera dibawa.
Mengantarkan pintu untuk direhab
Setelah menghubungi tukang becak, saya melepas sisa pintu yang belum diantar untuk dibawa sambil menjemput pintu yang telah selesai dikerjakan. Menjelang Maghrib pintu baru tiba kembali di rumah. Segera saya pasang sebelum azan Maghrib dikumandangkan.
Malam harinya kami menjalani rutinitas seperti biasa hingga semua istirahat menjelang tengah malam.
It was shared on Twitter