The Diary Game, Rabu, 02 Maret 2022 - Es Tebu!

in STEEM FOR BETTERLIFE2 years ago (edited)

Tebu Madu

Assalamu'alaikum Stemians!

Senang bisa kembali menulis di sini. Semoga teman-teman senantiasa sehat dan tidurnya teratur dari jam 10 ke 5 pagi supaya bangunnya bugar dan ndak kejar-kejaran untuk sembahyang Subuh!

Bacaan al-Quran dari penyuara Masjid terdengar saat saya bangun jam lima pagi tadi. Cuacanya terasa masih dingin meski hujan telah berhenti sejak kemarin sore. Di samping saya Wafir masih tertidur pulas. Ia selalu akan bangun pukul enam. Saya sedang berada di Peureulak- tinggal untuk beberapa lama bersama kakak saya sampai dapat panggilan kerja. Berbeda dari saat berada di rumah bapak, di sini saya baru mandi pagi setelah Subuh dan membaca buku setelahnya sembari menunggu langit sedikit lebih terang untuk membuka toko.

Suasana Toko

Pagi sudah lewat pukul tujuh saat tokonya terbuka dan pelanggan pertama baru saja keluar dengan kantong berisi cemilan dan struk token pulsa listrik prabayar di tangannya. Bang Adi yang baru keluar mulai mengangkut tabung gas kosong untuk diantar ke agen dan menumpuknya di halaman depan toko. Saya mengikuti apa yang dilakukannya saat Ia mulai membawa tabung-tabung yang dikeluarkannya dengan sepeda motor. Dan pada saat sesi angkut-antar 40 tabung gas yang kami lakukan selesai, waktu menunjukkan pukul delapan lewat. Bang Adi meneruskan sesi jaga tokonya sembari membiarkan saya mengangut tumpukan gelas kopi pagi milik bapak-bapak yang datangi kami untuk sekadar minum teh dan kopi pagi.

Langit Yang Akhirnya Cerah

Mesin Penggiling Tebu

Setelah prosesi cuci gelasnya selesai, saya masuk ke kamar untuk lanjutkan design yang tengah saya kerjakan diselingi panggilan-panggilan kak Mufidah yang meminta saya membantu Ia di ruang tengah ruko menyetrika gunungan pakaian yang telah menumpuk sejak hari pertama saya tiba di sini. "saya sembahyang Dhuha dulu sebelum duduk, ya" pinta saya kepadanya dan lantas menuju kamar mandi untuk berwudhu.Namun sesi temaninya menyetrikas tak berlangsung lama. Sama sekali tidak, sebab tiba-tiba panggilan masuk dari mertuanya masuk tanyai Ia akan hadiri pesta bersama siapa. Kemudian Ia bergegas dan saya kembali masuk untuk lanjutkan pekerjaan di kamar hingga waktu zuhur tiba.

Di Ladang Tebu

Pasca makan siang, badan saya perlahan drop. Cuaca di luar cerah, namun sengatannya begitu panas. sudah semingguan tubuh saya kurang baik performanya selama hujan terus turun. Kepala saya begitu berat dan akhirnya memutuskan untuk tetap berada di dalam. Baru setelah Ashar saya keluar untuk bersihkan mesin peras tebu dan pergi ke ladang tebu yang letaknya tak jauh dari tempat kami tinggal untuk membeli pokok Tebu untuk dijual besok. Saya dapat Tebu Madu, yang oleh pemilik kebun sebut sebagai Tebu yang luar biasa manis rasanya. Saya percaya saja ucapannya, sebab belum temukan pemilik kebun lain yang punya Tebu di ladangnya.

Tebu Yang Telah Teraut

Setiba di rumah, saya kemudian meraut belasan batang tebu untuk digunakan besok hingga azan magrib tiba. Setelah mandi dan tunaikan shalat magrib, saya duduk dan menulis catatan ini hingga tiba-tiba setelah azan Isaya selesai, kak Mufidah meminta saya keluar beli nasi goreng ayam geprek

Ayam Geprek!

Sudah jam jam sembilan malam. Saatnya bersih-bersih badan supaya bisa tidur pukul 10 malam. Di luar, hujan telah kembali turun. Selamat malam teman-teman! Senantiasa berbahagia!


Tentang Saya


Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.029
BTC 67095.54
ETH 3462.62
USDT 1.00
SBD 2.71